Memulai Kebaikan Dari Diri Sendiri (2)

Sebagian dari kita mungkin akan sangat sensitif dan cermat memperhatikan perilaku orang lain, namun kita cenderung lalai mengintrospeksi diri. Terkadang kita melakukan kesalahan besar dan kecil yang jika hal itu kita lihat pada diri orang lain, akan mengalir cercaan dari mulut kita. Terkait hal ini, Allah Swt dalam al-Quran surat al-Baqarah ayat 44 berfirman, “Apakah kalian memerintahkan orang lain untuk berbuat kebajikan sedangkan kalian melupakan kewajiban kalian sendiri??.” Sebab itu, dianjurkan untuk terlebih dahulu membenahi diri sendiri sebelum kita menasehati orang lain. Imam Ali as mengatakan,, “Orang yang memposisikan diri sebagai pembimbing masyarakat, ia harus terlebih dahulu mendidik diri sendiri sebelum mengarahkan orang lain, dan hendaknya ia membimbing masyarakat melalui perilaku baiknya.

Mengundang makan saat berbuka puasa merupakan sunnah pada bulan Ramadhan. Dalam hal ini, Rasulullah bersabda, “Wahai masyarakat, barang siapa yang pada bulan Ramadhan, memberikan makanan buka puasa kepada orang seorang mukmin, maka pahalanya seperti membebaskan seorang budak dan terampuni dosa-dosanya pada masa lalu.” Sama seperti amal baik lainnya, memberikan hidangan buka puasa juga harus dilakukan secara tulus dan dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah Swt. Karena tidak ada pahala apapun dari Allah jika hal itu dilakukan dalam rangka pamer. Selain itu, hidangan tersebut juga harus diperoleh dari uang halal, karena uang haram akan berdampak negatif pada tubuh dan kejiwaan manusia.

Dianjurkan agar undangan berbuka puasa tersebut jangan sampai membebani dan menyulitkan. Untuk mendapatkan pahalanya, seseorang cukup dengan menawarkan makanan-makan sederhana saja. Rasulullah saww menjawab pertanyaan sahabat beliau yang tidak punya banyak uang untuk mengundang makan orang-orang yang berpuasa dengan mengatakan, “Amal itu cukup dilakukan dengan setengah biji kurma dan segelas air.”