Agama & Aliran
Muhammad bin Abdul Wahab: Ziarah Kubur, Tawassul Serta Minta Syafaat adalah Perbuatan Syirik dan Sebabkan Kekafiran
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ust. Muhammad Alfadani
- Sumber:
- muslimmenjawab
Jadi dengan jelas terlihat dalam literatur di atas bahwa Muhammad bin Abdul Wahab meyakini kekafiran orang-orang yang memuliakan serta mengagungkan sosok auliya Allah atau orang-orang saleh yang kemudian ia labeli dengan “penyembah auliya, dan orang saleh”. Padahal kaum muslimin yang ia adili tersebut tidak pernah menyembah nabi, auliya maupun orang saleh. Yang mereka lakukan baik dalam ziarah kubur maupun dalam twassul adalah mendekatkan diri kepada Allah melalui kedudukan yang dimiliki oleh manusia-manusia agung tersebut di sisi Allah.
Wahabi Memusyrikan dan Menghalalkan Darah Muslimin yang Bertawasul
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Rezvan Raka
- Sumber:
- muslimmenjawab
Dengan melihat catatan di atas, kita telah ketahui bahwa salah satu pandangan mereka (kelompok Wahabi) ialah menganggap tawasul atau berharap Syafaat sebagai sebuah kesyirikan, dan kaum muslimin yang meyakini serta melakukannya dianggap musyrik, lebih dari itu, darah maupun hartanya halal bagi mereka. Jika kita menengok sejarah, kita dapati kelompok ini telah melakukan berbagai invasi, penghancuran dan pembunuhan terhadap kaum muslimin lainnya. Hal ini tak lepas dari pandangan mereka yang ekstrim, salah satunya ialah yang telah kita sebutkan di atas.
Semenjak Kapan Syiah Muncul?
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- iQuest
Sekelompok sahabat pada masa Rasulullah Saw dengan mendengarkan ayat-ayat dan riwayat terkait urusan imamah, wilayah dan khilafah Imam Ali As, setelah Rasulullah Saw, beriman kepadanya dan menerima kepemimpinannya serta termasuk orang-orang yang setia kepada Imam Ali As. Kelompok ini semenjak masa itu terkenal dengan sebutan Syiah Ali As.
Anak-Anak Saud Perangi dan Jarah Penduduk Oman
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Muhammad Saleh
- Sumber:
- muslimmenjawab
Peristiwa tersebut meskipun tidak berangkat dari keinginan Saud, atau dengan kata lain adalah buah dari inisiatif anak-anaknya yang membangkang, namun hasilnya yang terjadi tidak jauh seperti yang telah dikerjakan oleh ayah mereka, yakni pembantaian dan penjarahan.
Kelompok Wahabi Lakukan Penyerangan dan Perampasan Penduduk Qatar
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Muhammad Alfadani
- Sumber:
- muslimmenjawab
dan pada tahun tersebut (1206 H) atas perintah Abdul Aziz, Sulaiman bin Afisan bersama dengan pasukannya dari penduduk Kharaj dan selainnya melakukan penyerangan. Ia bergerak menuju Qatar yang masyhur, berada di antara Amman dan Bahrain. Ia berhdapan dengan sekitar 50 penunggang kuda. Lalu ia menyerbu dan memerangi mereka sampai mengalami kekalahan. Sulaiman dan tentranya menemui kemudian membunuh kecuali sebagian kecil dari mereka. Terakhir ia merampas tunggangan mereka
Di Masjid, Utsman bin Ma’mar Dibunuh oleh Kelompok Wahabi
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Rezvan Raka
- Sumber:
- muslimmenjawab
Salah satu pembunuhan yang terjadi pada masa itu ialah pembunuhan Utsman bin Ma’mar yang merupakan seorang hakim di daerah Uyainah. Mereka melakukan pembunuhan itu lantaran menganggap Utsman seorang jahat yang melawan ahli tauhid. Dan yang miris ialah mereka melakukan pembunuhan itu setelah Utsman selesai melaksanakan salat jumat di masjid. Hal ini tercatat dalam kitab Tarikh Najd milik Ibn Ghonam.
Penyerangan Wahabi ke Tsarmada, Dulam, Na’jan dan Ihsa
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Muhammad Saleh
- Sumber:
- muslimmenjawab
Penyerangan-penyerangan seperti di atas, pada masa itu sangat gencar dilakukan oleh kelompok Wahabi dan keluarga Saud, sehingga banyak sekali darah yang tertumpahkan akibat gerakan tersebut, belum lagi dengan kerugian yang dihasilkan dengan perampasan harta serta penghancuran bangunan-bangunan. Meskipun tidak dalam setiap kali invasi yang mereka lancarkan itu membuahkan kemenangan, namun pada akhirnya secara keseluruhan mereka memperoleh dominasi di tengah-tengah kaum muslimin di Hijaz pada masa itu.
