Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Agama & Aliran

Klaim Ahmad Hasan Bashri Menolak Istikharah Sebagai Dalil

Klaim Ahmad Hasan Bashri Menolak Istikharah Sebagai Dalil

Atau jangan-jangan dalil-dalil Ahmad Hasan Bashri kah yang tidak terang benderang? Sebagaimana telah dibuktikan dengan berbagai sanggahan pada tulisan sebelumnya, sehingga ia butuh pembenaran melaui istikharah yang juga bermasalah karena tidak layak dijadikan dalil dengan alasan yang telah disebutkan pada tulisan sebelumnya. Yang jelas ajaran sekte ini memang sangat membingungkan.

Baca Yang lain

Ahmad Hasan Melarang Istikharah untuk Perkara Penyembelihan Namun Bisa untuk Perkara Imamah

Ahmad Hasan Melarang Istikharah untuk Perkara Penyembelihan Namun Bisa untuk Perkara Imamah Entah bagaimana mereka belajar dan berfikir, sehubungan dengan daging ayam mereka memfatwakan untuk memperoleh kepastian secara itminan bahwa ayam tersebut disembelih secara Syar’i sehingga bisa dimakan tanpa keraguan, dan tidak boleh dengan istikharah. Namun sehubungan dengan pembuktian kepemimpinan Ilahi atau Imamah yang merupakan penyelamat umat manusia dan penjaga Sunnah Nabawiyah mereka menyatakan hal tersebut bisa dibuktikan dengan istikharah. Aneh bukan?

Baca Yang lain

Menolak Dalil Istikharah dari Sekte Al-Yamani

Menolak Dalil Istikharah dari Sekte Al-Yamani Kedua, kata خا ر  menurut kamus Lisanul Arabi tidak bermakna istikharah dan tidak pula bermakna meminta kebaikan. Arti sesungguhny adalah memberikan kebaikan. Dari dua jawaban di atas, kita bisa memahami bahwa Ahmad al-Hasan agaknya salah memahami riwayat yang ia kutip dan dijadikannya sebagai pegangan untuk membuktikan dirinya sebagai washi melalui istikharah dengan al-Quran.

Baca Yang lain

Sekte Al-Yamani Jadikan Istikharah Sebagai Dalil

Sekte Al-Yamani Jadikan Istikharah Sebagai Dalil Ditambah lagi jika kemudian hasil istikharah seseorang dan yang lainnya berbeda; yang satu sesuai dengan keinginan kelompok al-Yamani sementara yang lainnya bertolak belakang. Lantas pada kasus ini siapakah yang benar? Tentu saja akan kembali membingungkan. Lantas apakah sesuatu yang membingungkan seperti ini dapat dijadikan sebagai bukti kebenaran?

Baca Yang lain

Klaim Ahmad Al-Hasan Bashri Sebagai Al-Mahdi Tidak Masuk Akal

Klaim Ahmad Al-Hasan Bashri Sebagai Al-Mahdi Tidak Masuk Akal Di dalam riwayat lain, Imam Kadzim berkata, “Ketika keturunan kelima dari imam yang ketujuh tidak ada, maka Allah, Allah berada untuk (menjaga) agama kalian. Seorang periwayat bertanya, ‘Wahai tuanku, siapa keturunan kelima dari imam ketujuh itu?” Imam menjawab,’Aku keturunan (imam) yang ketujuh, dan anakku, Ali Ar-Ridho adalah keturunan kedelapan, dan putranya (Imam Muhammad Al-Jawad), adalah keturunan yang kesembilan, dan putranya, Ali Al-Hadi adalah putranya yang kesepuluh, dan putranya adalah Imam Hasan Askari, imam yang kesebelas, dan putranya yang bernama Muhammad, yang dinamai dengan nama kakeknya, Rasulullah Saw., dijuluki sebagai Al-Mahdi. Inilah yang dimaksud keturunan kelima dari imam yang ketujuh (imam kedua belas).”

Baca Yang lain

Syubhat Kemakshuman Al-Yamani

Syubhat Kemakshuman Al-Yamani Dengan adanya perintah dari Rasulullah Saw untuk taat pada pimpinan Usamah, dan melarang bahkan melaknat mereka yang berbelot dari pasukan Usamah tidak menunjukkan atau melazimkan bahwa Usamah adalah seorang yang Makshum. Wallahu A’lam

Baca Yang lain

Ahmad Al-Hasan Bashri Tertolak dari Yamani

Ahmad Al-Hasan Bashri Tertolak dari Yamani Dari pertanyaan tersebut, kita disuguhkan keganjalan dari aliran Yamani, bahwa dengan bukti itu, jelas ia tertolak sebagai Yamani, sebab Yamani tidak akan menyalahi hukum-hukum yang telah dibuat oleh para Imam Ahlulbait. Yamani sejati akan taat dengan hukum-hukum yang sudah ada. Wallahu a’lam bi as-shawab.

Baca Yang lain

Al-Yamani dari Keturunan Zaid bin Ali Zainal Abidin, Bukan Keturunan Imam Mahdi

Al-Yamani dari Keturunan Zaid bin Ali Zainal Abidin, Bukan Keturunan Imam Mahdi Klaimnya sebagai mahdi pertama menyebabkannya mengaku sebagai keturunan Imam Mahdi, dan klaim kedua seharusnya menggiringnya untuk mengaku sebagai keturunan Zaid bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib, karena riwayat menyebutkan bahwa al-Yamani merupakan keturunan Zaid bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi thalib.

