Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Hadis Itrah dalam Kitab-Kitab Ahlus Sunah

1 Pendapat 05.0 / 5

“ Sesungguhnya Aku Tinggalkan di Tengah Kalian Kitabullah dan Sunnahku “

Yang pertama kali menyebutkan Hadis ini adalah Mâlik dalam kitab Muwaththa’, namun riwayatnya mursal dan tanpa sanad. Setelahnya, al Thabari dalam kitab Tarikh-nya yang juga mursal. Benar, Abu Syekh menyebut sanadnya dalam kitab Thabaqât al Muhadditsîn bi Ashbahân.

Ibnu ‘Abd al Barr al Andalûsi dalam kitabnya, al Tamhîd limâ fî al Muwaththa’ min al Ma’ânî wa al Asânîd menyebutkan sanadnya melalui jalur Shâlih bin Musa al Thalhi, dan sanad yang ketiga melalui jalur Katsîr bin Abdullah.

Juga ada sanad keempat yang disebutkan oleh al Hâkim al Naysabûri dalam kitab “ al Mustadrak ‘ala al Shahîhain melalui jalur Ibnu Abu Uwais dan ayahnya. Kemudian sanad yang kelima disebutkan oleh al Khathîb al Baghdâdi dalam kitabnya, al Faqîh wa al Mutafaqqih melalui jalur Sayf bin Umar.

Berikut ini akan dijelaskan secara mendetail:

1.Kitab al Muwaththa’ Malik bin Anas.

Malik bin Anas menyebutkan Hadis ini dengan sanad yang mursal dalam Kitab al Qodr ( Dâr Ihyâ’ al Kutub al ‘Arabiyyah) juz 2 halaman 899

( Hadis ) 3- Telah menyampaikan Hadis dari Malik bahwa telah sampai kepadanya bahwa Rasulullah saw. bersabda, “ Telah Aku tinggalkan di tengah kalian dua perkara yang kalian tidak akan tersesat selama kalian berpegangan dengan keduanya; Kitabullah dan Sunnah NabiNya “.

Yang dimaksud oleh Malik dengan Hadis yang sampai padanya adalah riwayat Ibnu Ishaq, namun dia tidak menyebut Ibnu Ishaq  dengan jelas karena ia men-dhaifkannya.

2. Kitab Tarikh al Umam wa al Mulûk al Thabari.

Al Thabari mengutip riwayat dari jalur Ibnu Ishaq dari Ibnu Abu Najih. Jalur (sanad) Hadis mursal karena Ibnu Abu Najih dari generasi keenam dan tidak terbukti telah berjumpa dengan para sahabat apalagi dengan Rasulullah saw (Mathba’ah al Istiqâmah Qâhirah Mesir) juz 2 halaman 403.

“ Dengarkanlah perkataanku, sesungguhnya Aku telah menyampaikan dan meninggalkan di tengah kalian sesuatu yang jika kalian berpegangan dengannya, maka kalian tidak akan tersesat sama sekali; Kiatbullah dan Sunnah NabiNya “.

3.Kitab Taqrîb al Tahdzîb Ibnu Hajar al ‘Asqollani.

Ibnu Hajar menjelaskan bahwa Abdullah bin Abu Najih dari generasi keenam. Dalam pengantar kitab ini dia menyebutkan bahwa generasi ini sezaman dengan generasi kelima tetapi tidak terbukti bahwa mereka berjumpa dengan seorang sahabat pun. Dia berkata, “Abdullah bin Abu Najih, Yasâr al Makki, Abu Yasâr, al Tsaqafi majikan mereka, tsiqah, dituduh qadariyah, terkadang memalsukan, generasi keenam, wafat tahun tuga puluh satu atau setelahnya.( Lihat Taqrîb al Tahdzîb, Dâr al Kutub al ‘Ilmiyyah Beirut-Lebanon. Jjuz 1 halaman 541)

4.Kitab Thabaqât al Muhadditsîn bi Ashbahân Abu Syekh Ibnu Hayyân.

