Ibnu Khuzaimah di dalam Kitabnya: Allah Pernah Ditandu Empat Malaikat

Di pembahasan sebelumnya, kami telah membeberkan beberapa buah dari keyakinan kelompok Wahabi yang mensifati Allah sama seperti makluk-Nya, seperti memiliki kaki, tangan, mata dan bertempat. Lebih dari itu, jika kita teliti lagi, masih ada beberapa contoh lain, yang mengisayratkan kalau Allah itu memiliki raga dan bertempat, sama seperti kita.

Kali ini, di dalam salah satu riwayat yang dinukil di dalam kitab para ulama mereka, bahwa Allah digambarkan pernah ditandu oleh empat malaikat, di atas sebuah singgasana yang terbuat dari emas. Hal ini, tertulis di dalam sebuah kitab yang berjudul Tuhid karya Ibn Khuzaimah.

Sebagai informasi, Ibnu Khuzaimah merupakan salah satu ulama besar pada zamannya, yang ahli di dalam bidang ilmu fikih dan hadis. Konon, dikarenakan saking banyaknya murid yang berguru padanya, membuatnya dijuluki sebagai imamul ummah (pemimpin umat).

Dia sendiri sebagai penganut mazhab salafi, dan ia teguh atas keyakinannya kalau Allah adalah Dzat yang bertempat, dan duduk di atas Arys. Dalam pernyataannya yang cukup sensitif, kalau ia pernah bilang sesiapa yang tak percaya kalau Allah bertempat di atas Arsy, maka orang tersebut kafir, bahkan darah dan hartanya halal bagi kaum Muslim.

Maka tak heran kalau ia menukil sebuah riwayat yang berbunyi kalau Allah pernah ditandu oleh empat malaikat. Untuk lebih jelasnya, penulis bawakan redaksi riwayat tersebut.

هل رأي محمد ربه؟ فأرسل إليه عبدالله بن عباس أن نعم، فردّ عليه عبدالله بن عمر رسوله أن كيف رآه؟ فأرسل انه رآه في روضة خضراء، دونه فراش من ذهب علي كرسي من ذهب، يحمله أربعة من الملائكة، ملك في صورة رجل و ملك في صورة ثور و ملك في صورة نسر و ملك في صورة أسد.

“Apakah Nabi melihat Allah Swt?”

Abdullah bin Abbas berkata, “Iya.”

Abdullah bin Umar mengutus seseorang dan berkata, “Bagaimana Nabi Melihat?”

Abdullah bin Abbas berkata, “Allah dapat terlihat di atas rumput hijau, yang di bawah-Nya terdapat sebuah singgasana dari emas, dan kursi dari emas, dan empat malaikat mengangkut-Nya. Satu malaikat berbentuk laki-laki, satu malaikat lainnya berbentuk sapi, satu malaikat lagi berbentuk benteng dan malaikat yang keempat berbentuk singa.”[1][2]

Begitulah Allah di dalam pendangan mereka. Walluhu a’lam bi ash-shawab.

[1] Ibn Khuzaimah, Tuhid, jil. 2, hal. 483, penerbit: Maktabah Ar-Rusd, Riyadh-Saudi Arabia 1994

[2] Ibn Taimiyah, Bayan Talbhis al-Jahmiyah, jil. 1, hal. 234