15 Sya'ban, Milad Sang Juru Selamat (1)

15 Sya'ban, hari besar umat Islam dan hari bersejarah bagi Islam. Pasalnya di hari ini telah lahir manusia suci dan juru selamat Imam Mahdi as. Allah Swt sebelum penciptaan manusia kepada para malaikat mengatakan, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Khalifah pertama adalah Nabi Adam as dan selanjutnya adalah para nabi dan washi atau penerus mereka. Khalifah dan hujjah ini menjadi penghubung antara makhluk dan Sang Pencipta.

Keberadaan khalifah di muka bumi merupakan sunnah dan hukum yang tidak pernah berubah dan tetap ada sepanjang masa. Khalifah di sini menjadi manifestasi kebenaran mutlak dan yang lebih penting, mereka memiliki hubungan istimewa dengan Allah Swt. Manusia sebagai khalifatullah di muka bumi merupakan makhluk unggul dan paling sempurna dalam mewakili dan menunjukkan kesempurnaan serta kebaikan Allah Swt.

Al-Quran telah membicarakan berbagai kaum di masa lalu dan bagaimana Allah Swt telah mengutus nabi dan khalifah di antara mereka. Sebagian kaum ini menerima seruan kebenaran para nabi dan sebagian lainnya mengingkarinya. Oleh karena itu, mereka yang menolak mendapat murka dan azab Ilahi. Kisah-kisah al-Quran ini memiliki pesan universal, yakni Allah Swt tidak akan membiarkan sebuah kaum tanpa khalifah dan wali-Nya. Ini sebuah sunnah yang pasti di sistem penciptaan. Imam Ali as di khutbah pertama Nahjul Balaghah setelah mengisyaratkan penciptaan Adam mengatakan, "Allah Swt tidak pernah membiarkan sebuah umat manusia tidak memiliki seorang nabi, kitab Samawi, dan hujjah yang jelas."

Kedatangan Imam Mahdi dimaksudkan untuk mengubah dunia dan memperbaiki setiap urusan serta mencabut setiap peradaban yang didasarkan pada arogansi dan penipuan. Ia akan membangun peradaban baru berdasarkan nilai-nilai Ilahi sehingga janji Allah Swt akan terealisasi serta bumi dipenuhi dengan perdamaian, persabahatan dan keadilan. Sementara itu, musuh Allah yang terus menyembunyikan kebenaran dan melanjutkan pengingkaran mereka, kali ini pun mereka berencana membunuh imam dan khalifatullah tersebut. Tapi Allah Swt menyembunyikan hujjah terakhir ini dari pandangan umat manusia dan akan keluar di waktu yang tepat untuk merealisaikan janji Ilahi.

Kedatangan sang juru selamat ini untuk membebaskan manusia dari kezaliman tentunya juga nantinya akan memiliki pemerintahan dengan kriteria khusus. Namun seperti apa pemerintahan Imam Mahdi as yang dielu-elukan dan diharapan oleh para penantinya? Terkait pemerintahan tersebut, banyak riwayat dan ayat yang menyebutkan kriterianya. Termasuk di antaranya adalah bahwa pemerintahan Imam Mahdi as, adalah pemerintahan rakyat yang berporos pada penegakan tuntutan masyarakat tertindas dan papa di dunia.

Pada ayat 105 dari surat al-Anbiya disebutkan, "Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh."

Dengan demikian masyarakat yang selama berabad-abad menghadapi kezaliman dan penindasan, pasca kemunculan Imam Mahdi as serta para pewaris kekuasaan di muka bumi dan para sahabat Imam, mereka akan merasakan manfaat dari pemerintahan universal yang adil.

Dalam pemerintahan Imam Mahdi as, hukum-hukum syariat akan diberlakukan. Sepanjang sejarah banyak ideologi manusia yang telah terbukti ketidakefektifannya. Oleh sebab itu pada pemerintahan universal Imam Mahdi as, ketentuan dan syarat agama terakhir dan paling lengkap, Islam, akan diberlakukan.

Allah Swt dalam banyak surat al-Quran menekankan bahwa agama sejati di sisi Allah Swt adalah Islam dan siapapun yang memilih agama lain selain Islam, maka sesungguhnya ia sedang merugi. Dalam beberapa ayat juga disebutkan janji bahwa Islam akan menang di hadapan seluruh agama dan ideologi di dunia ini.

Bersambung ...