Akhlak
Menjaga Kehormatan Di Sisi Allah (1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinah-online.com
Manusia bisa saja meninggalkan dosa dan maksiat kepada Allah SWT ketika faktor pendorongnya tidak tersedia. Contohnya adalah pria yang dapat menghindari zina karena dia memiliki satu atau beberapa isteri, atau orang tidak melakukan korupsi karena merasa sudah cukup sejahtera dan mapan secara ekonomi.
GIBAH YANG DIPERBOLEHKAN
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahahlilbait.com
Gibah selain memiliki sisi hak Tuhan, juga memiliki sisi hak manusia dan Allah swt tidak akan mengampuni orang yang melakukan gibah kecuali orang yang digibah merelakannya. Nabi saw dalam wasiatnya kepada Abu Dzar berkata: Takutlah kamu dari berbuat gibah, karena perbuatan itu lebih besar dosanya dari perzinaan, aku berkata: Mengapa demikian ya Rasulallah? Beliau menjawab: karena orang yang berzina jika bertaubat Allah akan mengampuninya, namun gibah tidak akan terampuni sehingga orang yang digibah merelakannya.
KETULUSAN
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ust. muhsin labib
- Sumber:
- muhsinlabib.com
Ketulusan adalah bersikap baik bukan karena supaya atau karena telah disikapi dengan baik tapi karena sikap baik adalah kemuliaan.
Gus Mus dan Akhlak yang Hilang dari Kita
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Husein Ja'far Al Hadar
- Sumber:
- geotimes.co.id
Apa yang hilang dari kita? Kita, umat Islam di Indonesia saat ini. Bagi Quraish Shihab adalah “akhlak”. Yang Hilang dari Kita: Akhlak, judul karya terbaru Quraish Shihab.
SYUKUR AKTUAL
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ust. muhsin labib
- Sumber:
- muhsinlabib.com
Bersyukurlah bila didengki karena mungkin kau mempunyai keistimewaan yang tak kau sadari. Bersyukurlah bila dibenci orang bodoh karena itu menjadi bukti bahwa kau tidak sebodoh dia. Berbuatlah dosa sesukamu bila bisa bersembunyi dariNya. Mintalah maaf kepada Allah dengan memaafkan orang lain.
Inqitha’ Kepada Allah SWT
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinah-online.com
Allah SWT Berfirman: بِسْمِ الله الرَحْمن الرَحِيم يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ * قُمِ الَّيْلَ إِلاَّ قَلِيلاً * نِصْفَهُ أَوِ انقُصْ مِنْهُ قَلِيلاً * أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلاً * إِنَّا سَنُلْقِي عَلَيْكَ قَوْلاً ثَقِيلاً * إِنَّ نَاشِئَةَ الَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْأً وَأَقْوَمُ قِيلاً * إِنَّ لَكَ فِي النَّهَارِ سَبْحاً طَوِيلاً * وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ إِلَيْهِ تَبْتِيلاً. Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al-Quran itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak). Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan.
DIMANAKAH LETAK KEINDAHAN MANUSIA?
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- islammenjawab.com
Hakim berkata, “Maka demikian jugalah manusia, mereka persis seperti mangkuk ini. Apa yang membuat manusia menjadi indah dan cantik adalah batin dan akhlaknya”.
Wara’ Dan Takwa (6/Selesai)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinah-online.com
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لاَ يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُوا الاْلْبَابِ. “Katakanlah: ‘Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?’ Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.”
Wara’ Dan Takwa (5)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinah-online.com
Harits bin Hisyam menimpali perkataan itu dengan ucapan yang tak kalah nyinyirnya. “Apakah pada Rasulullah SAW tidak ada orang selain gagak hitam ini untuk beliau jadikan sebagai muazzin di Kaabah?” kata Harits. Firman suci tersebut lantas turun.
Wara’ Dan Takwa (4)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinah-online.com
firman Allah SWT; فَلَمَّا ذَاقَا الشَّجَرَةَ بَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِن وَرَقِ الْجَنَّةِ. “Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga.”
APAKAH AKHLAK BISA DIRUBAH?
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- islammenjawab.com
Lalu, jika perilaku buruk seseorang dilakukan sejak kecil, sudah mendarah daging, atau sebagian orang menyebut “sudah wataknya,” apakah hal demikian bisa diubah?
Wara’ Dan Takwa (3)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinah-online.com
Mengenai ibadah haji, dalam surat al-Baqarah [3] ayat 197 Allah SWT berfirman; الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَّعْلُومَاتٌ فَمَن فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ. “(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.”
