Semua Perbuatan Kita Diketahui Allah Swt, Rasul Saw dan Para Maksumin (2)

Di beberapa riwayat disebutkan bahwa seluruh amal perbuatan dan perkataan kita senantiasa diawasi oleh malaikat Israil. Orang-Orang yang mengerjakan salat pada awal waktu, orang-orang yang sangat memberikan perhatian kepada salat, mihrab dan masjid, maka malaikat Israil akan menemaninya pada saat menghadapi maut dan akan menuntunnya untuk membaca dua kalimat syahadat.

Adapun mereka yang tidak demikian, maka malaikat Israil akan berlaku keras kepadanya pada saat menghadapi maut. Malaikat Israil akan ridha kepada kita jika amal perbuatan kita baik, dan dia akan membantu kita pada saat menghadapi maut. Sebaliknya, malaikat Israil tidak akan ridha kepada kita jika amal perbuatan kita buruk, dan dia akan mengeluarkan roh kita dengan keras dan paksa. Inilah hal kedua yang perlu mendapat perhatian.

Selain itu, di samping Allah Swt, Rasulullah Saw, para Imam yang suci a.s, dan para malaikat al-muqarrabin mengawasi perbuatan dan perkataan kita, kita juga harus mengetahui bahwa sesungguhnya pintu, dinding, waktu dan tempat, seluruhnya hadir dan mengawasi seluruh perbuatan dan perkataan kita. Dan ini adalah sesuatu yang mana Alquran al-Karim telah memberikan kesaksian tentangnya. Jadi, kita dapat menarik kesimpulan dari Alquran bahwa alam ini hidup dan mempunyai perasaan.

Alquran al-Karim mengatakan: “Dan tak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka.” (QS. al-Isra’: 44)

Tidak ada sesuatu pun yang ada di alam ini kecuali dia mempunyai perasaan dan bertasbih kepada Allah Swt, dan sesungguhnya ucapan Subhanallah dan Allahu Akbar menggema tinggi di alam wujud ini. Alquran al-Karim mengatakan bahwa barang siapa yang mempunyai telinga hati niscaya dia akan mengetahui bahwa alam ini berbicara dengannya dengan suara yang sama.

Kita membaca di dalam beberapa riwayat bahwa di Hari Kiamat kelak, waktu malam dan siang akan memberikan kesaksian akan kesalehan atau kedurhakaan seseorang. Pada saat itu manusia amat terkejut di bertanya kepada bumi, “Kenapa engkau memberikan kesaksian yang memberatkanku?” Bumi menjawab, “Karena Allah St telah membuatku bisa berbicara. Hari ini adalah hari aib dan cela. Kalaupun ketika di dunia aku diam, itu dikarenakan Allah Swt tidak memperkenankan aku untuk berbicara”. Adapun pada Hari Kiamat Allah Swt menyuruhnya untuk berbicara, “Karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu) kepadanya”.

Artinya, wahai laki-laki dan perempuan, sesungguhnya bumi tempat kita beribadah di atasnya ini dapat berbicara kepada kita, akan tetapi Allah Swt hanya memperkenan kepadanya untuk berbicara kepada sebagian manusia saja. Ada pun pada Hari Kiamat kelak dia akan berbicara kepada seluruh manusia.