Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Pesan Nabi Muhammad Saw: Orangtua Harus Tepati Janji pada Anak

1 Pendapat 05.0 / 5

Salah satu pesan agama Islam pada orangtua adalah menepati janji dan mengamalkannya ketika menjanjikan sesuatu pada anak-anak.

Seperti yang disabdakan Nabi Mulia, Muhammad saw, dalam kitab Makarimul Akhlaq (hal 219) bahwa beliau bersabda, “Ahibbuu ashibyaana warhamuuhum faidza wa’adtumuuhum fafuu lahum, fainnahum laa yarauna illa annakum tarzuquunahum.”

Yang berarti bahwa cintaihlah anak-anak dan sayangilah mereka. Lalu, ketika kalian berjanji maka tepatilah janji tersebut karena mereka melihat bahwa rezeki mereka berada dalam tangan kalian (orangtua).

Sayidina Ali ra juga berkata, “Siapa saja diantara kalian yang menjanjikan sesuatu pada anak-anak kalian maka tepatilah janji itu.”

Itu semua dikarenakan bahwa ketika orangtua tidak menepati janjinya maka anak-anak akan merasa dikhianati dan merasa dirinya tidak dihargai. Bahkan lebih buruk dari hal itu bisa membuat anak-anak menjadi pembohong di masa dewasanya.

Sayidina Ali ra kembali berkata tidak dibenarkan untuk berbohong di saat itu serius maupun bercanda dan juga tidak juga dibenarkan ketika orangtua berjanji pada anak-anak lalu orangtua tersebut tidak menepati janjinya, karena berbohong menarik (manusia) pada kerusakan dan kerusakan menarik (manusia) pada neraka.

Patut diketahui oleh para orangtua bahwa menjanjikan sesuatu pada anak bukanlah sebuah keharusan namun tatkala berjanji maka harus dipenuhi. Selain itu merupakan sebuah perintah dari agama, ia juga akan menimbulkan hal negatif pada diri anak-anak misalnya di masa yang akan datang, anak-anak akan menjadi pembohong.

Serta orangtua juga harus mengetahui bahwa ganjaran bagi orangtua yang tidak menepati janjinya itu adalah neraka. Itu karena anak-anak melihat rezeki mereka berada di tangan orangtua dan mereka tidak mempunyai kekuatan untuk mempertahankan haknya, maka dari itu sebagai gantinya adalah Allah swt akan memasukan orangtua tersebut pada neraka karena tentunya Allah swt selalu dengan makhluk-Nya yang tertindas.