Riwayat-riwayat yang Melarang Penyebutan Nama Imam Mahdi As dalam Kitab Al-Kafi dan Kamal Al-Din

Masih dalam rangka menepis syubhat yang menyatakan bahwa tidak ditemukan hadits sahih seputar Imam Mahdi As dalam literatur hadits Syiah, dalam tulisan kali ini akan dimuat beberapa riwayat sahih lainnya seputar topik tersebut.

Ada beberapa hadits yang dimuat dalam dua kitab hadits al-Kafi dan Kamal al-Din yang mengusung tema pelarangan penyebutan nama Imam Mahdi yang sebenarnya (Muhammad).

Demikian al-Kafi memuat riwayat tersebut:

“Sekelompok dari sahabat kami, dari Ja’far bin Muhammad, dari Ibn faddhal, dari Rayyan bin Shalt, ia berkata: aku mendengar Abu al-Hasan al-Ridha As menjawab ketika ditanya tentang al-Qaim (Imam Mahdi), kemudian beliau bersabda: tidak terlihat tubuhnya (mengalami keghaiban) dan tidak disebut namanya.

Di dalam hadits berikutnya disebutkan:

Muhammad bin Yahya, dari Muhammad bin Husain bin Mahbub, dari Ibn Riab, dari Abu Abdillah As, beliau bersabda: tidak seorangpun yang memanggil pemilik urusan ini (Imam Mahdi) dengan namanya (Muhammad) kecuali orang kafir.[1]”

Dan di dalam kitab Kamal al-Din, juga dimuat riwayat pertama yang disebutkan oleh Kulaini di atas namun dengan sanad yang berbeda:

“ayahku menyampaikan hadits kepadaku, ia berkata: Sa’d bin Abdullah menyampaikan hadits kepada kami, ia berkata: Ja’far bin Muhammad bin Malik al-Fazari, dari Ali bin Hasan bin Fadhdhal, dari al-Rayyan bin al-Shalt, ia berkata: aku mendengarnya mengatakan: Abu al-Hasan al-Ridha ditanya tentang al-Qaim (Imam Mahdi), lantas beliau menjawab: tubuhnya tidak terlihat (mengalami keghaiban) dan tidak disebut namanya.[2]”

Ketiga hadits di atas memuat larangan untuk menggunakan nama Imam Mahdi (Muhammad) untuk memanggil atau menyeru beliau.

Hadits-hadits tersebut juga dapat menambah koleksi hadits sahih seputar Imam Mahdi As, yang dengannya anggapan tentang tidak adanya riwayat sahih dalam literatur Syiah seputar juru selamat akhir zaman tertolak.

Karena relita yang ada, ternyata literatur hadits Syiah dipenuhi dengan banyak riwayat shahih berkaitan dengan Imam Mahdi As. Apalagi riwayat-riwayat tersebut memuat tema serta topik-topik yang berbeda-beda.

[1] Kulaini, Muhammad bin Ya’kub, al-Kafi, jil: 1, hal: 333, cet: Dar al-Taaruf li al-Mathbuat.

[2] Syaikh Shaduq, Kamal al-Din Wa Tamam al-Ni’mah, jil: 2, hal: 402, cet: Muassasah al-Nasyr al-Islami, Qom, ke lima, 1429 H.