Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Manfaat Ketaqwaan hingga Sikap Wara dalam Mewujudkan Kesalehan Sosial (2)

0 Pendapat 00.0 / 5

Ketaqwaan dan Sikap Wara Modal Besar Membangun Kesalehan Sosial

Ketaqwaan sebagai sikap untuk taat kepada Allah, menjauhi semua larangan dan menjalankan semua yang diwajibkan adalah bekal terpenting masing-masing individu. Ketika semua orang menjalankan konsep ini maka tidak akan ada perselisihan ditengah masayarakat, masyarakat yang dinamis dan saling menguntungkan akan muncul dan menyebar keberbagai penjuru. Semua tempat diseluruh dunia dipenuhi dengan keadilan.

Ketaqwaan masih lebih rendah dibanding sikap wara, dimana dalam taqwa masing-masing orang menjalankan hal itu sesuai ilmu semata, dilakukan karena unsur ketakutan kepada neraka, kerakusan kepada surga dan belum menjadi malakah menyatu dalam jiwa. Namun hal ini sudah cukup untuk menjadi landasan dibangunnya sikap saleh sosial.

Setingkat lebih tinggi dalam mewujudkan kesalehan sosial adalah sikap wara, sebuah sikap yang sudah menyatu dalam diri seseorang, meninggalkan yang haram bukan karena takut kepada neraka, menjalankan kewajiban bukan karena rakus terhadap surga. Ketaqwaan yang sudah menyempurna, ibadah dilakukan bukan karena suatu alasan kecuali karena cinta dan penyembahan tulus kepada Allah SWT. Sebuah perbuatan baik yang besar yang sangat berharga dimata Allah.

Kesalehan sosial adalah ketika masyarakat memiliki warna Allah, sibghatallah, ketika amalan-amalan menjadi ada karena alasan Allah, dilakukan karena ingin mengharapkan ridho Allah.

Kesalehan sosial adalah sebuah pilihan sebagai bentuk penantian kehadiran satria piningit. Kesalehan sosial adalah sebuah kondisi yang harus diperjuangkan, hasil dari kegigihan bukan dari pangku tangan pembiaran.

Sikap taqwa adalah sebuah keharusan bagi para penanti kehadirannya, mengaku menanti tapi masih melanggar konsep ketaqwaan tentu hanya berucap teoritis saja, sedang kenyataannya dia bukan seorang penanti. Ketaqwaan adalah keharusan namun jika bisa sampai ke tingkat wara maka itu sangat berharga.

[1] Qs Shaad: 45.