Bagaimana Imam Mahdi Kalahkan Musuh?

Ketika kita menelaah kriteria negara yang akan dibentuk oleh Imam Mahdi as, mungkin kita bertanya-tanya bagaimana mungkin negara universal ini bisa terwujud sedangkan musuh memiliki persenjataan sangat canggih termasuk kekuatan senjata nuklir?

Usaha untuk mengalahkan kekuatan seperti ini sungguh tidak mudah. Lalu apa rahasia dan bagaimana cara Imam Mahdi as bisa mengalahkan seluruh kekuatan super power dunia ini?

Pada kesempatan kali ini, kita akan mencoba mengupas rahasia kemenangan Imam Mahdi as atas seluruh kekuatan dunia. Tentunya dengan mengambil ilham dari hadis-hadis yang sampai ke tangan kita.

 

Ketika kita menelaah hadis-hadis yang mengupas kriteria istimewa para sahabat setia Imam Mahdi as, kita akan menemukan ungkapan bahwa mereka manshur bi al-ra’b (memperoleh pertolongan lantaran ketakutan yang senantiasa menghantui musuh). Melihat kekuatan yang dimiliki oleh para sahabat ini, hati musuh dihantui rasa takut sehingga mereka menyerah atau melarikan diri tanpa mampu berperang. Tentu hal ini adalah faktor penaklukan musuh tanpa darah dan perang yang selalu diinginkan oleh beliau.

 

Di sepanjang sejarah, kemenangan-kemenangan seperti ini banyak dan sering kita dengar bersama.

 

Berdasarkan kesaksian sejarah dan ayat-ayat Al-Quran, Rasulullah saw memiliki anugerah seperti ini. Melihat keteguhan dan kegigihan yang dimiliki oleh beliau dan para sahabat beliau, musuh menyerah sebelum memasuki medan laga.

 

Pada peristiwa Perang Badar, Rasulullah saw hadir di medan laga dengan kuantitas yang sedikit dan persenjataan yang minim. Musuh yang dihadapi adalah musuh yang memiliki seluruh perlengkapan perang. Bukan saja bertahan menghadapi musuh ini, beliau malah memperoleh kemenangan yang menakjubkan. Dalam perang ini, musuh harus kehilangan 70 orang korban dan terluka, serta para tawanan yang sangat banyak.

 

Pada peristiwa Perang Khandaq, setelah Madinah dikepung musuh dan Amr bin Abdi Wud berhasil melompat parit, muslimin mangalami kegalauan sehingga mereka menjerit, “Mata nashrullah (kapankah pertolongan Allah akan tiba)?”

 

Tidak lama berselang, Imam Ali as mengalahkan Amr dengan penuh kejawaraan. Rasulullah saw pun bersabda, “Tebasan pedang Ali pada Perang Khandaq lebih utama daripada ibadah seluruh semesta.” Akhirnya, musuh mengalami rasa takut yang mengerikan dan lantas melarikan diri di malam hari.

 

Dalam peristiwa perang dengan Yahudi Bani Nazhir dan Bani Quraizhah, rasa takut juga mencekam hati musuh. Dalam Al-Quran difirmankan, “Dan Allah mencampakkan ketakutan ke dalam hati mereka sehingga mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Hasyr 59:2)

 

Pada peristiwa Fathu Makkah, rasa takut ini juga kita saksikan menyelimuti sekujur tubuh musuh sehingga mereka tidak memiliki keberanian untuk melawan maupun bertahan.

 

Pada abad modern kita ini, kita menyaksikan kemenangan Revolusi Islam Iran melawan seluruh kekuatan musuh yang memiliki persenjataan lengkap dan modern. Di ambang pintu kemenangan revolusi ini, dengan perintah Imam Khomeini ra, seluruh rakyat Iran turun ke jalan raya, dan kekuatan militer terkuat di Timur Tengah malah tidak mampu menghadapi banjir rakyat sekalipun senjata mereka sangat mutakhir.

 

Dengan demikian, jelaslah bahwa salah faktor kemenangan pasukan Imam Mahdi as adalah rasa takut ajib yang menyelimuti sekujur tubuh musuh.

 

Sekarang, marilah kita renungkan beberapa ayat yang mengisahkan kemenangan-kemenangan seperti di atas:

 

1. “Kami akan memasukkan rasa takut ke dalam hati orang-orang kafir, disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim.” (QS. Al Imran 3:151)

 

2. “Kelak Aku akan merasukkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir. Maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.” (QS. Al-Anfal 8:12)

 

Dalam banyak hadis, kriteria rahasia kemenangan Imam Mahdi as ini juga sering dijelaskan.

Imam Baqir as berkata, “Keserupaan Imam Mahdi as dengan kakeknya, Muhammad Mustafa as, adalah ia bangkit dengan pedang dan membunuh seluruh musuh Allah, musuh rasul-Nya, dan para tagut. Ia menang lantaran rasa takut dan seluruh panji diserahkan di hadapannya.” (Bihar al-Anwar, jld. 51, hlm. 217, hadis no. 6)

 

Imam Shadiq as berkata, “Al-Qa’im dari kalangan kami ditolong dengan rasa takut, diperkuat dengan pertolongan, bumi dilipat untuknya, seluruh kekayaan alam nampak baginya, kerajaannya sampai di barat dan timur, dan Allah akan menampakkan agama-Nya melalui perantaranya sekalipun orang-orang musyrik enggan.” (Ibid, hlm. 191, hadis no. 24)

Lalu, bagaimana rasa takut musuh ini bisa terwujud? Rasa takut ini bisa terwujud lantaran beberapa faktor berikut ini:

 

1. Melalui mukjizat dan kekuatan Ilahi yang mencampakkan rasa takut dalam hati musuh.

2. Informasi cepat tersebar berkenaan dengan kriteria para sahabat Imam Mahdi as yang menggambarkan bahwa mereka sangat teguh dan tak terkalahkan. Mendengar berita ini, musuh pun kehilangan nyali.

3. Informasi tentang kebangkitan Imam Mahdi as dan kesiapan seluruh masyarakat dunia untuk membantu beliau. Mereka menutut untuk bergabung dengan beliau. Dengan ini, kekuatan yang dimiliki oleh para penguasa zalim pun terpecah dan mereka merasa ketakutan.

 

4. Melalui rahasia gaib yang dimiliki, Imam Mahdi as telah mencounter seluruh rahasia kekuatan para musuh dan menembak titik lemah mereka.