Mengenal Karakter dan Heroisme Sayidah Zainab(2)

Sayidah Zainab juga memiliki panggilan az­Zahidah dan al-‘Abidah, karena kezuhudan dan ketekunannya dalam beribadah. Beliau tidak pernah tertarik pada kenikmatan duniawi. Sebaliknya, beliau sangat bergairah untuk mengejar kebahagiaan akhirat. Beliau sering berkata bahwa baginya dunia adalah tempat peristirahatan sementara untuk melepas letih dalam perjalanan. Beliau begitu sederhana dan berakhlak tinggi. Perhatian utamanya adalah berupaya keras untuk menyenangkan Allah, yang dalam melakukan itu beliau menghindari segala sesuatu yang meragukan walaupun sangat kecil.

Ketika Zainab mendengar rencana perjalanan kakaknya ke Kufah, beliau lalu memohon kepada suaminya agar mengizinkan ia pergi menemani kakaknya. Abdullah lalu mengatakan bahwa perjalanan ini akan penuh dengan kesulitan dan penderitaan. Namun Zainab mendesaknya dan berkata:

“Ibuku tak pernah meninggalkanku hanya untuk memperhatikan dari jauh di hari ketika kakakku hanya seorang diri, dikelilingi musuh tanpa teman ataupun pendukung. Kamu tahu bahwa selama 50 tahun, aku dan kakakku tak pernah berpisah. Sekarang usia kita telah tua dan mendekati akhir hidup. Jika aku meninggalkannya, bagaimana aku akan bertemu dengan ibuku nanti, yang pada saat sebelum beliau wafat telah berwasiat kepadaku: ‘Wahai Zainab, sepeninggalku nanti engkau adalah ibu dan adik bagi Husain.’ Kewajibanku adalah tetap bersamamu, tetapi jika aku tak pergi bersamanya saat ini, aku tak akan dapat menanggung perpisahan ini.”

Abdullah sendiri sebenarnya ingin menemani Imam Husain a.s., tetapi ia begitu lemah akibat penyakitnya. Ia pun kemudian memberi izin kepada Zainab untuk turut dalam perjalanan itu. Ia juga menyertakan kedua putranya untuk menemani Imam Husain a.s.

Sayidah Zainab memang telah dipersiapkan untuk menghadapi peristiwa (tragis) yang akan menimpanya dan kakaknya. Setelah peristiwa Karbala beliaulah yang meneruskan perjuangan kakaknya. Beliau menyadarkan umat Islam dengan khotbah-khotbahnya untuk membuka kedok Bani Umayah dan menyampaikan apa yang menjadi tujuan Imam Husain bangkit.