‘Memurnikan ajaran Tauhid’ adalah sebuah slogan yang sering digemborkan oleh kelompok Wahabi dalam dakwahnya. Munculnya slogan ini karena mereka merasa bahwa banyak dari kalangan muslimin yang masih menjalankan ajaran Islam yang bertentangan dengan Tauhid. Dari sinilah terjadi fenomena dalam kelompok Wahabi, dimana segala sesuatu yang tidak sesuai dengan pemikiran mereka dianggap sebagai sebuah kemusyrikan atau bid’ah dan sesat.

Di tulisan kali ini dan selanjutnya kita akan bahas amalan-amalan apa saja yang dianggap oleh kelompok Wahabi ini sebagai ajaran bid’ah dan menyesatkan.

Salah satu amalan yang mereka anggap sebagai bid’ah dan tidak boleh dilakukan adalah peringatan maulid Nabi Saw. Kita sering mendengar dakwah mereka yang sangat keras dalam melarang kaum muslimin untuk mengadakan peringatan maulid Nabi Saw, dan hal tersebut berangkat dari apa yang di fatwakan oleh mufti-mufti mereka, salah satunya adalah mufti Abdul Aziz bin Baz.

Dalam kitab Majmu’ Fatawa wa Maqolat Mutanawi’ah, bin Baz menfatwakan peringatan kelahiran Nabi Muhammad Saw atau selainnya adalah bid’ah dan tidak boleh dilakukan, karena peringatan seperti itu menurutnya tidak pernah dikerjakan oleh Rasulullah Saw, oleh sahabat, bahkan para tabiin yang mengikuti mereka.

Tidak boleh berkumpul dalam acara maulid Rasul Saw dan selainnya, karena hal tersebut termasuk bid’ah atau perkara baru dalam agama. Karena Rasul Saw tidak melakukannya, tidak pula para khilafahnya (Khulafa Rasyidin), tidak pula selain mereka dari para sahabatnya Ra semuanya, tidak pula para Tabiin yang mengikuti mereka dengan baik pada generasi-genarasi yang utama. Dan mereka adalah orang-orang yang paling mengetahui tentang sunnah, paling sempurna cintanya pada Rasulullah Saw, dan paling mengikuti syariatnya dibanding siapapun setelah mereka…[1]

Dari fatwa di atas menunjukkan bahwa kelompok Wahabi menganggap acara peringatan maulid Nabi Saw sebagai amalan bid’ah dan perkara baru dalam agama.

Untuk lebih jelas dalam pembahasan seputar maulid Nabi Saw, pembaca yang Budiman bisa merujuk kembali tulisan-tulisan di website ini dengan tema Maulid Nabi.

Wallahu A’lam

[1] Bin Baz, Abdul Aziz bin Abdullah, Majmu’ Fatawa wa Maqolat Mutanawi’ah, juz 1 Hal. 178 Cet. Darul Qasim – Riyadh