Syaikh Al-Utsaimin: Tabaruk dan Memegang Kain Ka’bah Bid’ah

Kita masih di dalam pembahasan kelompok Wahabi. Seringkali kita menemukan kelompok ini membid’ahkan sesuatu, atau keyakian-keyakian mereka yang bertolak belakang dengan ummat muslim lainnya. Seperti di pembahasan sebelumnya, penulis menjelaskan bahwa mereka membid’ahkan peringatan Maulid Nabi Saw, perayaan ulang tahun, dan lain-lain. Fakta lain yang kami temukan, mereka juga membid’ahkan tabaruk atau ngalap berkah. Dan Mereka secara keras mengingkarinya.

Kita mungkin sering menemukan banyak dari ummat muslimin bertabaruk, mencari berkah terhadap sesuatu atau hal-hal tertentu karena memiliki kekhususan. Seperti halnya bertabaruk kepada para nabi, para aulia, orang-orang saleh, maupun peninggalannya.

Dan tentunya ummat muslimin mempercayai hal tersebut. Namun pembahasan tabaruk salah satu yang menjadi perbedaan antara kelompok Wahabi dan ummat muslimin lainnya. Kelompok Wahabi menolak tabaruk secara keras dan terang-terangan, bahkan membid’ahkannya. Salah satu yang mereka bid’ahkan ialah bertabaruk dan memegang kain Ka’bah.

Kami temukan Syaikh Muhammad bin Saleh al-Utsaimin, salah satu ulama Wahabi di dalam bukunya Majmu’ Fatawa wa Rasail menyebutkan:

’’Bertabaruk terhadap kain Ka’bah dan memegangnya, termasuk bid’ah. Karena hal tersebut tidak berasal dari Nabi Saw’’.

Inilah salah satu fatwa dari ulama Wahabi yang berhubungan dengan bertabaruk terhadap kain Ka’bah dan memegangnya.