Kesabaran: Kunci Menuju Pribadi yang Kokoh dan Tak Terkalahkan (1)

Salah satu efek positif dari kesabaran yang paling konstruktif adalah kemampuan untuk menghasilkan pribadi yang kokoh dan tidak terkalahkan. Kesabaran mirip dengan program latihan fisik yang baik yang dapat membuat seseorang menjadi kuat dan sehat secara fisik, sehingga memungkinkannya untuk memberikan perlawanan yang lebih baik. Kesabaran juga menghasilkan semua unsur yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan dalam mencapai tujuan-tujuan, memenuhi keinginan-keinginan, baik yang bersifat material maupun ideologis, di antara individu yang menerapkan prinsip kesabaran.

Kegagalan dan rintangan yang dihadapi selama perjuangan sosial, religius, dan ideologis memiliki dampak moral yang sangat signifikan. Sebuah pukulan yang diterima oleh seseorang yang memiliki mentalitas yang kukuh dan tekad yang kuat untuk melanjutkan perjuangan akan jauh lebih kecil dampaknya daripada kerusakan yang dialami oleh orang yang mudah menyerah dan lemah dalam tekadnya untuk terus berjuang.

Ketika seseorang atau kelompok menghindari pertempuran dan melarikan diri dari musuh berulang kali, hal ini bisa menyebabkan kekalahan moral sebelum mereka benar-benar bertempur. Jika kekalahan psikologis seperti ini tidak terjadi, maka ada kemungkinan bahwa seseorang atau kelompok tersebut akan menghindar dari musuh dan meninggalkan medan perang.

Salah satu perilaku bersejarah yang patut dicontoh adalah tindakan Thariq bin Ziyad, panglima pasukan Muslimin, yang berhasil merebut sebagian wilayah Spanyol pada tahun 94 H/711 M. Setelah menyeberangi Laut Mediterania dan memasuki wilayah musuh, ia memberikan perintah untuk membakar semua kapalnya sebagai tanda bahwa tidak ada jalan kembali. Ini adalah contoh nyata dari semangat tak terkalahkan yang muncul ketika seseorang berlaku sabar.

Individu-individu yang saat menghadapi peristiwa-peristiwa sehari-hari dalam kehidupan, seperti kerugian finansial, penyakit, frustrasi, kebencian, kematian, dan lainnya, tidak mampu untuk bertahan dan bersikap tabah, tetapi cepat merasa putus asa, sedih, jengkel, dan menyerah saat menghadapi rintangan-rintangan di jalan mereka, akan dengan cepat mengalami kekalahan. Berbeda dengan individu-individu yang memiliki keteguhan mental, mereka menggunakan kesabaran sebagai senjata utama dan mampu melakukan perlawanan dengan cara terbaik, tanpa kehilangan semangat juang dan dengan tekad yang kuat dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup.

Bersambung ...