Urgensi Berikan Kasih Sayang Terkontrol pada Anak

Tugas dari orangtua pada anak bukan hanya menyediakan makanan, pakaian, dan juga sarana kesehatan saja, akan tetapi ada yang tidak kalah pentingnya dari itu semua yaitu mencurahkan hangatnya kasih sayang dan cinta orangtua pada hati dan diri anak.

Mencintai anak juga merupakan amal yang dicintai oleh Allah swt. Seperti yang dikatakan oleh Imam Shadiq ra,

“Musa berkata: Wahai Tuhanku! Amal apa yang paling baik di sisi-Mu? Allah berfirman: Amal yang paling baik di sisi-Ku adalah mencintai anak-anak. Karena Aku menciptakan fitrah atas tauhid pada diri mereka (yakni sifat fitri untuk tidak menyekutukan Allah) dan apabila Aku mencabut nyawa mereka maka dengan perantara rahmat-Ku, Aku akan memasukkan mereka ke dalam Surga.”

Dalam buku tentang hak-hak anak dalam Islam tertulis bahwa anak-anak menginginkan kasih sayang dan cinta dari orangtua mereka. Juga seharusnya mereka tumbuh dan berkembang diiringi oleh kasih sayang dan cinta orangtuanya, karena cinta dan kasih sayang bisa membantu anak untuk membangun karakter dan kepribadiannya.

Disebutkan juga bahwa kasih sayang dan cinta orangtua pada anak mampu menumbuhkan rasa keberanian dan rasa percaya diri padanya.

Ketika anak menghadapi masalah, anak yang dipenuhi kasih sayang dan cinta orangtua akan berdiri tegak, kuat, dan dengan gagah berani menghadapi masalah tersebut.

Namun sebaliknya, anak yang kurang atau tidak mendapatkan kasih sayang dan cinta orang tua bisa menghambat perkembangan ruh dan bahkan fisik anak. Seperti kurang percaya diri, tekanan jiwa, kurang tidur, pipis di malam hari, dan lain sebagainya.

Akan tetapi patut diperhatikan juga bahwa Islam sangat menganjurkan pada kaum Mukmin untuk tidak berlebih-lebihan dan juga tidak menganggap remeh dalam beramal, termasuk dalam hal berkasih-sayang dan cinta pada anak.

Dalam hal ini, penulis  Jawad Thabasi, mengatakan bahwa kita sebagai orangtua harus bisa mengontrol kasih sayang dan cinta kita supaya kita tidak masuk dalam ranjau memanjakan anak dan juga tidak terjerumus pada sikap acuh tak acuh pada anak.

Sebab kasih sayang dan cinta berlebihan bisa menyebabkan anak-anak menjadi manja dan ketika mereka sudah menjadi manja maka kemungkinan sikap-sikap negatif seperti kurang bertanggung jawab, selalu merasa benar walaupun melakukan kesalahan, terhambat untuk mengembangkan potensi yang dipunya, mengambil hak-hak orang lain, dan lain sebagainya akan muncul dalam diri mereka.

Jadi, setiap orangtua selain diharapkan untuk mampu mencurahkan segenap cinta dan kasih sayang pada anak-anak, juga mampu mengontrolnya. Sehingga cinta dan kasih orangtua tidak memberikan efek-efek negatif akan tetapi hanya memberikan hal-hal positif pada anak-anak.