Idul Fitri; Kesempatan Kembali ke Fitrah (2)

Sementara itu, ada kelompok yang telah melupakan kegembiraan panggilan kebenaran, penderitaan kelaparan dan begadang di malam hari, dan mereka telah menyelesaikan bulan ini dengan kegembiraan dan rasa syukur, tetapi juga dengan ekstasi dan mabuk. Mereka mendengarkan seruan Tuhan semesta alam dengan telinga mereka dan mengucapkannya dengan bibir mereka, dan mereka bersegera melakukan perbuatan baik di bulan ini. Tuhan memanggil mereka ke posisi kedekatan-Nya, dan di hadirat-Nya, dan mengumpulkan mereka dengan para wali-Nya, dan memberi mereka begitu banyak cahaya, kebahagiaan, dan rahmat yang tidak dapat dilihat oleh mata atau masuk ke dalam hati manusia.

Dengan demikian, Idul Fitri adalah salah satu hari raya umat Islam terbesar dan terindah, di mana negara-negara Islam memiliki beberapa hari libur dan menyambutnya dengan kebiasaan khusus setelah sebulan berpuasa. Umat ????Muslim di negara-negara Islam menganggap Idul Fitri sebagai hari pembaruan, dan dengan dalih Idul Fitri ini, mereka mulai membersihkan rumah serta membeli pakaian baru untuk anggota keluarga. Bagi umat Islam, Idul Fitri adalah hari raya penyegaran jiwa. Selama hari-hari ini, rumah Muslim memiliki suasana spiritual dan menyenangkan, dan cinta serta keintiman terpancar di dalamnya. Kebiasaan sosial dan ritual hari ini telah mengubah Idul Fitri menjadi perayaan publik dan dirayakan dengan cara yang unik di berbagai negara.

Salah satu keistimewaan Idul Fitri yang merupakan salah satu aspek puasa yang diterima adalah pembayaran zakat fitrah. Pesan agung ajaran agama ini adalah kebaikan dan altruisme, dan salah satu hikmahnya adalah mengatur dan memajukan kehidupan material masyarakat Islam. Sunnah ilahi ini, yang diterapkan secara besar-besaran di umat Islam, merupakan faktor berharga untuk mengentaskan kemiskinan dan memecahkan masalah ekonomi dan sosial umat Islam.

Zakat secara alami menciptakan semacam moderasi dan keseimbangan ekonomi dalam masyarakat dan mengurangi ruang lingkup kemiskinan dan kekurangan. Padahal, menunaikan zakat fitrah yang dilakukan dengan niat beribadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan salah satu bentuk pemanfaatan materi untuk mencapai kesempurnaan spiritual.

Dengan memberikan zakat Fitrah, orang yang berpuasa melepaskan belenggu ikatan materi dari kakinya sehingga dia bisa berjalan menuju Tuhan. Seperti yang dikatakan Imam Ali (saw): "  Ringankan dirimu sehingga kamu dapat mencapai tujuanmu."

Zakat adalah penyuci individu dan masyarakat, dan juga menyebarkan benih-benih kebajikan dalam diri individu, dan juga alasan kemajuan masyarakat. Zakat fitrah dapat digunakan untuk menjaga kesehatan, medis dan status budaya umat Islam dan untuk membayar hutang debitur. Dana zakat juga dapat digunakan untuk membangun masjid, sekolah, jembatan, jalan, rumah sakit dan hal-hal lain yang bermanfaat bagi masyarakat.

Salah satu hasil terpenting memasuki Ramadan adalah menghilangkan debu kekurangan dari wajah masyarakat Islam. Karena kemiskinan adalah akar dari setiap kemerosotan moral dan sosial. Oleh karena itu, orang yang berpuasa membayar zakat fitrah dan mensucikan diri sebelum shalat Idul Fitri guna menyempurnakan ibadahnya dan berada di jalan keselamatan. Sebagaimana Tuhan menyebut orang-orang yang selamat dan berbahagia adalah mereka yang telah membersihkan dan menyucikan diri.

Dalam surat Al-A'la ayat 14-15 Allah berfirman yang artinya, "Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang."