Ketika Al-Quran Menjelaskan Dirinya Sendiri

Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam. Al-Quran diturunkan dari langit untuk manusia terbaik di alam semesta yaitu Baginda Nabi Muhammad saw. Kali ini kita akan membahas atau mencari tahu al-Quran menurut al-Quran itu sendiri.

Mari perhatikan ayat-ayat di bawah ini!

Surat al-Baqarah ayat 185

Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan permulaan Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang batil.

Menurut ayat di atas, al-Quran turun untuk pertama kalinya di bulan ramadhan. Kemudian ayat ini juga menjelaskan bahwa al-Quran itu fungsinya sebagai kitab petunjuk untuk manusia. Tentunya petunjuk itu adalah hidayah bagi manusia yang mana menjelaskan kewajiban-kewajiban bagi umat manusia dan juga al-Quran apabila dikaji maka mampu membedakan antara hak dan yang batil.

Surat an-Nisa ayat 136

Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya.

Kemudian ayat yang lain menjelaskan bahwasanya al-Quran itu adalah kitab yang diturunkan untuk Rasulullah saw. Jadi al-Quran sendiri mengakui bahwasanya ia diturunkan oleh Rasulullah saw yang mana ia pun menjadi mukjizat untuk beliau.

Surat Ibrahim ayat 1

(Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.

Selanjutnya ialah al-Quran itu yang mana turun sebagai hidayah untuk umat manusia dan ia ketika manusia mengamalkan isi al-Quran maka al-Quran akan membawa manusia dari kegelapan menuju terang benderang.

Dari sini kita mengetahui bahwa al-Quran itu turun di bulan suci ramadhan yang mana kita mengetahui bahwasanya bulan ramadhan itu juga merupakan bulan yang mulia. Hal ini menjelaskan juga kedudukan al-Quran itu.

Selain itu al-Quran juga turun untuk Rasulullah saw. Ia merupakan sebuah mukjizat dan juga sebagai cahaya untuk membedakan antara kegelapan dan sinar hidayah yang akan membawa manusia ke jalan kebenaran dan surga. Dengan syarat bahwa manusia harus mengamalkan apa yang ada di dalamnya.