Umur Panjang dalam Pandangan Fakhrurrazi dan Ibnu Arabi

Pada pembahasan sebelumnya sempat disingung seputar syubhat dan jawaban singkat terkait umur panjang yang dialami oleh Imam Mahdi As. Ibnu Taymiyah melontarkan syubhat tersebut dengan mengatakan bahwa tidak ada seorang muslim yang berumur sampai 120 tahun, jika ada yang mengatakan akan umur panjangnya seseorang tersebut, itu hanyalah sebuah kebohongan belaka. Dan kita telah jawab syubhat tersebut secara Naql, bahwa Alquran sendiri mengatakan kalau umur seseorang berada di tangan Allah Swt. Dan Allah Swt berkehendak atas umur panjang manusia, dan hal itu bukanlah hal yang mustahil.

Melanjutkan jawaban atas syubhat yang dilontarkan oleh Ibnu Taymiyah, bahwa secara akal ataupun aturan rasional, memiliki umur panjang hingga ribuan tahun bukanlah hal yang mustahil. Orang-orang yang berakal akan membenarkan perkara ini, sebab, tidak ada alasan apapun untuk menjadikan hal tersebut sebagai sesuatu yang mustahil.

Mufassir besar Ahlussunnah Fakhrurrazi mengatakan dalam kitab tafsirnya bahwa umur yang mencapai lebih dari 120 tahun merupakan pemberian Ilahi, dan itu tidak bertentangan secara Aql maupun Naql. Hal itu terlihat ketika beliau mengomentari sebagian para dokter yang mengatakan bahwa umur manusia tidak akan lebih dari 120 tahun. Beliau mengatakan bahwa perkataan mereka bertentangan secara Aql dan Naql.

…maka jelas bahwa perkataan mereka bertentangan secara Aql dan Naql, kemudian kami mengatakan bahwa tidak ada perselisihan diantara kami dan mereka, karena mereka mengatakan umur alami (manusia) tidak lebih dari 120 tahun, sedangkan kami mengatakan bahwa umur ini (lebih dari 120 tahun) bukanlah umur alami melainkan pemberian ilahi…[1]

Senada dengan Fakhrurrazi, Ibnu Arabi dalam kitabnya Al-Futuhat juga mengatakan bahwa mempunyai umur lebih dari 120 tahun bahkan ribuan tahun bukanlah hal yang mustahil. Meskipun syariat telah mengatakan bahwa setiap yang memiliki jiwa pasti merasakan kematian. Yang berbeda dalam pendapat beliau dengan Fakhrurrazi ialah bahwa umur panjang melebihi 120 tahun masih masuk dalam kategori umur yang alami bagi manusia.

…sesungguhnya manusia hanya mengetahui tentang alam seperti pergerakan perkembangan langit dan tujuh planet dari apa yang nampak pada mereka, dan sesuai dengan hukum ini, mereka menjadikan umur normal/alami (manusia) 120 tahun. Oleh karena itu jika seseorang hidup lebih dari 120 tahun, dia masuk pada usia yang tidak diketahui, meskipun hal ini normal dan tidak keluar dari itu. Akan tetapi bukanlah kemampuan pengetahuannya yang menentukan waktu khusus, sebagaimana jika seseorang hidup satu tahun atau lebih dari umur normal, maka mungkin ia bisa hidup selama ribuan tahun dan mungkin juga selamanya, meskipun waktu dunia ini telah ditentukan dan setiap yang memiliki jiwa pasti merasakan kematian…[2]

Dari uraian diatas kita bisa simpulkan bahwa memiliki umur panjang ratusan tahun bahkan ribuan tahun bukanlah sesuatu yang mustahil baik secara Aql maupun Naql. Seperti yang dikatakan oleh Fakhrurrazi bahwa hal itu merupakan pemberian Ilahi, ataupun menurut Ibnu Arabi yang menyebut hal itu sebagai suatu yang normal/alami.

Jadi, Imam Mahdi yang mengalami keghaiban dan mengalami umur yang panjang sampai dengan ribuan tahun bukanlah hal yang mustahil, dan tidak bisa dikatakan hal itu sebagai sebuah kebohongan belaka seperti yang dikatakan oleh Ibnu Taymiyah.

Wallahu A’lam

[1] Fakhrurrazi, Muhammad bin Umar, At-Tafsirul Kabir au Mafatihul Ghaib Juz 25 Hal. 38 Cet. Darul Kutub Al-Ilmiyah

[2] Ibnu Arabi, Muhammad bin Ali, Al-Futuhat Al-Makkiyyah Juz 1 Hal. 311-312 Cet. Dar Ihya Turats Al-Arabi