KEADILAN


Allah Swt berlaku adil terhadap seluruh makhluk-Nya, tanpa membedakan sedikit pun setiap hak masing-masing.
Secara umum system di ala mini berlandaskan pada keadilan, bukan persamaan. Dalam keadilan, keutamaan menjadi syarat. Sebagaimana keadilan dalam kelas, ditunjukkan dengan memberikan nilai yang sesuai dengan kerja keras dan pemahaman pelajar, bukan memberikan nilai seragam kepada semua pelajar.

Pada prinsipnya ketidakadilan adalah tidak terpenuhinya hak seseorang. Di alam raya ini, terjadi berbagai perbedaan seperti kualitas penciptaan dan perbedaan nasib. Hal itu seringkali dipandang sebagai sebuah ketidakadilan. Segala ketidakadilan merupakan kezaliman yang disebabkan kebodohan dan ketidak mampuan. Namun Allah Swt suci dari semua sifat kekurangan tersebut.

Allah Swt maha mengetahui dan selamanya tidak pernah melakukan sesuatu yang tanpa kemaslahatan. Seringkali sebagian dari kita, tidak melihat sesuatu berguna dan tanpa kebaikan sedikit pun. Hal ini, disebabkan keterbatasan pemikiran manusia. Sebagai missal, resep dokter berisi berbagai obat yang memiliki kebaikan untuk pesakit. Namun, kita seringkali tidak mengetahui kebaikan dari obat tersebut.

Dalam salah satu riwayat disebutkan bahwa Nabi Musa as memohon kepada Allah Swt, agar dijelaskan tentang beberapa keputusan Allah Swt yang terlihat ganjil dari luar. Kemudian, turunlah wahyu kepadanya untuk mengarungi gurung menuju mata air dan menyaksikan peristiwa yang terjadi.

Nabi Musa as pergi menuju mata air itu dan melihat laki-laki penunggang kuda mendatangi tempat tersebut. Setelah beberapa saat istirahat, kemudian ia meletakkan sekantung uang disekitar lokasi itu, lalu pergi meninggalkan tempat itu. Tidak lama berselang, seorang anak kecil dating mengambil uang tersebut, lantas pergi. Kemudian, datang seorang kakek buta menuju mata air untuk mengambil air wudhu. Pada saat itu, datang laki-laki penunggang kuda hendak mengambil uang dalam kantung yang diletakkan disana. Keduanya terlibat pertikaian dan akhirnya kakek buta itu pun dibunuh.

Melihat kejadian itu, Nabi Musa as heran dipenuhi rasa gundah. Kemudian wahyu turun kepadanya:"wahai Musa, janganlah gusar. Lelaki penunggang kuda itu mencuri harta orang tua anak kecil tersebut dan sekarang kami mengembalikan uang anak kecil itu. Adapun kakek buta, dia telah membunuh orang tua penunggang kuda dan sekarang menemui balasannya.

Inilah sebagian dari contoh keadilan Allah Swt di dunia ini. Tetapi, manifestasi keadilan Allah untuk semua, setelah memasuki alam akhirat kelak.