Kepala Khalifah Keempat Terbelah di Hari ke-19 Ramadhan

Umat muslim dunia merasakan duka yang mendalam pada hari ke 19. Pasalnya di hari ke 19 Ramadhan, Khalifah keempat muslimin dan sekaligus sang Pintu Ilmu Nabi, Sayidina Ali bin Abi Thalib kwj harus merasakan kepala terbelah ketika beliau sedang sujud mengimami shalat subuh.

Berbicara mengenai Sayidina Ali, Rasulullah saw pernah bersabda mengenai keutamaan-keutamaan beliau. Mari kita baca bersama-sama.

Nabi saw bersabda, “Enam keutamaan Ali yang tidak dimiliki olehku. Pertama adalah Ali mempunyai mertua sepertiku sedangkan aku tidak memilikinya. Ali mempunyai ibu mertua seperti Khadijah Al-Kubra, namun aku tidak memilikinya.

Ali mempunyai istri seperti Fathimah dan aku tidak memilikinya. Ali mempunyai dua anak seperti Hasan dan Husein dan aku tidak memiliki anak-anak seperti keduanya. Ali dilahirkan di dalam K’abah sedangkan aku dillahirkan di rumah kakekku, Abdul Muthalib.

Jika kita perhatikan riwayat di atas, Baginda Nabi saw hendak menjelaskan keutamaan dari Sayidina Ali kwh dan juga sekaligus jelaskan keutamaan mereka yang berkaitan dengan Sayidina Ali kwh.

Misalnya ketika Baginda Nabi saw menyebutkan bahwa aku tidak mempunyai mertua seperti mertuanya Ali. Yakni Baginda ingin menjelaskan bahwa mertua sayidina Ali adalah mertua yang sangat luar biasa. Itu semua karena mertua Sayidina Ali adalah Rasulullah saw dan Sayidah Khadijah al-Kubra.

Selanjutnya ketika Rasulullah saw menjelaskan bahwa aku tidak mempunyai istri seperti istrinya Ali, berarti istri Sayidina Ali itu seorang istri yang luar biasa yang tidak dimiliki oleh Rasulullah saw. Dan Istri dari Sayidina Ali adalah Putri Rasulullah saw, Fathimah az-Zahra.

Begitu pun dengan kedua putra sayidina Ali yaitu Hasan dan Husein. Mereka berdua adalah cucunda Baginda Nabi saw yang sangat luar biasa.

Selanjutnya adalah keutamaan Sayidina Ali kwh adalah beliau lahir di dalam K’abah.

Namun sayangnya kepala suci sosok yang penuh dengan keutamaan ini dibelah oleh sosok manusia terlaknat, Aburrahman bin Muljam laknatullah alaihi.