Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Al Qur'an Al Karim

Rasa Kehampaan Spiritual Menurut Al-Qur’an (2)

Rasa Kehampaan Spiritual Menurut Al-Qur’an (2)

Al-Qur’an menyebutkan bahwa salah satu sebab tekanan jiwa adalah rasa keterusiran. Dampak rasa keterusiran ini tampak dengan nyata dalam kisah Nabi Yusuf a.s. dan saudara-saudaranya. Alasan perbuatan keji mereka terhadap Yusuf a.s. adalah kecintaan ayah mereka kepadanya. Jadi, selain rasa iri dengki, mereka juga merasa terusir dari kasih sayang ayah mereka dan mengira hanya Nabi Yusuf saja yang dicintai; oleh karena itu mereka bertekad untuk membunuh saudara sendiri.

Baca Yang lain

Rasa Kehampaan Spiritual Menurut Al-Qur’an (1)

Rasa Kehampaan Spiritual Menurut Al-Qur’an (1) Peradaban manusia saat ini sampai pada suatu titik di mana selain terlihat kemajuan di bidang teknologi namun juga terlihat semakin tingginya tingkat stres pada penduduknya. Rasa kehampaan spiritual adalah salah satu faktor penting fenomena ini. Manusia di alam yang serba luas ini menderita karena tidak memiliki tujuan dan tumpuan. Di antara bentuk-bentuk rasa kehampaan spiritual ini adalah:  

Baca Yang lain

Jalan Menuju Cahaya: Surah Ar-Rahman ayat 46-53

Jalan Menuju Cahaya: Surah Ar-Rahman ayat 46-53   1. Tuhan adalah manifestasi rahmat bagi hamba-hamba-Nya, dan zat suci-Nya bukan penyebab ketakutan. Tapi pengetahuan akan posisi dan kedudukan Tuhan sebagai pencipta dan Tuhan dunia ini dengan keagungan-Nya, membuat orang-orang beriman menjaga perilaku dan ucapannya serta takut akan kejahatan, dosa dan kemaksiatan.   2. Kelimpahan dan keberagaman nikmat di surga senantiasa menyenangkan penghuni surga dan mereka tidak pernah merasa bosan dan lelah.

Baca Yang lain

Jalan Menuju Cahaya: Surah Ar-Rahman ayat 54-61

Jalan Menuju Cahaya: Surah Ar-Rahman ayat 54-61 Akhir dari ayat-ayat ini mengacu pada prinsip umum bahwa tidak ada perbuatan baik yang dilupakan di sisi Allah, dan Allah memberikan balasan yang baik kepada mereka yang berbuat baik; Di dunia ini sesuai dengan dunia, dan di akhirat sesuai dengan akhirat dan surga, kebaikan Tuhan adalah kepada orang-orang yang baik.

Baca Yang lain

Jalan Menuju Cahaya: Surah Ar-Rahman ayat 31-45

Jalan Menuju Cahaya: Surah Ar-Rahman ayat 31-45 Pada ayat-ayat sebelumnya disinggung tentang adanya orang-orang yang berdosa di hari kiamat dan tidak ditanyakan tentang kejahatannya, ayat-ayat ini menjelaskan hal tersebut menyatakan, tidak perlu mempersoalkan orang-orang seperti itu, karena tanda-tanda kejahatan dan dosanya terlihat dan jelas di wajah mereka dan tidak dapat disangkal. Oleh karena itu, penjaga neraka melemparkan mereka ke neraka dengan kehinaan.

Baca Yang lain

Jalan Menuju Cahaya: Surah Ar-Rahman ayat 19-30

Jalan Menuju Cahaya: Surah Ar-Rahman ayat 19-30 Mengikuti ayat-ayat sebelumnya tentang nikmat ilahi, ayat-ayat ini mengacu pada nikmat laut. Sekitar tiga perempat permukaan bumi ditutupi oleh laut dan samudra. Laut merupakan sumber makanan yang sangat besar yang dibutuhkan manusia, termasuk semua jenis hewan air dan ikan, serta merupakan jalan raya penting untuk transportasi manusia dan barang. Selain itu, hujan, suhu udara, dan bahkan hembusan angin di permukaan bumi termasuk berkah laut.

