Para Perempuan Pemberani Ahlulbait (2)

2. Ummu Kultsum

Ummu adalah putri dari Amirul Mukminin as dan Fatima Zahra sa. Dia adalah wanita yang berani, dewasa dan bijaksana. Dia dibesarkan di rumah Ali as dan di pangkuan Zahra as. Pemahaman para imam seperti Ali as, Hasan as, Husain as dan Zainal Abidin as menambah pengetahuannya, ia juga aktif di bidang politik. Seperti, pada masa Usman. Dia dikirim ke Makkah dan Roma sebagai duta besar.

Di Karbala, dia adalah perempuan sempurna dan mapan. Dengan bantuan Zainab al kubra, dia mampu mengatasi kesulitan dan mempermalukan musuh. Dia juga menyampaikan khutbah di Kufah seperti Zainab Kubra sa, sambil menangis keras dari balik tirai tipis: “Wahai orang Kufah, malu kamu! Mengapa kamu mempermalukan Husain dan membunuhnya? Dan menjarah hartanya. Kamu mengambil dan menangkap para perempuan dan menyiksa mereka? Kematian dan kehancuran atasmu! Celakalah kamu! Tahukah kamu bencana apa yang akan menimpamu? Dan berapa banyak dosa yang akan kau tanggung? Dan darah apa yang kamu tumpahkan? Dan dengan kemurahan hati yang seperti apa kamu miliki saat menghadapi anak yang telah kamu curi pakaiannya? Kamu membunuh orang-orang terbaik setelah Rasulullah, kasih sayang menghilang dari pusat hatimu, karena tentara Allah akan menang dan pengikut syaitan akan kalah.”

Ketika Ibnu Ziyad berada di Kufah, dia menempatkan kepala Imam Husain as di depannya dengan kegirangan membayangkan hadiah besar yang akan dia dapatkan dari Yazid. Ummu Kultsum berkata kepada Ziyad: “Wahai putra Ziyad! Sudahkah Anda menyiapkan jawaban untuk menjawab para utusan Tuhan? Apakah anda tahu bahwa dia adalah utusan Allah swt?.” Setelah khutbah berapi-api Ummu Kultsum, orang-orang sangat terpengaruh sehingga mereka semua menangis meratap. Semuanya larut dalam penyesalan mengapa tidak membela al-Husain sehingga syahid terbunuh secara tragis.