Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Al Qur'an Al Karim

Manusia dan Menempatkan Pelindung[1] Terbaik (selesai)

Manusia dan Menempatkan Pelindung[1] Terbaik (selesai)

Dalam kehidupan ini kita juga sering dihadapkan dengan dua pilihan untuk dijadikan sebagai pelindung, menjadikan Allah sebagai pelindung atau menjadikan logika matematik kita sebagai pelindung, misal ada yang sedang bekerja ditempat maksiat, dia mendapat gaji yang cukup untuk memenuhi kebutuhan perbulannya ketika dia bekerja disana, dia berpikir bahwa jika dia keluar dari tempat bekerjanya itu maka anaknya akan kehilangan rizki, disini dia lalai bahwa Allah adalah sebaik-baik penjamin, Dia menjamin rizki setiap manusia, bahkan semua makhluk yang ada diseluruh alam semesta. Uang yang ia dapatkan di tempat maksiat bukanlah sebuah rizki, uang dari tempat-tempat seperti itu sulit menjadikan seseorang mendapat keberkahan, rumah tangga pun tidak akan bahagia, selalu gelisah, selalu terjadi seteru, anak-anak kurang mendapat perhatian dan selamanya, rizki Allah adalah rizki yang membawa keberkahan dalam keluarga.

Baca Yang lain

4 Poin Penting dari Al-Qur’an Yang Harus Diketahui Manusia

4 Poin Penting dari Al-Qur’an Yang Harus Diketahui Manusia Kehidupan manusia adalah sebuah perjalanan panjang dengan waktu yang sangat singkat. Dalam kehidupan yang singkat ini manusia akan menghadapi berbagai kondisi yang berbeda-beda. Sesaat dia berada di puncak dan sekejap ia bisa jatuh, sesaat dia berada dibawah lalu dalam waktu singkat ia bisa berada diatas. Semua itu adalah rahasia dari roda kehidupan yang terus berputar.

Baca Yang lain

Pengaruh Dahsyat Al-Qur’an Dapat Merubah Hidupmu !

Pengaruh Dahsyat Al-Qur’an Dapat Merubah Hidupmu ! Al-Qur’an adalah mukjizat terbesar yang turun kepada umat manusia. Tentunya mukjizat ini memiliki pengaruh yang sangat dahsyat bagi manusia yang membacanya dan berusaha untuk mendekatinya.

Baca Yang lain

Tujuan Diturunkannya Mukjizat Terbesar Nabi saw

Tujuan Diturunkannya Mukjizat Terbesar Nabi saw Setiap Nabi memiliki mukjizat. Setiap Nabi datang membawa bukti-bukti yang kuat. Namun biasanya mukjizat-mukjizat itu ditujukan untuk umat di zaman itu dan berhenti disitu saja. Sedang Nabi Muhammad saw adalah Nabi terakhir, maka beliau dibekali mukjizat yang abadi sepanjang zaman sebagai bukti kepada seluruh generasi hingga akhir zaman.

Baca Yang lain

Keajaiban Al-Qur'an

Keajaiban Al-Qur'an "Imam Ali as berkata: "keajaiban-keajaiban al-Quran tidak dapat terhitung dan tidak akan usang. Al-Qur'an bak Lautan dia sederhana juga pelik."

Baca Yang lain

Mengapa Orang Lain Tidak Mengetahui Kelahiran Imam Keduabelas?

Mengapa Orang Lain Tidak Mengetahui Kelahiran Imam Keduabelas? Biasanya ketika seorang anak lahir, maka kerabat, tetangga, dan para sahabat akan mengetahuinya. Bahkan ini pun benar untuk seseorang yang sangat dihormati. Dengan sendirinya, tidak ada perselisihan tentang keberadaan seorang anak dari orang tersebut. Bagaimana bisa orang percaya bahwa masyarakat tidak mempunyai informasi perihal seorang anak dari Imam Hasan al-Askari padahal ia punya wewenang di tengah-tengah mereka dan mereka niscaya meragukan akan ihwal peristiwa itu dan berselisih satu sama lain tentangnya?

Baca Yang lain

Takut dalam Al-Qur’an

Takut dalam Al-Qur’an Rasa takut itu begitu ditekankan bahkan ayat diatas menjadikan rasa takut kepada Allah sebagai syarat keimanan seseorang.

Baca Yang lain

Bagaimana Al-Qur’an Menggambarkan Hubungan Manusia dengan Dirinya ?

Bagaimana Al-Qur’an Menggambarkan Hubungan Manusia dengan Dirinya ? Mari kita bangun hubungan dengan diri kita, hubungan yang penuh kedamaian dan ketentraman sehingga kita akan lebih dekat dengan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Baca Yang lain

Ajaran Al-Qur’an Mengajak Untuk Bersatu, Bukan Berpecah Belah !

Ajaran Al-Qur’an Mengajak Untuk Bersatu, Bukan Berpecah Belah ! Terkadang banyaknya perpecahan dalam Islam membuat kita bingung. Bagaimana mereka bisa berpecah belah sementara semuanya merujuk pada Al-Qur’an yang sama. Bukankah Al-Qur’an selalu menyeru dalam firman-Nya : وَٱعۡتَصِمُواْ بِحَبۡلِ ٱللَّهِ جَمِيعٗا وَلَا تَفَرَّقُواْۚ “Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.” (QS.Ali ‘Imran:103)

Baca Yang lain

4 Peringatan “Keras” dalam Al-Qur’an

4 Peringatan “Keras” dalam Al-Qur’an Ada dua hal yang tidak pernah lepas dari Al-Qur’an, yaitu “peringatan” dan “kabar gembira”. Bahkan salah satu tugas para Rasul pun untuk membawakan dua pesan penting ini. Keduanya harus seimbang dan selalu beriringan. Peringatan dari Al-Qur’an bertujuan agar manusia selalu waspada. Sementara kabar gembira bertujuan agar manusia selalu memiliki harapan dan tidak putus asa dari Rahmat-Nya.