Baca Yang lain

Jalan Menuju Cahaya 981: Surah Ar-Rahman ayat 10-18

Jalan Menuju Cahaya 981: Surah Ar-Rahman ayat 10-18 Perlu dicatat bahwa matahari terbit dari satu titik dan terbenam di titik lain setiap hari dalam setahun, dan dengan demikian, matahari memiliki timur (terbit) dan barat (tenggelam) sebanyak hari dalam setahun. Oleh karena itu, dalam surat Ma'arij ayat 40 disebutkan tentang timur dan barat, yang menunjukkan perbedaan timur dan barat matahari pada setiap hari dalam setahun. Tapi seperti yang disebutkan, ayat ini mengacu pada dua timur dan barat yang berbeda sepanjang tahun, dengan timur dan barat lain di antaranya.

Baca Yang lain

Jalan Menuju Cahaya 980: Surah Ar-Rahman ayat 1-9

Jalan Menuju Cahaya 980: Surah Ar-Rahman ayat 1-9 Dari tiga ayat tadi terdapat dua pelajaran penting yang dapat dipetik: 1. Alam semesta diciptakan berdasarkan pada ukuran dan sistem yang teliti, bukan ada secara kebetulan dan tanpa rencana sebelumnya. 2. Seperti halnya dunia ciptaan didasarkan pada ukuran, penurunan wahyu dan syariat juga dimaksudkan supaya manusia menjaga kebenaran dan keadilan dalam tindakan mereka dengan ukuran akal dan wahyu.

Baca Yang lain

Jalan Menuju Cahaya 979: Surah Al-Qamar ayat 43-55

Jalan Menuju Cahaya 979: Surah Al-Qamar ayat 43-55 Ayat terakhir Surat al-Qamar ini memberi peringatan dan kabar gembira kepada pendosa dan orang saleh bahwa kalian harus mengambil pelajaran dari nasib kaum terdahulu, di mana mereka juga manusia seperti kalian; Ketahuilah bahwa tidak ada perbuatan yang tersembunyi dari pengetahuan dan ilmu Tuhan, dan setiap kebaikan serta keburukan akan dicatat dicatatan amal kalian.

Baca Yang lain

Jalan Menuju Cahaya 978: Surah Al-Qamar ayat 33-42

Jalan Menuju Cahaya 978:  Surah Al-Qamar ayat 33-42 Nabi Musa asa mendatangi Firaun guna menyeru Firaun dan pengikutnya untuk menyembah Allah Swt serta membebaskan Bani Israel dari perbudakan. Nabi Musa as atas perintah Allah Swt menunjukkan berbagai mukjizat dihadapan Firaun dan pengikutnya. Tapi mereka malah memutuskan untuk membunuh Musa dan pengikutnya ketimbang tunduk terhadap kebenaran dan mengakhiri kezaliman. Kemudian Tuhan menenggelamkan seluruh orang zalim ini di Sungai Nil.

Baca Yang lain

Kemenangan dalam Perspektif Al-Quran

Kemenangan dalam Perspektif Al-Quran Kemenangan (الفَوز) adalah puncak tujuan yang diperjuangkan oleh orang-orang mukmin dan selalu diberikan motivasi oleh Allah Swt untuk meraihnya. Allah Swt berfirman : لِمِثۡلِ هَٰذَا فَلۡيَعۡمَلِ ٱلۡعَٰمِلُونَ “Untuk (kemenangan) serupa ini, hendaklah beramal orang-orang yang mampu beramal.” (QS.Ash-Shaffat:61)

Baca Yang lain

Alquran, Mukjizat Rasulullah Saw yang Abadi (2)

Alquran, Mukjizat Rasulullah Saw yang Abadi (2) Sesuai tuntutan hikmah Ilahiah, setiap nabi disertai mukjizat sesuai kondisi zamannya, misalnya terkait keterampilan dan seni yang populer saat itu, agar keunggulan mukjizat terlihat lebih jelas dan nyata. Di zaman Rasulullah Saw kesenian yang fenomenal saat itu adalah bidang syair dan sastra.

Baca Yang lain

Jalan Menuju Cahaya 977: Surah Al-Qamar ayat 23-32

Jalan Menuju Cahaya 977: Surah Al-Qamar ayat 23-32 Di akhir kisah dari nasib kaum Tsamud, Allah kembali mengingatkan bahwa tujuan diturunkannya al-Qur'an adalah nasehat dan peringatan agar manusia mengetahui bahaya yang menghadangnya, menyelamatkan diri darinya dan tidak terjebak dalam murka Allah di dunia ini dan akhirat.