Wara’ Dan Takwa (2)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinah-online.com
Tampak bahwa apa yang dimaksud dari kalimat “… derajat zuhud yang tertinggi adalah derajat wara’ yang terendah,” pada hadis pertama di bagian pertama artikel ini ialah zuhud dalam arti meninggalkan perbuatan haram dan syubhat sehingga menjadi derajat wara’ yang terendah dan wara’ ini akan meningkat jenjang jika didukung dengan keberhasil meninggalkan hal-hal yang makruh dan syubhat yang boleh dilakukan atau hal-hal mubah yang mengalihkan perhatian dari mengingat dan zikir kepada Allah SWT.
Bingung Memilih Da’i ? Inilah Contoh Seorang Da’i Sejati !
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ust. muhamad bin alwi
- Sumber:
- khazanahalquran.com
Allah Berfirman, قِيلَ ادْخُلِ الْجَنَّةَ قَالَ يَا لَيْتَ قَوْمِي يَعْلَمُونَ – بِمَا غَفَرَ لِي رَبِّي وَجَعَلَنِي مِنَ الْمُكْرَمِينَ – Dikatakan (kepadanya), “Masuklah ke surga.” Dia (laki-laki itu) berkata, “Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui apa yang menyebabkan Tuhan-ku Memberi ampun kepadaku dan Menjadikan aku termasuk orang-orang yang telah dimuliakan.” (QS.Yasiin:26-27)
Wara’ Dan Takwa (1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinah-online.com
Allah SWT berfirman; يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَر وَأُنثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوباً وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ. “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Dosa yang Mendatangkan Dosa Lain
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahahlilbait.com
Masa tua dan kelemahan secara fisik merupakan faktor penunjang bagi derasnya serangan rasa malas dan berbagai macam penyakit. Adakalanya juga, aib atau dosa tertentu menyebabkan timbulnya berbagai macam perbuatan dosa, diantaranya;
Bekal dan Syarat Al-Qur’an untuk Seorang Da’i
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ust. muhamad bin alwi
- Sumber:
- khazanahalquran.com
Menjadi Da’i (pendakwah) sebenarnya bukan hal mudah. Tidak sembarang orang layak menjadi Da’i. Karena dakwah adalah tugas suci para nabi, sementara para Da’i adalah penerus tugas suci ini. Seorang Da’i adalah penerus lisan suci Nabi, karena masyarakat melihat mereka sebagai sosok yang menggambarkan agama islam.
Takwa dan Sabar Sebagai Tameng Dalam Menghadapi Cobaan Bag. 2
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- islammenjawab.com
Pada pembahasan sebelumnya telah kita sebutkan bahwa di dalam Quran memiliki tempat khusus dalam peletakan kalimat takwa dan sabar secara berdampingan. Uniknya, dua kata ini selalu didampingkan dengan kata memiliki unsur musibah -baik itu berupa ujian ataupun lainnya- yang telah disebutkan sebelumnya, ini mengindikasikan adanya penekanan dalam hal yang berkaitan dengan berbagai kesulitan yang dihadapi anak Adam dalam perjalanan hidupnya yaitu untuk membentengi diri dengan ketakwaan dan kesabaran.
Takwa dan Sabar Sebagai Tameng Dalam Menghadapi Cobaan Bag. 1
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- islammenjawab.com
Manusia dalam kehidupannya tidak pernah lepas dari hal-hal yang menuntutnya untuk mengerahkan potensi dalam dirinya untuk menjaga kestabilan langkahnya dalam menjalani kehidupan, dalam hal ini bala’/cobaan merupakan salah satunya. Terlepas dari bahwasanya musibah merupakan misdaq/ejawantah dari kasih sayang, ujian atau murka Tuhan dan memiliki corak yang berbeda seperti yang berbalut kenikmatan (kebaikan) ataupun kesulitan (keburukan), setiap orang memiliki cara dan sikapnya masing-masing dalam menghadapi hal tersebut.
Peran Puasa Dalam Tazkiyah Nafs (9/Selesai)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinah-online.com
“Ya Allah, berbagai kenikmatan telah Engkau berikan kepada kami, satu di antaranya yang terbesar ialah kenikmatan bulan suci Ramadhan, dan satu di antara keutamaan yang terbesar ialah puasa yang telah Engkau tetapkan di bulan ini. Dan tiada saat yang lebih agung daripada saat bulan Ramadhan.