Baca Yang lain

Mampukah Kita Melihat Hakikat Yang Sebenarnya?

Mampukah Kita Melihat Hakikat Yang Sebenarnya? Selama ini yang dilihat oleh orang awam seperti kita adalah tampilan luar dari suatu benda, bukan hakikatnya. Seperti hadis yang sering kita dengar bahwa hakikat dari makanan haram adalah api, tapi kita melihatnya tetap seperti makanan yang lezat.

Baca Yang lain

4 Nikmat Pokok dalam Surat Al-Waqi’ah

4 Nikmat Pokok dalam Surat Al-Waqi’ah Dalam surat Al-Waqi’ah Allah swt menyebutkan empat nikmat pokok yang Allah berikan kepada umat manusia. Uniknya, dalam menyebutkan empat nikmat ini selalu di awali dengan nada bertanya,

Baca Yang lain

Apakah Kita Sudah Benar-Benar Membaca?

Apakah Kita Sudah Benar-Benar Membaca? Coba bayangkan bahwa seruan pertama untuk mengawali Al-Qur’an yang turun kepada Rasulullah saw adalah perintah untuk MEMBACA. Ada apa sebenarnya dibalik seruan ini? Sebegitu pentingkah perintah ini sehingga menjadi awal pembuka turunnya Al-Qur’an yang suci?

Baca Yang lain

Teganya Manusia Terhadap Dirinya Sendiri !

Teganya Manusia Terhadap Dirinya Sendiri ! Mungkin kalimat ini terdengar aneh dan asing. Mana mungkin seseorang mau menyakiti dirinya sendiri? Mana ada manusia yang ingin mencelakai dirinya sendiri ? Namun Al-Qur’an berkali-kali menggunakan kalimat ini, seperti dalam firman-Nya :

Baca Yang lain

Al-Qur’an Anti Pesimisme !

Al-Qur’an Anti Pesimisme ! Kata-kata putus asa dan pesimis tidak pernah ada dalam kamus Al-Qur’an. Kitab ini adalah pedoman yang selalu mengajak manusia untuk memiliki pandangan yang optimis dalam menghadapi kehidupan. Seburuk apapun kondisimu, separah apapun keadaanmu, jangan pernah putus harapan ! Al-Qur’an menaruh perhatian lebih terhadap pentingnya melawan pesimisme dan putus asa. Hingga berulang kali Allah menyebutkan dalam firman-Nya :

Baca Yang lain

Fenomena Saudara dalam Al-Qur’an

Fenomena Saudara dalam Al-Qur’an ”Sungguh, jika engkau (Qabil) menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu.” (QS.Al-Ma’idah:28) Disana ada Nabi Yusuf as yang memiliki banyak saudara, namun bersekongkol untuk membunuh saudaranya.

Baca Yang lain

Keindahan Islam dalam Dua Kata

Keindahan Islam dalam Dua Kata “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS.An-Nahl:90)

Baca Yang lain

Perintah untuk Menjadi Pribadi ‘Egois’ Demi Keselamatan Diri

Perintah untuk Menjadi Pribadi ‘Egois’ Demi Keselamatan Diri Mengurus diri sendiri juga senada dengan masa-masa ketika kita sudah meninggal nanti, semua harus kita hadapi sendirian, kita hadapi dengan amal perbuatan yang sudah kita lakukan. Walau disebutkan bahwa amalan baik akan membantu dan menolong kita, dan amalan buruk akan merepotkan dan mengganggu, kita harus ingat, itu semua adalah amal perbuatan kita yang dihitung secara personal, secara mandiri kita lakukan. Bukan perbuatan yang dilakukan orang tua kita, adik kakak kita, atau istri dan anak kita. Semua adalah yang secara sendiri sudah kita lakukan semasa menjalani kehidupan di dunia fana.

Baca Yang lain

Mengapa Kita Beragama dan Bagaimana Seharusnya Kita Beragama?

Mengapa Kita Beragama dan Bagaimana Seharusnya Kita Beragama? “Dasar pertama agama (dîn) adalah mengenal-Nya”. Perkataan di atas sangat tepat dan pada tempatnya, mengingat banyak orang yang beragama, tetapi tidak mengenal agamanya dengan baik. Padahal, mengenal agama seharusnya berada pada tahapan awal sebelum mengamalkan ajarannya. Tetapi secara realitas, keberagamaan sebagian besar dari mereka tidak sebagaimana mestinya. Nah dalam kesempatan ini kami akan memberikan penjelasan tentang mengapa kita beragama dan bagaimana seharusnya kita beragama dan bagaimana seharusnya kita beragama? Sehingga kita beragama atas dasar bashirah (pengetahuan, pengertian dan bukti).

Baca Yang lain

Rasakan Nikmatnya Mengadu Kepada Allah

Rasakan Nikmatnya Mengadu Kepada Allah Setiap manusia pasti menghadapi kondisi yang berubah-ubah dalam hidupnya. Tangis dan tawa, sedih dan sedang terus datang dan pergi bergantian. Tak terkecuali bagi orang-orang mukmin. Mereka yang menjalani hidup dengan keimanan kepada Allah juga tak lepas dari masalah kehidupan. Ujian dan cobaan datang silih berganti bahkan terkadang ia ditimpa cobaan yang sangat berat hingga seakan tak ada lagi solusi dan jalan keluar.

Baca Yang lain