Riwayat Imam Mahdi As Keturunan Keempat dari Imam Ali Ar-Ridha As

Pembahasan kita masih berkutat seputar hadis-hadis yang berbicara mengenai Imam Mahdi As dari literatur madzhab Syiah. Hadis-hadis tersebut sangat beragam dan menyebutkan berbagai sisi dari karakter Imam Mahdi As.

Di antaranya pada tulisan sebelumnya telah dibahas mengenai hadis-hadis yang menyebutkan bahwa al-Mahdi merupakan keturunan kesembilan dari Imam Husein As.

Pada tulisan kali ini, penulis akan menukil sebuah riwayat terkait Imam Mahdi As yang berasal dari Imam Ali ar-Ridha As atau Imam kedelapan dari 12 imam yang diyakini oleh madzhab Syiah. Riwayat ini dicatat oleh Syekh as-Shaduq (wafat 381 H) dalam kitabnya yang berjudul Kamaluddin wa Tamam an-Ni’mah. Sebagai berikut:

Telah bercerita pada kami Ahmad bin Ziyad bin Jafar al-Hamadani Ra, berkata: Telah bercerita pada kami Ali bin Ibrahim dari ayahnya dari Rayyan bin al-Shalt, berkata: Aku berkata pada al-Ridha As: Apakah anda pemilik urusan ini? Kemudian ia berkata: Aku adalah pemilik urusan ini, akan tetapi aku bukan orang yang akan memenuhinya (bumi ini) dengan keadilan sebagaimana sebelumnya telah dipenuhi dengan kezaliman, dan bagaimana aku seperti itu sementara kau melihat sendiri lemahnya tubuhku, sedangkan al-Qaim (Imam Mahdi As) adalah seseorang yang di mana muncul, berada pada usia tua namun terlihat muda serta kuat tubuhnya… dialah keturunan keempat dariku, Allah Swt akan membuatnya ghaib dalam tirai-Nya selama yang dikehendakiNya kemudian memunculkannya sehingga melaluinya Ia memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman.[1]

Riwayat ini, berdasarkan silsilah sanad yang dimilikinya tergolong kedalam riwayat yang sahih, sehingga apa yang menjadi kandungan riwayat tersebut dapat diterima.

Riwayat di atas menjelaskan secara tegas bahwa al-Mahdi As -atau dengan istilah yang sering digunakan dalam riwayat-riwayat yang telah kita bahas sebelumnya, disebut dengan al-Qaim, Shahib al-Amr dsb- adalah keturunan keempat dari Imam Ali ar-Ridha As atau Imam kedelapan.

Oleh karena itu pernyataan Imam Ali ar-Ridha As tersebut selain sendirinya merupakan sebuah hujjah, juga secara tidak langsung menguatkan kandungan riwayat-riwayat sebelumnya yang menjelaskan garis keturunan Imam Mahdi As.

[1] Al-Shaduq, Abu Jafar Muhammad bin Ali bin Husein, Kamaluddin wa Tamam an-Ni’mah, jil: 2, hal: 376, cet: Dar al-Kutub al-Islamiyah.