Kemuliaan Perempuan Menurut Al-Quran & Hadits (Part 2)

Setelah kita mendapatkan penjelasan dari al-Quran dan hadits tentang Islam yang dengan jelas memuliakan perempuan maka sekarang kita akan beralih pada contoh-contoh sikap memuliakan perempuan dalam Islam.

Contoh Sikap Memuliakan Wanita

Suatu hari ada seorang wanita Muslimah datang ke sebuah mejelis yang mana di sana ada Baginda Nabi Muhammad saw. Namun semua tempat duduk telah terisi dan ia tidak menemukan tempat duduk yang kosong.

Ketika itu, ada seorang laki-laki yang melihatnya. Kemudian laki-laki tersebut berdiri dan mempersilahkan perempuan Muslimah tersebut untuk duduk di tempatnya.

Saat melihat peristiwa ini Baginda Nabi Muhammad saw pun tersenyum dan berkata pada laki-laki tersebtut;

“Apakah wanita adalah ibumu?” tanya Nabi.

“Bukan. Ia bukan ibuku”

Apakah wanita ini saudarimu?”

“Bukan. Ia juga bukan saudariku”. Jawab laki-laki itu.

Setelah mendengar ini, Baginda Nabi Muhammad saw bersabda;

“Engkau telah bermurah hati pada wanita Muslimah ini maka Allah akan memberikan kasih sayang-Nya kepadamu”.

Setelah itu Baginda Nabi kembali mengulang perkataannya;

“Engkau telah bermurah hati pada wanita Muslimah ini maka Allah akan memberikan kasih sayang-Nya kepadamu”.

 

عن ابن المنكدر: انّ امرأة أتت النبيّ صلى الله عليه و آله فلم تجد مجلساً.

فقام رجل من مجلسه. فجائت. فجلست.

فقال النبيّ صلى الله عليه و آله: امّك هي؟

قال: لا.

قال صلى الله عليه و آله: اختك؟!

قال: لا.

قال صلى الله عليه و آله: ف رحمتها. رحمك اللَّه.

ف رحمتها. رحمك اللَّه عزّ وجلّ( كتاب العيال لإبن أبي الدنيا ص 209 منشورات دارالوفاء)

 

Dalam pembahasan kemarin kita mendapatkan contoh memuliakan perempuan di zaman Nabi Muhammad saw. Yakni dengan memberikan tempat duduk yang kita miliki untuknya. Jika demikian maka Allah swt akan memberikan rahmat-Nya kepada kita. Dan ini merupakan sesuatu yang sangat besar sekali.

Selanjutnya salah satu contoh yang lain dalam muliakan perempuan adalah dengan berhias diri.

Maksud berhias diri bagi laki-laki di sini adalah dengan menjaga kerapiahan dan kebersihan badan dan pakaian kita. Sehingga ketika istri kita berada di samping kita maka mereka akan merasa nyaman dan tidak rishi.

Hal ini dicontohkan oleh Baginda Nabi Muhammad saw. Ketika beliau hendak bertemu dengan para sahabatnya, beliau selalu berhias diri begitupun ketika beliau bertemu dengan keluarganya.

Sayidina Ali bin Abi Thalib kwj pernah berkata, “Menjadi sebuah keharusan untuk kalian berhias diri ketika kalian hendak bertemu dengan saudara seagama kalian seperti kalian berhias diri ketika hendak bertemu dengan orang asing.”

Maka dari itu, ketika kita hendak bertemu dengan istri kita atau ibu kita maka kita harus berhias diri dengan menggunakan baju yang rapi dan bersih juga menata rambut kita sehingga mereka merasa dihormati oleh kita.

Saudara-saudaraku inilah agama Islam yang selalu mengajarkan untuk memuliakan sesama terlebih khusus perempuan.