Kelompok Wahabi Bakar Perpustakaan Paling Berharga di Dunia
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Rezvan Raka
- Sumber:
- muslimmenjawab
Tulisan di atas menerangkan bagaimana kelompok Wahabi telah melakukan penghancuran dan pembakaran perpustakaan yang paling bernilai di dunia. Mereka telah melakukan kesalahan besar dengan membakar sumber intelektual dan sejarah umat Islam yang sangat berharga. Mereka telah melenyapkan puluhan ribu buku, dokumen langka serta manuskrip yang ada tulisan khat Nabi Saw, Ali bin Abi Thalib dan para sahabat lainnya. Hal ini sangat disayangkan, mengingat perpustakaan tersebut menyimpan “harta karun” khazanah keIslaman yang tidak bisa dibandingkan dengan miliyaran mata uang manapun. Wallahu A’lam
Wahabi Ubah Tempat Kediaman Sayidah Khadijah Jadi Toilet
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Muhammad Saleh
- Sumber:
- muslimmenjawab
Rumah sayidah Khadijah tentunya memiliki nilai tersendiri dalam sejarah lahirnya Islam. Bagaimana tidak, sementara ia adalah salah satu sosok utama yang memberikan dukungan terhadap gerakan Rasulullah Saw yang berpengaruh hingga saat ini. Dan sejak di rumah itu pula Nabi mulai mendapatkan wahyu dari Allah Swt, artinya rumah itu pun pernah menjadi tempat kediaman Nabi Saw.
Kelompok Wahabi Mengubah Tempat Kelahiran Nabi Saw Jadi Pasar Hewan
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Muhammad Alfadani
- Sumber:
- muslimmenjawab
Oleh karena itu penghancuran-penghancuran yang dilakukan kelompok ini sebenarnya merupakan kesalahan besar yang tidak dapat dimaafkan serta dilupakan begitu saja karena pada dasarnya berdampak secara langsung terhadap agama Islam itu sendiri.
Wahabi dan Penyerangan ke Masyhad dan Bashrah
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Muhammad Saleh
- Sumber:
- muslimmenjawab
Sampai di sini, kita bisa melihat bahwa gerakan yang dilakukan oleh pemerintahan Saud dan Muhammad bin Abdul Wahhab, banyak diwarnai dengan pertumpahan darah, perusakan makam-makam, penjarahan dan lain-lain. Hal ini tidak lain merupakan wajah dari radikalisme yang mulai tumbuh pada masa itu, ditanbah kenyataan bahwa kebanyakan dari orang-orang yang mereka perangi pun merupakan muslimin.
Wahabi dan Penghancuran Kuburan di Madinah
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Muhammad Saleh
- Sumber:
- muslimmenjawab
Tentunya termasuk di dalamnya adalah makam al-Baqi yang merupakan pemakaman tertua yang mana di sana terdapat banyak kuburan para tokoh penting Islam. Semua itu dibongkar oleh para pengikut Saud dan Muhammad bin Abdul Wahhab. Oleh sebab itu, yang menjadi catatan di sini ialah alasan utama dibalik perusakan yang mereka lakukan di setiap tempat, tidak lain lahir dari pemikiran dan ajaran yang digemakan oleh Muhammad bin Abdul Wahhab dengan dalih bahwa hal tersebut menodai nilai-nilai Tauhid.
Ketika Saud bin Abdul Aziz Bersama Pengikut Wahabi Menghancurkan Kuburan Di Kota Mekkah
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Muhammad Alfadani
- Sumber:
- muslimmenjawab
Dengan alasan memerangi kesyirikan serta pemurnian akidah, makam serta bangunan-bangunan yang berada di sekitar kuburan para pembesar umat termasuk para sahabat Nabi Saw, telah mengalami penghancuran serta perataan dengan tanah. Yang dalam catatan di atas hal tersebut dilakukan di kota Makkah.
Muhammad bin Abdul Wahhab Pernah Merusak Kuburan Sahabat Nabi
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Damar Perdana
- Sumber:
- muslimmenjawab
Abdul Wahhab tak mau bergerak kalau ia sendirian dalam aksinya tersebut. Dan pada akhirnya, karena banyaknya tekanan dari sekelompok orang, ia merusak kuburan itu dengan tangannya sendiri. seperti yang sudah penulis singgung di atas, perbuatan tak terpuji ini kemudian mendarah daging ke diri pengikutnya.
