Ciri Pandangan Dunia yang Baik

1. Pandangan Dunia senantiasa berpijak di atas berbagai argumen akal (logika).
    
2. Pandangan serta proses penafsirannya harus sesuai fitrah penciptaan alam.
    
3. Selain memiliki nilai, Pandangan Dunia juga mengobarkan semangat, harapan. serta rasa tanggung jawab. Tauhid: Poros “Pandangan Dunia Ilahiah” (Ar-ru`yah Al-kaumah Al-ilâhiah)

Sesuai prinsip penalaran, kita mengetahui bahwasannya keberadaan sesuatu pasti memiliki sebab-musababnya. Keyakinan dan ketentuan ini sedemikian jelas sampai-sampai jika kita meniup wajah seorang bayi, sekalipun secara perlahan, ia akan segera membuka matanya serta menengok ke kanan dan ke kiri demi mencari sebab munculnya angin yang menerpa wajahnya. la mengetahui bahwa hembusan angin tersebut berasal dari suatu sumber tertentu. Ya, masalah adanya bekas atau jejak yang menunjukkan adanya sesuatu yang membuat bekas atau jejak tersebut, merupakan suatu masalah yang teramat jelas dalam kehidupan kita. Di seluruh pengadilan, keberadaan bekas atau jejak acapkali mampu mengungkap fakta suatu kasus.


Kita meyakini bahwa keteraturan yang terdapat pada diri seseorang mencerminkan adanya perasaan dalam dirinya. Lalu, apakah keteraturan yang berlangsung di alam semesta ini tidak merefleksikan adanya (pencipta yang memiliki) perasaan? Bagaimanakah mereka bisa menggantikan (pencipta alam ini) dengan berbagai sebab-sebab serta hukum-hukum alam? Padahal kita mengetahui bahwa hanya demi mengetahui hakikat keberadaan dari salah satu saja hukum-hukum alam tersebut, seorang cendekiawan sampai harus menghabiskan waktunya selama berpuluh-puluh tahun.

Ringkasnya, apabila ciri-ciri utama yang melekat pada “Pandangan Alam” terbaik selaras dengan pendapat akal, maka sejak kali yang pertama, akal kita telah menyaksikan adanya sistem (keteraturan) serta perhitungan yang mendetail di jagat alam ini, sekaligus memberi keyakinan bahwa alam semesta merupakan hasil ciptaan dari suatu kekuatan yang memiliki perasaan. Melalui rumus akal itulah, Allah Swt memberikan sederet jawaban atas berbagai keraguan yang mendera. Setelah melakukan observasi terhadap alam semesta dan mengetahui adanya berbagai keteraturan serta perhitungan yang amat mendetail di dalamnya, kita niscaya akan terbawa ke dalam pandangan Ilahiah. Inilah suatu pertanda adanya kebenaran dalam cara memandang dan berpikir.