Mengkaji Kandungan Doa Sapu Jagad Ajaran Leluhur

Pernah dengar istilah doa sapu jagat? Jika dilihat secara dzahir, doa sapu jagat adalah sebuah doa yang dipanjatkan pada Allah swt untuk diberikan kebaikan dunia dan akhirat.

Apa itu kebaikan dunia dan akhirat?

“penting kiranya bahwa kita harus bisa mementingkan dan mendahulukan keridhoan Allah swt dibanding keridhoan manusia. Karena ketika Allah swt ridho maka keridhoan manusia itu tidak penting lagi. Itu semua karena Allah swt adalah Dzat Yang Maha Kuasa dan manusia adalah sesosok makhluk yang lemah juga tidak punya apa-apa. Jika kita telah mampu melakukan hal ini maka kebaikan dunia dan akhirat ada pada genggaman kita. ”

Makna Dunia Dan Akhirat

Jika dilihat dari sisi penggunaannya, kata dunia dan akhirat mempunyai makna yang bermacam-macam. Namun dalam pembahasan kita kali ini, maksud dari dunia dan akhirat adalah dua bagian yang berhubungan erat dengan manusia. Yakni dunia adalah tempat manusia sekarang tinggal dan melanjutkan hidup dan akhirat adalah ketika manusia mati lalu melanjutkan hidup di sana.

Makna Dunia dan Akhirat Sebagai Dua Sistem Teratur Di Alam Semesta

Satu sisi, dunia adalah satu tempat di mana di sana ada sebuah keteraturan yang dapat kita jamah dan rasakan. Seperti uap dari air laut yang terangkat ke atas, lalu pergi bergerak menuju tempat yang dingin dan berubah menjadi awan setelah itu menjadi air hingga turunlah hujan.

فَإِذا أَنْزَلْنا عَلَيْهَا الْماءَ اهْتَزَّتْ وَ رَبَتْ وَ أَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهيج

“Apabila Kami telah turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan tetumbuhan yang indah.” (Surah Al-Hajj, ayat 5)

Begitupun dengan manusia, mereka mempunyai keteraturannya sendiri. Antara laki-laki dan perempuan menikah lalu Tuhan dengan rahmat-Nya memberikan anak pada mereka. merasa lapar, diberi ASI dan akhirnya mampu bergerak serta tumbuh. Ini semua adalah sebuah sistem yang sangat teratur yang mana sebagiannya telah kita ketahui dan sebagiannya lagi secara perlahan kita temukan. Akan tetapi kita mengetahui bahwa hukum keteraturan ini ada dan  alam ini (dunia) berada dibawah hukum keteraturan tersebut.

Menurut sabda-sabda para Nabi as dan juga firman Allah swt, kita mendengar dan meyakini bahwa ada alam selain alam dunia yaitu alam akhirat. Alam akhirat ini tidak berada di bawah hukum keteraturan seperti yang ada di alam dunia.

Di alam dunia, ketika kita ingin memanen anggur, maka pertama kita harus mengolah tanahnya dengan membajaknya, mengairi lalu menanam benihnya, memupuknya, membersihkan dan menjaganya dengan waktu yang telah ditentukan, lalu setelah itu barulah kita bisa memanennya.

Setelah melewati tahapan-tahapan ini baru kita bisa memanen anggur tersebut. akan tetapi tidak dengan alam akhirat. di alam akhirat jika kita menginginkan sesuatu, misalnya menginginkan buah anggur maka buah anggur akan langsung terhidang di depan kita.

لَهُمْ فيها ما يَشاؤُنَ

“Di dalam (surga) itu mereka mendapatkan segala apa yang diinginkan.” (Surah An-Nahl, ayat 31)

Kesimpulannya, jika dilihat dari sisi keteraturan maka dunia dan akhirat mempunyai sisi yang berbeda. Yakni keduanya tidak bisa bergabung.