Cinta dan Kasih Sayang Nabi Muhammad Saw

Lembaran kedua dari kehidupan Nabi adalah perilakunya dengan masyarakat.

Dia tidak pernah melupakan bersikap merakyat, cinta dan keramahan dengan rakyat, dan berusaha menegakkan keadilan di antara rakyat.

Dia hidup seperti rakyat itu sendiri dan di tengah-tengah mereka, duduk bersama mereka, bersahabat dengan budak dan masyarakat kelas bawah, makan bersama mereka, duduk bersama mereka, mencintai dan bersikap toleran dengan mereka, kekuasaan tidak mengubah dirinya, kekayaan nasional tidak mengubahnya, dan perilakunya tidak berubah selama masa sulit dan ketika kesulitan berhasil diatasi.

Dia selalu bersama masyarakat dan berasal dari mereka, ramah dengan masyarakat dan menuntut keadilan bagi masyarakat.

Pada perang Khandaq, ketika umat Islam di Madinah hampir terkepung dari segala penjuru dan makanan tidak masuk ke Madinah, sementara bekal penduduk habis, sehingga kadang seseorang tidak mendapat makanan untuk dimakan selama dua atau tiga hari, pada saat yang sama Nabi sendiri menggali parit melawan musuh, dia bekerja sama dengan orang-orang dan kelaparan seperti lainnya.