Kelompok Wahabi Bakar Perpustakaan Paling Berharga di Dunia

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, kelompok Wahabi yang berafiliasi dengan keluarga

Saud telah membangun kekuatan dan berusaha memperluas pengaruhnya di wilayah Hijaz

dan sekitarnya.

Dengan adanya peluang serta kesempatan emas, mereka melakukan invasi-invasi ke

berbagai daerah dengan maksud memperluas wilayah dan menyebarkan faham Wahabi yang

mereka anggap sebagai satu-satunya ajaran Islam yang murni.

Mereka juga melakukan penghancuran terhadap situs-situs suci nan bersejarah dalam Islam

seperti menghancurkan tempat lahir Nabi Saw dan mengubahnya menjadi pasar hewan, lalu

mengubah tempat kediaman istri Nabi Saw Sayyidah Khadijah menjadi toilet.

Dan satu hal lagi dari perbuatan barbar mereka yang tercatat dalam sejarah ialah

pembakaran perpustakaan yang paling berharga di dunia yang dikenal dengan Al-Maktabah

Al-Arabiyah. Dengan ‘menenteng’ senjata, mereka menghancurkan dan membakar

perpustakaan tersebut yang berisi puluhan ribu kitab, dokumen, dan manuskrip yang

langka nan bersejarah. Peristiwa tersebut tercatat dalam kitab Tarikh Ali Saud yang ditulis

oleh Nashir As-Said. Dalam kitab itu tertulis,

Segera setelah tentara pendudukan Saudi memasuki Mekkah, dengan memegang pedang

dan senjata, mereka berangkat untuk menghancurkan semua kertas, buku, dokumen dan

gambar, serta semua hal yang bernilai sejarah. Seperti yang mereka lakukan terhadap

perpustakaan ilmiyah nan bersejarah (Al-Maktabah Al-Arabiyah) yang telah mereka bakar.

Perpustakaan ini terhitung sebagai perpustakaan paling berharga di dunia nan bersejarah

yang tidak bisa dinilai dengan harta maupun miliyaran mata uang. Di perpustakaan ini

terdapat 60.000 kitab langka yang terkumpul dari berbagai sumber ilmiyah dan sejarah.

Di dalamnya terdapat 40.000 manuskrip langka dari berbagai manuskrip era Jahiliyah (pra

Islam) seperti tulisan perjanjian antara tiran Quraisy dan orang-orang Yahudi yang

mengungkap pengkhianatan Yahudi dan tak adanya ikatan mereka (Yahudi) dengan agama

dan tanah air sejak zaman dulu, juga mengungkap konspirasi mereka (yahudi) terhadap

Muhammad.

Di dalamnya terdapat dokumen-dokumen yang ditulis ratusan tahun sebelum revolusi

Muhammad, juga terdapat pemikiran atau ide cemerlang tentang peradaban Arab kuno.

Di perpustakaan ini dan selainnya dari perpustakaan-perpustakaan Madinah, terdapat

sebagian manuskrip Muhammad yang ditulis dengan Khat (tulisan) Nabi Muhammad pada

masa-masa perjuangan dakwahnya yang rahasia. Disana juga terdapat (manuskrip) dengan

khat (tulisan) Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar, Umar, Khalid bin Al-Walid, Thariq bin Ziyad dan

sejumlah sahabat lainnya.[1]


Tulisan di atas menerangkan bagaimana kelompok Wahabi telah melakukan penghancuran

dan pembakaran perpustakaan yang paling bernilai di dunia. Mereka telah melakukan

kesalahan besar dengan membakar sumber intelektual dan sejarah umat Islam yang sangat

berharga. Mereka telah melenyapkan puluhan ribu buku, dokumen langka serta manuskrip

yang ada tulisan khat Nabi Saw, Ali bin Abi Thalib dan para sahabat lainnya. Hal ini sangat

disayangkan, mengingat perpustakaan tersebut menyimpan “harta karun” khazanah

keIslaman yang tidak bisa dibandingkan dengan miliyaran mata uang manapun.

Wallahu A’lam

[1] As-Said, Nashir, Tarikh Ali Saud, Juz 1 Hal. 180 Cet. Mansyurat Ittihad Sya’bil Jazirah

Al-Arabiyah