Pedang al-Saud akan Menebas Leher Amerika Serikat

Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam
Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya IslamTapi pembusukan inti 'persahabatan' Amerika dengan Saudi secara dramatis terungkap ketika jelas bahwa 15 dari 19 pembajak dalam tragedi 11 September adalah warga Saudi.

 "Sleeping with the Devil: How Washington Sold Our Soul for Saudi Crude", kalau diterjemahkan kurang lebih demikian, "Tidur dengan Iblis: Bagaimana Washington Menjual Jiwa Kita demi Minyak Saudi", adalah sebuah buku yang ditulis mantan agen CIA, Robert Baer yang mengulas tentang bagaimana hubungan antara Amerika Serikat dan Arab Saudi.


Diterbitkan tahun 2003, buku itu menyoroti hubungan bermasalah antara AS dan Saudi yang sebagian besar mencakup hubungan dengan keluarga kerajaan Saudi.

Dalam buku tersebut, mantan agen CIA mengungkapkan bagaimana politik Washington secara drastis dikompromikan dengan upaya CIA untuk memerangi terorisme global.

Baer dalam bukunya mengungkapkan bagaimana hubungan pemerintah AS dengan sekutu Timur Tengahnya itu dan ketergantungan Amerika pada minyak Saudi. Hal itu membuat AS semakin rentan terhadap bencana ekonomi dan membuat warganya menghadapi resiko terorisme lebih besar.

Dalam beberapa dekade, Amerika dan Saudi terperangkap dalam sebuah 'harmoni kepentingan'. Amerika mengandalkan Saudi karena minyak murahnya, stabilitas politik di Timur Tengah dan hubungan bisnis yang menguntungkan bagi Amerika sambil memberi pasar besar bagi cadangan minyak Saudi.

Dengan uang dan minyak yang mengalir bebas antara Washington dan Riyadh, Amerika merasa cukup aman dalam hubungannya dengan Saudi dan keluarga penguasa al-Saud.

Tapi pembusukan inti 'persahabatan' Amerika dengan Saudi secara dramatis terungkap ketika jelas bahwa 15 dari 19 pembajak dalam tragedi 11 September adalah warga Saudi.

Dalam buku itu, dokumen Baer menjelaskan bagaimana AS kecanduan minyak murah dan petrodolar Saudi membuat Amerika menutup mata akan budaya sogok al-Saud, catatan HAM-nya yang buruk dan dukungan keuangannya pada kelompok fundamentalis yang memiliki hubungan langsung dengan terorisme internasional, termasuk aksi-aksi yang melawan Amerika sendiri.

Baer juga menunjuk pengalamannya sebagai seorang agen lapangan yang bertugas di Timur Tengah selama 20 tahun profesinya dan jaringan besar sumber yang dibudidayakannya di wilayah tersebut serta di komunitas intelijen AS.

Baer dengan jelas memotret hubungan puluhan tahun Amerika-Saudi yang semakin disfungsional, korupsi yang dilakukan keluarga al-Saud, sentimen anti Barat yang semakin sengit melanda kerajaan dan hubungan yang mulai longgar antara keduanya.

Baer tak hanya mengungkapkan ekses berlebih dari kebiadaban keluarga kerajaan Saudi tapi juga membawa pembaca mengetahui akar lebih dalam terorisme modern, sebuah perjalanan yang akan kembali ke Saudi lagi; pada Wahhabi, sekte kuat yang menguasai Saudi, pada Taliban dan al-Qaeda, dua kelompok teroris paling aktif dan efektif saat ini yang dilindungi dan didanai al-Saud.

Uang dan senjata yang dikirim AS ke Saudi pada dasarnya telah digunakan untuk memotong leher Amerika sendiri. Dan menurut Baer, Amerika harus menyalahkan dirinya sendiri.