Wahabi dan Penyerangan ke Karbala
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Muhammad Saleh
- Sumber:
- muslimmenjawab
Dari catatan di atas dapat kita lihat bahwa penyerangan tersebut terjadi secara brutal. Meskipun dari bahasa penulis yang menyebut kelompok Saud atau Wahabi ini dengan sebutan ‘muslimin’, namun hal tersebut tidak menafikan bahwa yang mereka serang ketika itu juga adalah kaum muslimin, bahkan akibat dari serangan tersebut memakan jumlah korban yang tidak sedikit, hingga hampir dua ribu nyawa. Sehingga dari sini kita bisa melihat secara jelas sisi radikalis dari kelompok tersebut.
Kelompok Wahabi Dipimpin oleh Saud bin Abdul Aziz Menyerang Qathif
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Muhammad Alfadani
- Sumber:
- muslimmenjawab
Istilah-istilah ini digunakan untuk kuburan ataupun bangunan-bangunan yang berada disekitarnya yang oleh kelompok Wahabi yang dalam hal ini penulis buku tersebut, disejajarkan dengan patung, tempat ibadah ataupun gereja karena dianggap sebagai sumber kesyirikan dan bertentangan dengan ajaran mereka.
Dua Ribu Penduduk Bahrain Mati di Tangan Wahabi
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Damar Perdana
- Sumber:
- muslimmenjawab
“Wali kota Moskat-Oman (Sultan bin Ahmad) mendarat di Bahrain, dan ia mengambil kekuasaan Bahrain. Kemudian keluarga pemimpin Bahrain itu pergi (mendatangi) Syekh bin Abdul Aziz bin Muhammad bin Sa’ud untuk meminta bantuan. Syekh Abdul Aziz pun membantu mereka dengan (mengerahkan) tentara khusus dari umat Muslim ke Bahrain. Mereka memerangi dan membunuh orang-orang Bahrain dengan cara yang kejam. Mereka pun berhasil mengambil kekuasaan Bahrain. Dan sejumlah 2000 orang terbunuh.”
Wahabi dan Penyerangan Ke Thaif
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Muhammad Alfadani
- Sumber:
- muslimmenjawab
“Lalu mereka (Utsman bin Abdurrahman dan para pendukungnya) berangkat menuju Thaif, sementara di sana sudah ada Ghalib al-Syarif yang menjadikan kota tersebut sebagai tempat berlindung seraya melakukan persiapan untuk memerangi mereka. Setelah itu kelompok tersebut memeranginya di sana. Allah menjadikan rasa takut di dalam hatinya yang menyebabkannya meninggalkan Thaif dan melarikan diri ke Makkah. Utsman dan pasukannya kemudian memasuki Thaif serta menaklukkannya dengan kekerasan tanpa peperangan. Mereka membunuh penduduknya di pasar dan rumah-rumah mereka. Jumlah yang terbunuh ketika itu sekitar dua ratusan orang. Meraka merampas barang berharga, harta benda, senjata, kain, perhiasan dan komoditas mahal dari penduduknya. Utsman mengambil alih kekuasaan negri tersebut lalu diserahkan kepadanya kawasan sekitarnya. Mereka mengumpulkan Khumus kemudian diserahkan kepada Abdul Aziz. Lantas Abdul Aziz mengukuhkan Utsman sebagai penguasa Thaif serta menjadikannya amir daerah tersebut dan Hijaz.
Peristiwa Penolakan Kelompok Wahabi untuk Haji dan Memasuki Mekkah di Masa Utsmani
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Rezvan Raka
- Sumber:
- muslimmenjawab
Setelah Syarif Surur meninggal, kepemimpinan dipegang oleh Syarif Ghalib bin Musaid. Dan atas perintah kekaisaran Utsmani ia ditugaskan untuk mengakhiri pengaruh Dirriyah secara militer yang saat itu telah memperluas pengaruhnya ke kawasan Jabal Syamar dan Al-Ihsa. Namun Syarif Ghalib mengalami kekalahan dan akhirnya warga Dirriyah bisa berhaji tanpa hambatan.
Kerajaan Saudi dan Awal Mula Perkembangan Wahabi
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Muhammad Saleh
- Sumber:
- muslimmenjawab
Kemudian Ibnu Basyar juga mencatat bahwa Utsman bin Muammar yang merupakan penguasa di wilayah Uyainah (tempat yang di datangi Muhammad bin Abdul Wahhab sebelum memasuki Diriyyah), ketika mengetahui bahwa Muhammad bin Saud melindungi serta membantu Muhammad bin Abdul Wahhab dalam gerakannya, juga kenyataan bahwa Diriyyah menjadi tempat hijrah (kedatangan orang-orang) dan bertambahnya para pengikut putra Abdul Wahhab, ia pun menyesal dengan apa yang telah ia lalukan dengan mengusir muhammad bin Abdul Wahhab dari wilayahnya.