Sejak kapan haram (makam suci) Sayidah Maksumah dibangun?(2)

Halaman:

Makam suci Sayidah Fathimah Maksumah as memiliki tiga beranda:

1. Halaman Baru (Shahn Atabaki):

Shahn itu memiliki empat beranda: utara, selatan, timur dan barat. Beranda utara adalah pintu masuk Maidan Astana, beranda selatan adalah pintu masuk dari arah kiblat, beranda timur adalah pintu masuk dari jalan Eram, dan beranda barat adalah beranda astana. Setiap beranda dihiasi dengan karya-karya seni yang luar biasa indah dan dibangun dengan arsitektur khas. Shahn ini adalah karya Mirzsa Ali Asgharkhan Shadr A'dzam yang dibangun pada tahun 1295 H. yang bertepatan dengan tahun 1924 H.

2. Halaman Lama (Shahn 'Atiq):

Shahn itu terletak di sebelah utara Raudhah Mubarakah, halaman pertama yang telah dibangun untuk makam suci tersebut. Shahn tersebut memiliki empat beranda indah. Beranda indah di sebelah selatan adalah beranda emas (pintu masuk ke Raudhah Muthaharah), beranda utara adalah pintu masuk ke madrasa Faidhiah, beranda barat adalah pintu masuk ke Masjid A'dham, sedang beranda timur adalah pintu masuk dari Shahn 'Atiq ke Shahn Baru.

Beranda ini dan beranda-beranda di sebelahnya dibangun oleh Syah Bigi, istri Syah Ismail Shafawi pada tahun 925 H, yang kemudian pada tahun 1998 dilakukan perbaikan dan renovasi.

3. Halaman Shahibuz Zaman (Shan-e Shahibuz Zaman):

Halaman dengan segala keindahannya ini memiliki luas sekitar 8.000 meter persegi dengan empat pintu masuk dari setiap arah: pintu masuk timur Syabestan Imam Khumaini, pintu masuk barat Jembatan Ahangci, pintu masuk Timur Bast Masjid A'dham, pintu masuk selatan Jalan Baru. Dinding-dinding halaman itu dihias dengan ukiran-ukiran kaligrafi Qur'an yang sangat indah.

Finial (Guldaste)

1. Finial-finial beranda emas:

Di setiap dua arah beranda di Shahn Atiq, terdapat finial-finial yang terselubung dengan ukiran ubin berbentuk melilit setinggi 17.40 meter dengan diameter 1.50 meter. Di situ dituliskan nama-nama suci Allah, Muhammad, dan Ali dengan kaligrafi Kufi, dan diatasnya tertulis: "Innallaha wa malaikatahu yushalluna ‘alannabi.” (Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatnya bershalawat kepada nabi...)

Menara-menara adzan dihias dengan emas oleh Muhammad Husain Khan Syahsun Shahabul Muluk pada tahun 1285 H.

Pada tahun 1385 H dilakukan perbaikan dan renovasi lain terhadap finial-finial tersebut, dan akhirnya semua finial dilapisi dengan emas.

2. Finial-finial halaman kaca:

Di atas tiap kaki beranda dibangun menara adzan, yang merupakan bagian tertinggi bangunan astana.

Ketinggian finial tersebut dari atas atap beranda sekitar 28 meter, dan ketinggiannya dari atas permukaan halaman sekitar 42.80 meter. Di atas menara adzan terdapat ukiran-ukiran selebar satu meter yang bertuliskan "Laa haula wa laa quwwata illa billahil aliyyil 'adzim" dan "Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaaha illallah."

Kedua menara adzan tersebut dihias dengan ukiran ubin yang di setiap ukirannya terdapat nama-nama Allah swt.

Pembangunnya adalah Amin Sultan dan arsiteknya adalah Ustad Hasan Mi'mar Qumi. Hiasan ukiran ubinnya telah direnovasi pasca revolusi Islam Iran.

3. Finial-finial Shahn Buzurgh

Terletak di halaman besar (Shahn Atabak) di hadapan beranda kaca. Dihiasi dengan ukiran ubin persegi delapan yang ditulisi dengan nama-nama suci Allah, Muhammad dan Ali dari atas ke bawah sebanyak empat kali.