Orang-orang yang Tidak Memperoleh Syafaat Menurut Alquran(1)

3) Pendusta Hari Kebangkitan

Ayat berikut ini menceritakan bahwa orang-orang yang mendustakan hari kebangkitan serta mengingkari hari Kiamat dan hari penghitungan tidak akan menerima syafaat.

“…dan kami telah mendustakan hari pembalasan. Hingga maut datang menjemput kami. Maka (saat itulah) syafaat para pemberi syafaat tidak berguna lagi untuk mereka.” [QS. al-Muddatsir: 46–48]

4) Orang yang Mempermainkan Agama

Allah Swt dalam sebuah ayat menjelaskan tentang nasib orang-orang yang menjadikan agama sebagai sasaran olok-olok dan main-main di hari Kiamat nanti. Ayat tersebut adalah:

“Tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai sasaran olok-olok dan senda gurau dan mereka yang telah ditipu oleh kehidupan dunia. Ingatkanlah mereka dengan Alquran agar mereka tidak terjerumus ke dalam api neraka karena perbuatan mereka sendiri. Tidak ada pelindung dan pemberi syafaat bagi mereka selain dari Allah. Jika mereka hendak menebus kesalahan dengan harga apa pun maka tebusan itu tidak akan diterima. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka karena perbuatan mereka sendiri. Bagi mereka telah tersedia minuman dari air yang mendidih dan azab yang sangat pedih disebabkan oleh kekafiran mereka dahulu.” [QS. al-An’am: 70]

5) Kaum Zalim

Allah Swt berfirman: “Peringatkanlah mereka tentang hari yang dekat itu (hari Kiamat). Ketika itu, hati (menyesak) sampai di kerongkongan dengan menahan kesedihan. Orang-orang yang zalim tidak memiliki teman setia seorang pun dan tidak ada pula orang yang dapat memberi syafaat kepada mereka.” [QS. Ghafir: 18]

6) Penyekutu Allah

Dalam banyak ayatnya, Alquran al-Karim dengan sangat jelas menyebut bahwa kaum musyrik (mereka yang menyekutukan Allah) tidak akan mendapat syafaat di hari Kiamat. Pada saat yang sama semua sesembahan mereka selain Allah tidak dapat memberikan bantuan apa pun kepada mereka.

Allah Swt berfirman: “Dan mereka menyembah selain Allah apa-apa yang tidak dapat mendatangkan petaka bagi mereka dan tidak pula memberikan manfaat, dan mereka berkata, ‘Mereka inilah yang akan memberi syafaat kepada kami di sisi Allah.’ Katakanlah, ‘Apakah kalian memberitahu Allah sesuatu yang tidak dikenal oleh-Nya baik di langit maupun di bumi?’ Mahasuci Allah dari apa-apa yang mereka persekutukan.” [QS. Yunus : 18]

“Dan tidak ada di antara sesembahan itu yang dapat memberi syafaat kepada mereka, dan mereka mengingkari persekutuan itu.” [QS. Al-Rum: 13]

“..dan Kami tidak melihat adanya pemberi syafaat bagi kalian dari sesembahan-sesembahan ini yang telah kalian jadikan sebagai sekutu (Allah). Sungguh telah terputuslah (hubungan) di antara kalian dan lenyaplah apa kalian dakwakan sebelum ini.” [QS. al-Anam: 94]

“Bahkan mereka memilih pemberi syafaat selain dari Allah. Katakanlah, ‘Apakah hal ini kalian lakukan padahal mereka tidak memiliki apa pun dan tidak berakal?’”  [QS. al-Zumar: 43]

“Mengapa aku mesti memilih tuhan-tuhan lain selain Dia. Jika (Allah) Yang Maha Pemurah menghendaki suatu petaka bagiku, niscaya mereka tidak akan dapat memberiku syafaat dan mereka tidak dapat menyelamatkanku.” [QS. Yasin: 23]

Jika kita memperhatikan makna dari masing-masing ayat mengenai orang-orang kafir di atas, kita akan dapat menyimpulkan bahwa pertama, ayat-ayat tersebut menegaskan bahwa segala hal yang mereka sekutukan dengan Allah, baik berhala maupun yang lainnya, tidak dapat memberikan syafaat untuk mereka, ketika harus masuk ke dalam api neraka karena kemusyrikan mereka. Kedua, ayat-ayat tadi juga menjelaskan bahwa kaum kafir tidak akan mendapat syafaat dari para pemberi syafaat (seperti Nabi dan manusia-manusia suci lainnya) karena mereka memang tidak berhak untuk memperoleh ampunan. Dari sini jelaslah, bahwa syafaat adalah pertolongan di hari Kiamat yang tidak akan didapatkan oleh mereka yang masuk di dalam kategori kaum kafir dengan berbagai macam bentuknya.