Imam Ali Menjelaskan Diri dan Jiwanya

Imam Ali as menjelaskan keadaan diri dan jiwanya sebagai berikut, “Demi Allah, sekiranya seluruh yang ada di kolong langit diberikan kepadaku agar aku berlaku lalim terhadap seekor semut, dengan merebut kulit biji gandum darinya, maka tidak akan aku lakukan.” (Nahj al-Balaghah, Khutbah ke-215)

Artinya, dalam pandangan beliau, seluruh dunia tidak ada artinya bila dibandingkan beliau harus berbuat lalim terhadap seekor semut.

Dalam kata-katanya ini, Imam Ali as tidak merendahkan nilai dan harga dunia melainkan meninggikan nilai kebenaran dan keadilan. Beliau mengatakan bahwa karena dunia dan seluruh yang ada di kolong langit ini sedikit nilainya, maka beliau tidak akan mau menukarnya dengan suatu pekerjaan remeh yaitu berbuat lalim terhadap seekor semut.

Bahwa dunia tidak bernilai dalam pandangan agama, bermakna tidak bernilai bila dibandingkan. Artinya, dunia tidak ada nilainya manakala anda harus kehilangan nilai-nilai akhlak dan sosial, arti kemanusiaan dan kebesaran jiwa. Dunia tidak ada nilainya bila demi keuntungan-keuntungan duniawi, anda berdusta, berkhianat, menyalahi kesepakatan, berbuat lalim, dan menginjak-injak hak-hak orang lain. Dunia tidak ada nilainya jjka demi ketamakan dan kerakusan duniawi.