Meraih Berkah Bulan Suci Ramadan (32)

Di bawah pengaruh naluri manusia dan hawa nafsu, manusia membuat kesalahan dan melakukan dosa. Setiap dosa ini menimbulkan luka pada tubuh, hati dan jiwa kita. Memang, jika jalan pertobatan tidak terbuka, bagaimana saya bisa terbebas dari siksaan hati nurani? Meminta maaf dan menerima permintaan maaf dari Tuhan Yang Maha Pemurah dan Penyayang menghembuskan semangat harapan dalam diri kita, tetapi dengan belas kasihan dan rahmat Tuhan, kita dapat melepaskan diri dari apa yang telah kita bawa ke atas diri kita sendiri dan semua beban dosa yang berat ini dan mencari perlindungan kepada-Nya. Tempat perlindungan ini telah dibuka oleh Tuhan Yang Maha Kuasa untuk kita, dan itu adalah pertobatan.

Di sinilah para sesepuh agama menganjurkan untuk menghargai taubat. Karena ketidaktahuan, seorang pemuda melarikan diri dari rumah orang tuanya dan melarikan diri, kemudian dia kembali ke pelukan orang tuanya dan dihadapkan pada cinta dan belaian mereka. Inilah pertobatan. Ketika kita kembali ke rumah rahmat ilahi, Tuhan menerima kita dengan tangan terbuka. Mari kita manfaatkan dengan baik kesempatan untuk bertaubat ini yang terjadi secara alami bagi seorang mukmin di bulan Ramadan.

Di zaman ini ketika orang tenggelam dalam kebiasaan sehari-hari dan dalam struktur hubungan antarmanusia, ada sedikit jejak ikatan emosional dan spiritual, kesempatan seperti bulan Ramadan akan menghilangkan kekosongan ini dalam hidup dan memperkuat ikatan dan cinta antar manusia. Kehadiran masyarakat di tempat-tempat acara doa dan munajat serta upaya untuk melayani sesama manusia merupakan transformasi dalam kehidupan dan langkah positif untuk menghilangkan kelalaian dan kematian sehari-hari. Dalam situasi ini, jendela pengetahuan dan pemahaman terbuka bagi manusia dan dia mencapai wawasan dan kesempurnaan.

Di bulan ini, kita mencapai banyak sifat yang baik dan terpuji serta menghilangkan banyak sifat yang salah dari diri kita sendiri. Yang terpenting sekarang adalah seberapa besar kita bisa menjaga pencapaian positif bulan ini selamanya dalam hidup kita. Ramadan bagi kita, memiliki banyak bekal untuk kita. Faktanya, Ramadan adalah waktu dan hari untuk transformasi besar. Sekarang transformasi ini menjadi mungkin bagi kita dengan banyak latihan, lebih baik mencoba melestarikannya.

Mereka yang pandai akuntansi mengetahui nilai barang berharga mereka dengan baik. Oleh karena itu, mereka tidak menyia-nyiakan upaya untuk melestarikan dan memeliharanya. Prestasi Ramadan juga merupakan harta berharga yang jika seseorang lalai sesaat, dalam waktu singkat setan akan mencurinya darinya. Oleh karena itu, untuk merawatnya harus sangat serius dan memiliki rencana detail untuk mengembangkan dan meningkatkannya sambil mempertahankannya. Di penghujung bulan suci Ramadan, kita siap untuk awal yang indah, langkah besar menuju masa depan optimal; Masa depan yang terhubung dengan spiritualitas dan keyakinan agama.

Imam Sajjad a.s., salah satu keturunan Rasulullah Saw, telah melukis pemandangan indah perpisahan dengan bulan suci Ramadan. Melodi perpisahan Ramadan di kitab Sahifah Sajjadiyah enak untuk didengar.

"Ya Allah, dengan berlalunya bulan ini lepaskan kami dari kesalahan kami, dengan keluarnya bulan ini keluarkan kami dari kesalahan kami. Jadikan kami dengan bulan ini, orang yang paling bahagia, orang yang besar memperoleh bagian, orang yang paling tinggi mendapat keuntungan. Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluaganya, tuliskan bagi kami seumpama pahala orang yang berpuasa dan beribadah kepada-Mu di bulan ini sampai hari kiamat."

Ya Allah, kami bertaubat kepada-Mu pada hari fitri kami, yang Kaujadikan bagi kaum mukminin sebagai hari raya dan bahagia, bagi pengikut agama-Mu tempat berkumpul dan bersama. Kami bertaubat dari setiap dosa yang kami lakukan, dari setiap kesalahan yang kami dahulukan atau getaran jahat yang kami sembunyikan, dengan taubat yang tidak membawa kami kembali pada dosa, dan tidak kembali sesudahnya pada kesalahan; dengan taubat yang tulus dan bersih dari syak dan keraguan. Terimalah taubat kami, ridhai kami, teguhkan kami di dalamnya.