Riwayat Tentang Peristiwa dan Ciri-ciri Sebelum Kemunculan Imam Mahdi As dalam Kitab Kamaluddin dan Al-Ghaibah

Pada tulisan kali ini, kami masih membahas seputar riwayat-riwayat Shahih tentang Imam Mahdi As dalam literatur Syiah. Riwayat-riwayat Al-Mahdi yang bersumber dari kitab-kitab Syiah begitu banyak dan berlimpah. Beberapa riwayat dengan berbagai macam topik yang berkaitan dengan Imam Mahdi As telah kami sampaikan di seri seri sebelumnya. Dan itu membantah mereka yang menyebutkan bahwa riwayat Al-Mahdi dalam Mazhab Syiah sangatlah sedikit.

Di tulisan kali ini, kita akan mengangkat tema tentang riwayat-riwayat yang menyebutkan peristiwa atau ciri-ciri sebelum munculnya Imam Mahdi As. Terdapat beberapa riwayat yang menyebutkan hal tersebut, diantaranya ialah apa yang akan kita utarakan sekarang ini, yaitu munculnya Sufyani dan terbunuhnya Nafsu Az-Zakiyah, lalu diujinya manusia dengan ketakutan, kelaparan dan lain sebagainya.

Dalam kitab Kamaluddin wa Tamam An-Ni’mah milik Syaikh Shaduq disebutkan sebuah riwayat yang dinukil dari Imam Shadiq As yang menjelaskan akan munculnya Sufyani dan terbunuhnya Nafsu Az-Zakiyah sebagai sesuatu yang pasti.

…dari Abu Hamzah At-Tsumali ia berkata, aku berkata pada Abu Abdillah As (Imam Shadiq): Sesungguhnya Abu Ja’far As (Imam Baqir) pernah mengatakan bahwa munculnya Sufyani termasuk suatu perkara yang dipastikan. Imam Shadiq berkata padaku: Ya. Dan pertikaian diantara putra-putra Bani Abbas juga sesuatu yang dipastikan, terbunuhnya Nafsu Az-Zakiyah termasuk sesuatu yang dipastikan, juga munculnya Al-Qaim (Imam Mahdi) termasuk sesuatu yang dipastikan. Lalu aku berkata padanya: bagaimana seruan itu akan terjadi? Imam berkata: sang penyeru dari langit akan menyeru di awal-awal siang bahwa sesungguhnya kebenaran ada pada Ali dan pengikutnya, lalu Iblis La’anahullahu akan menyeru di waktu akhir siang bahwa kebenaran ada pada Sufyani dan pengikutnya, mereka yang berbuat kebatilan akan tertipu oleh seruan itu.[1]

Adapun dalam kitab Al-Ghaibah karya An-Nu’mani termaktub sebuah riwayat dari Imam Shadiq As yang menjelaskan bahwa sebelum bangkitnya Imam Mahdi As, Allah Swt akan menguji para hambaNya dengan ketakutan, kelaparan dan lain sebagainya.

…dari Muhammad bin Muslim, dari Abu Abdillah Ja’far bin Muhammad As, ia berkata: Sesungguhnya sebelum bangkitnya Al-Qaim (Imam Mahdi) akan ada tanda-tanda ujian dari Allah Swt untuk para hambaNya yang mukmin. Aku berkata: apakah itu? Imam berkata: itu sebagaimana Firman Allah Swt وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar).[2]

Imam berkata: <Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu> yakni orang-orang mukmin, <dengan sedikit ketakutan> dari raja-raja bani fulan di akhir kekuasaan mereka <dan kelaparan> dengan harga tinggi mereka, <kekurangan harta> yang berarti kemerosotan perdagangan dan sedikitnya keuntungan di dalamnya, <dan jiwa> Imam berkata: ini berarti kematian yang cepat (dini), <dan buah-buahan> dengan sedikitnya hasil dari apa yang ditabur, dan sedikitnya berkah dari buahnya, <Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar> di saat itu dengan hadirnya Al-Qaim (Imam Mahdi).

Kemudian Imam As berkata kepadaku: Wahai Muhammad, itulah ta’wil dari ayat tersebut, Sesungguhnya Allah Swt Berfirman: { وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلَّا الله وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ }[3] [4]

Itulah sedikitnya dua riwayat shahih yang menggambarkan tentang peristiwa atau ciri-ciri sebelum munculnya Imam Mahdi As. Riwayat ini kami ambil dari kitab-kitab Syiah, dan menjadi pelengkap dari riwayat-riwayat yang telah kita bahas di seri-seri sebelumnya.

Wallahu A’lam

[1] As-Shaduq, Abu Ja’far Muhammad bin Ali, Kamaluddin wa Tamam An-Ni’mah, Juz 2 Hal. 652 Cet. Darul Kutub Al-Islamiyah

[2] Q.S Al-Baqarah : 155

[3] Q.S Ali Imran : 7

[4] An-Nu’mani, Abu Abdillah Muhammad bin Ibrahim, Al-Ghaibah Hal. 258-259