Baca Yang lain

Jalan Menuju Cahaya: Surah Al-Qamar ayat 9-22

Jalan Menuju Cahaya: Surah Al-Qamar ayat 9-22 Tuhan mengulangi lagi bahwa mengapa kalian tidak mengambil pelajaran dari kaum terdahulu, dan tidak menerima peringatan ? Namun, dengan menceritakan kisah mereka di dalam al-Qur'an, kami telah memudahkan kalian mengetahui nasib mereka.

Baca Yang lain

Iman, Landasan Kesempurnaan Spiritual

Iman, Landasan Kesempurnaan Spiritual Iman dan pencerahan adalah dasar bagi kesempurnaan diri dan perjalanan menuju Allah. Sebelum memulai perjalanan seorang pengembara spiritual harus menetapkan tujuan akhirnya. Ia harus mengetahui kemana hendak pergi dan jalan apa yang harus dipilih.

Baca Yang lain

Jalan Menuju Cahaya 975: Surah al-Qamar ayat 1-8

Jalan Menuju Cahaya 975: Surah al-Qamar ayat 1-8 Dari tiga ayat tadi terdapat tiga pelajaran penting yang dapat dipetik. 1. Setelah hujjah sempurna bagi orang kafir, maka mereka harus dilepaskan sehingga mereka tidak akan menganggap bahwa kami membutuhkan keimanan mereka dan kita mengemis kepada mereka supaya beriman. 2. Kondisi hari kiamat bagi orang kafir sangat sulit, mendadak dan menakutkan, sehingga mereka tidak mengharapkan akan menghadapi kondisi seperti ini, 3. Maad (hari kiamat/kebangkita) adalah kebangkitan jasmani, dan manusia akan dibangkitkan dari kubur mereka, dan bukan hanya ruh mereka yang dikumpulkan di hari kiamat.

Baca Yang lain

Jalan Menuju Cahaya 974: Surah An-Najm ayat 43-62

Jalan Menuju Cahaya 974: Surah An-Najm ayat 43-62 Dunia telah membuat kalian sibuk dan melalaikan akhirat. Alih-alih menangis pada diri sendiri, kalian malah mabuk ketawa; Kalian menganggap kepercayaan orang beriman sebagai lelucon dan memandang rendah mereka. Akhir surat ini menyebut jalan keselamatan manusia dari kesombongan dan kelalaian ini adalah ketundukan dan kerendahan hati di hadapan Tuhan dan menghindari segala jenis syirik dalam beribadah kepada-Nya.

Baca Yang lain

Jalan Menuju Cahaya: Surah An-Najm ayat 31-42

Jalan Menuju Cahaya: Surah An-Najm ayat 31-42 Betapa banyak perbuatan dan usaha yang gagal dan tidak mencapai hal yang diinginkan. Oleh karena itu, di al-Quran sangat menekankan usaha sehingga manusia tidak putus asa karena pekerjaan mereka yang gagal, tapi mereka akan menyadari bahwa Tuhan melihat upayanya dan Ia akan memberikan pahala setiap pekerjaan baik secara penuh.

Baca Yang lain

Jalan Menuju Cahaya: Surah An-Najm ayat 31-42

Jalan Menuju Cahaya: Surah An-Najm ayat 31-42 Ayat ini menyinggung sistem azab dan pahala, dan mengatakan, Tuhan pemilik langit dan bumi, tidak membiarkan manusia sendirian melakukan apa pun yang mereka inginkan, tetapi telah menetapkan sistem yang berdasarkan pada kebaikan akan diberi pahala atas perbuatan buruk dihukum.

Baca Yang lain

Jalan Menuju Cahaya: Surah An-Najm ayat 19-30

Jalan Menuju Cahaya: Surah An-Najm ayat 19-30 Selain itu, kalian menganggap anak perempuan kalian sendiri sebagai aib, dan bahkan kalian bahkan tega mengubur mereka hidup-hidup. Lantas bagaimana kalian menjadikan malaikat sebagai putri-putri Tuhan, dan menisbatkannya kepada Tuhan ? Apakah kalian memiliki argumen untuk klaim ini ? Ataukah kalian tenggelam ke dalam takhayul yang dikatakan oleh ayah dan leluhur kalian, dan kalian menerimannya tanpa alasan ?

Baca Yang lain