Meraih Berkah Bulan Ramadhan (11)

Mereka bertanya kepada Imam Sadiq as, Manakah yang lebih baik di antara dua orang yang memulai salat bersama dan menyelesaikannya bersama-sama, sementara yang satu membaca Al-Qur'an lebih banyak dalam salatnya dan yang lain lebih banyak berdoa daripada bacaannya? Imam mengatakan, Keduanya memiliki kelebihannya masing-masing.

Penanya bersikeras mana yang lebih baik, lalu Imam as mengatakan, Doa lebih utama..... Saya bersumpah kepada Allah bahwa ini adalah ibadah. Kemudian beliau bersumpah tiga kali dengan nama Allah Swt lalu mengatakan, Demi Allah! Doa adalah bentuk ibadah yang paling baik. Kita harus berhati-hati untuk tidak mengabaikan ibadah terbaik ini di bulan terbaik ini, yaitu bulan Allah. Karena dalam doa, seseorang menemukan dirinya sepenuhnya berada di hadirat Allah.

Suatu hari, seseorang mendatangi Nabi dan membuka sebuah kotak yang berisi seekor burung dengan anak-anaknya. Pria Arab itu mengatakan, Ketika saya melewati padang pasir, saya melihat anak-anak burung ini dan berkata, Mereka mungkin mati kelaparan di gurun ini, itu sebabnya aku membawa mereka bersamaku. Dalam perjalanan, seekor burung bergerak di atas kami dan tidak menjauh dari kami. Saya mengerti bahwa itu adalah induk dari anak-anak burung. Begitu saya membuka kotak, burung itu mendarat di dalamnya karena tidak tahan jauh dari anak-anaknya.

Nabi Saw mengatakan, Allah Yang Maha Pengasih seribu kali lebih baik kepada hamba-hamba-Nya daripada burung ini terhadap anak-anaknya. Jika kita percaya pada Allah yang demikian, semua masalah kita akan terselesaikan. Sumber segala kecintaan adalah Allah, asalkan kita memanfaatkannya. Nabi Saw kemudian berkata, Rahmat Allah memiliki seratus bagian, yang Allah telah munculkan hanya satu bagian di dunia ini, sisanya akan terungkap di Hari Kiamat. Orang-orang ahli irfan menyingkap dan mempercayai sembilan puluh sembilan bagian lain di dunia ini. Orang-orang seperti itu bahkan tidak memikirkan dosa lagi.

Diriwayatkan dari Imam Ridha as, Perbaiki pikiranmu kepada Allah. Karena Allah berfirman bahwa aku bersama pikiranmu. Jika pikiranmu baik, perilaku-Ku juga baik, dan jika pikiranmu jahat, perilaku-Ku juga jahat.

Apakah mungkin menjadi seorang mukmin dan mengaku beriman, tetapi berpikiran buruk tentang Allah?! Berprasangka buruk kepada Allah, bila bukan tanda tidak beriman, pasti tanda kelemahan iman. Berprasangka baik kepada Allah adalah salah satu syarat terkabulnya doa. Diriwayatkan dari Nabi Muhammad Saw bahwa, “Ketika Anda berdoa kepada Allah, yakinlah itu akan dikabulkan. Kepastian ini adalah optimisme yang sama yang menyebabkan doa itu terkabul.

Berprasangka baik kepada Allah, bukan berarti kita mudah berbuat dosa dan mengatakan bahwa Allah pasti mengampuni. Namun kita harus selalu pesimis terhadap diri sendiri dan takut melakukan kesalahan lagi, sambil tetap berharap belas kasihan dan ampunan Allah. Pada hakikatnya, bila kita berprasangka buruk pun, tapi terkait dengan diri kita, dengan jiwa kita dan bila dibiarkan begitu saja, akan berujung pada keburukan.