Pesan Imam Ali ar-Ridha as pada Jumat Terakhir Bulan Sya’ban

Diriwayatkan dalam kitab ‘Uyun Akhbar ar-Ridha, jilid 1, halaman 56, hadis no. 198 berikut ini:

Abu Shalt al-Harawi yang merupakan salah satu sahabat imam as berkata, “Aku datang kepada Imam ‘Ali bin Musa ar-Ridha as pada Jum’at terakhir bulan Sya’ban. Beliau berpesan kepadaku:

“Wahai Abu Shalt, sungguh bulan Sya’ban sebagian besarnya telah berlalu dan hari ini adalah Jumat terakhirnya.

Maka raihlah apa yang tersisa dari bulan Sya’ban ini, (ingatlah) kekuranganmu (dalam memenuhi hak) hari-hari yang telah berlalu.

Hendaknya kau benar-benar memusatkan perhatian pada hal-hal yang dapat membantumu (maksudnya: fokus pada apa saja yang bermanfaat bagimu, yang dapat membantu menyempurnakan kekuranganmu dalam memuliakan bulan Sya’ban ini) dan meninggalkan hal-hal yang tidak membantumu (maksudnya: meninggalkan apa saja yang tidak bermanfaat)

Imam ‘Ali ar-Ridha as melanjutkan pesannya:

Perbanyaklah doa, istighfar dan membaca al-Quran

Bertaubatlah kepada Allah atas dosa-dosamu, agar ketika bulan suci Ramadhan tiba, kau dalam keadaan berserah dan ikhlas kepada Allah SWT (maksud lain “ikhlas” di sini adalah murni, tidak bercampur dengan kotoran-kotoran batin yang dapat menghalangimu di perjalanan [bulan] selanjutnya)

Jangan biarkan ada amanat di pundakmu kecuali kau tunaikan

Jangan ada di dalam hatimu setitik pun kedengkian terhadap orang mu’min kecuali kau hilangkan (kau bersihkan hatimu dari keburukan-keburukan batin)

Tidaklah ada dosa (atau kebiasaan buruk) yang masih dilakukan kecuali (segera) kau hentikan

Bertaqwalah kepada Allah SWT

Bertawakallah kepada Allah SWT dalam urusan-urusanmu yang tampak maupun yang tidak tampak

Imam as kemudian membaca ayat suci Al-Qur’an:

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, dialah (Allah) yang  mencukupkannya.  Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sungguh, Allah telah menjadikan (menetapkan) kadar segala sesuatu. (QS. At-Thalaq [65]: 3)

Perbanyaklah doa ini pada hari-hari yang tersisa dari bulan Sya’ban:

اللّهُمَّ إِنْ لَمْ تَكُنْ غَفَرْتَ لَنا فِيما مَضى مِنْ شَعْبانَ فَاغْفِرْ لَنا فِيما بَقِيَ مِنْهُ

Allahumma in lam takun ghafarta lana fi ma madha min Sya’ban, faghfir lana fi ma baqiya minhu

Arti doanya: Ya Allah, jika Engkau tidak mengampuni kami di hari-hari Sya’ban yang telah berlalu, maka ampunilah kami di hari-hari yang tersisa ini

Karena Allah Swt akan membebaskan punggung-punggung dari neraka di bulan ini karena kemuliaan bulan Ramadan