Abu Syekh Ibnu Hayyân meriwayatkan Hadis ini kitabnya Thabaqât al Muhadditsîn ( Dâr al Kutub al ‘Ilmiyyah Beirut –Lebanon) juz 4 halaman 288.

Dari Yazid al Raqâsyi dari Anas bin Malik, dia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “ Sesungguhnya telah Aku tinggalkan di tengah kalian sesuatu yang jika kalian berpegangan dengannya, maka kalian tidak akan tersesat; Kitabullah dan Sunnah NabiNya “.

5. Kitab al Dhuafâ’ al Kabîr Al ‘Aqîli  al Makki.

Al ‘Aqîli  menyebutkan Hadis ini dari Yazid al Raqâsyi dalam Kitab al Dhuafâ’ al Kabîr (Dâr al Kutub al ‘Ilmiyyah Beirut-Lebanon) sifir 4 halaman 373. Dia menulis, “ Yazid bin Abbân al Raqâsyi. Syu’bah berkata, “ Menempuh perjalanan lebih aku sukai dari pada aku meriwayatkan dari Yazid al Raqâsyi “. Juga menulis, “Syu’bah berkata, “ Melakukan zina lebih aku sukai daripada aku menyampaikan Hadis dari Yazid al Raqâsyi “. “ Yahya tidak menyampaikan Hadis dari Yazid al Raqâsyi.

Ibnu ‘Uday menyebutkan dalam kitabnya al Kâmil fi Dhua’fâ’ al Rijâl ( Dâr al Kutub al ‘Ilmiyyah Beirut-Lebanon) juz 9 halaman 130,  “ Yazid bin Abbân al Raqâsyi Bashri. Syu’bah berkata, “ Melakukan zina lebih aku sukai daripada aku menyampaikan Hadis dari Yazid al Raqâsyi “. Juga berkata, “Syu’bah berkata, “ Seseorang melakukan zina lebih baik dari pada meriwayatkan dari Abbân dan Yazid al Raqâsyi “.

Juga berkata, “ Ahmad bin Hanbal berkata, “ Jangan kamu tulis dari Yazid al Raqâsyi. Aku bertanya kepadanya, “ Mengapa Hadis Yazid ditinggalkan apakah karena hawa nafsu yang ada padanya ? “. Dia menjawab, “ Tidak, tetapi Hadisnya Munkar ( Hadis yang diriwayatkan oleh seorang diri periwayat yang dha’if, atau hadits itu bertentangan dengan periwayat yang lebih kuat). Syu’bah menyerangnya dan bahwa dia suka dongeng “.

6. Kitab al Tamhîd Lima fi al Muwaththa’ min al Ma’âni wa al Masânîd Ibnu Abdu al Barr al Qurtubi.

Ibnu Abdu al Barr menyebutkan Hadis ini dari dua jalur; pertama jalur Shâlih bin Musa dan kedua jalur Katsîr bin Abdullah dalam kitabnya,  al Tamhîd Lima fi al Muwaththa’ min al Ma’âni wa al Masânîd (Dâr al Kutub al ‘Ilmiyyah Beirut-Lebanon) juz 10 halaman 526.

“ Telah menyampaikan Hadis kepada kami Shâlih bin Musa al Thalhi, dia berkata, “ Telah menyampaikan Hadis kepada kami Abdul Aziz bin Rafî’ dari Abu Shâlih dari Abu Hurairah, dia berkata, “ Rasulullah saw. bersabda, “ Sesungguhnya Aku telah meninggalkan di tengah kalian dua, yang kalian tidak akan tersesat setelahnya sama sekali; Kitabullah dan Sunnahku “.

Dari Katsir bin Abdullah bin Amr bin ‘Awf dari ayahnya dari kakeknya, dia berkata, “ Rasulullah saw. bersabda, “ Telah Aku tinggalkan di tengah kalian dua perkara yang kalian tidak akan tersesat selama kalian berpegangan dengan keduanya; Kitabullah dan Sunnah NabiNya ”.