Baca Yang lain

Riwayat Bendera Al-Yamani Pemberi Hidayah

Riwayat Bendera Al-Yamani Pemberi Hidayah Setelah mengenal beberapa riwayat terkait kemunculan Al-Yamani pada pembahasan-pembahasan sebelumnya, kali ini kita juga akan mencoba mengkaji riwayat lain yang secara jelas mengungkapkan bahwa kelompok tersebut merupakan pemberi petunjuk atau hidayah.

Baca Yang lain

Ahmad Al-Hasan Bashri Bukanlah Yamani!

Ahmad Al-Hasan Bashri Bukanlah Yamani! Seperti yang termaktub di dalam kitab al-Gaibah karya Syekh Thusi, di dalam kitab tersebut tertulis sebagai berikut. “Munculnya Khurasani, Sufyani dan Yamani di dalam tahun, bulan dan hari yang sama…” Dengan membaca riwayat di atas, tentu kita semakin mantap bahwa Yamani sejati belumlah hadir di bumi ini, lantaran Sufyani dan Khurasani belum hadir di muka bumi ini. Hal ini menjadi bukti bahwa Ahmad Hasan al-Bashri bukanlah Yamani al-mau’ud.

Baca Yang lain

Munculnya Al-Yamani dari Yaman

Munculnya Al-Yamani dari Yaman Riwayat ini juga termaktub di kitab-kitab lainnya seperti Biharul Anwar dan lainnya yang isinya sama persis seperti yang ada di kitab Kamaluddin milik Syekh Shaduq, dengan menyertakan bahwa kemunculan Al-Yamani merupakan dari Yaman. Dengan demikian, bisa kita simpulkan bahwa Al-Yamani yang termaktub dalam kitab-Kitab Syiah, akan muncul atau bangkit dari Yaman. Dan hal tersebut bertentangan dengan klaim yang didakwakan oleh Ahmad Hasan Bashri yang mengaku dirinya sebagai pemimpin Al-Yamani yang bukan dari Yaman.

Baca Yang lain

Benarkah Ahmad Al-Hasan Wujud dari Yamani?

Benarkah Ahmad Al-Hasan Wujud dari Yamani? Oleh karenanya, rupanya, usaha yang dikerahkan oleh Ahmad Hasan bakal sia-sia belaka, sebab klaim-klaimnya untuk menyamai Yamani yang sesungguhnya tak ada gunanya, lantaran dari beberapa klaim yang selama ini ia gemborkan, sangat jauh dari dari sifat-sifat al-Yamani yang dijanjikan itu.

Baca Yang lain

Syubhat Riwayat 12 Pemimpin dari Keturunan Rasulullah Saw

Syubhat Riwayat 12 Pemimpin dari Keturunan Rasulullah Saw Jadi, riwayat 12 pemimpin dari keturunan Rasulullah Saw tidak bisa membenarkan adanya pemimpin atau imam yang ketiga belas dikarenakan adanya satu dari mereka yang bukan dari keturunan Rasulullah Saw. Sebagaimana yang telah kita jelaskan sebelumnya, mayoritas riwayat-riwayat muktabar menyebutkan bahwa pemimpin atau Imam setelah Rasulullah Saw berjumlah dua belas, tidak kurang dan tidak lebih.

Baca Yang lain

Seorang Yahudi dan Sabda Nabi Saw tentang 12 Imam

Seorang Yahudi dan Sabda Nabi Saw tentang 12 Imam Riwayat di atas menjadi bukti tambahan, bahwa para imam Syiah yang disebut-sebut oleh Rasulullah Saw., berjumlahkan 12 orang, tidak kurang tidak lebih. Artinya, riwayat di atas juga menjadi kekuatan untuk menafikan riwayat wasiat yang dibawa-bawa oleh Hasan al-Yamani, untuk membuktikan kalau dirinya sebagai keturunan Imam Mahdi.

Baca Yang lain

Riwayat-Riwayat yang Menafikan Adanya Tambahan Setelah 12 Imam

Riwayat-Riwayat yang Menafikan Adanya Tambahan Setelah 12 Imam Riwayat-riwayat seperti ini, masih banyak dapat kita temukan dalam kitab-kitab hadis yang ada, yang mana kandungannya menafikan keberadaan pewaris wasiat Nabi melebihi jumlah 12 orang. Sementara itu hadis yang diangkat oleh kelompok Ahmad Hasan Bashri sangatlah sedikit dan memiliki banyak masalah dari berbagai sisinya seperti yang telah diulas dalam tulisan-tulisan sebelumnya. Wallahu A’lam bis Shawab

Baca Yang lain

Riwayat-riwayat 12 Imam

Riwayat-riwayat 12 Imam Ketiga, …dari Abi Sa’id al-Khudri ia berkata: aku mendengar Rasulullah Saw berkata: Para imam setelahku ada 12 imam, dari sulbi al-Husain ada sembilan imam, dan yang kesembilannya Qaim mereka, maka kegembiraan bagi siapa yang mencintai mereka dan celaka bagi yang membenci mereka.[3] Riwayat-riwayat di atas hanya sebagian kecil dari banyaknya riwayat-riwayat lain yang menjelaskan tentang adanya 12 Imam setelah Rasulullah Saw, tidak kurang dan tidak lebih.

Baca Yang lain

Merenungkan ‘Jawaban’ Hasan Al-Yamani

Merenungkan ‘Jawaban’ Hasan Al-Yamani Pertanyaannya, jika saja ia menghalalkan harta milik orang yang memusuhi alirannya, maka bagaimana dengan orang-orang Syiah yang tak sedikit menentang alirannya tersebut? Artinya, di dalam jawabannya, ia hendak mengatakan bahwa kita boleh memakai harta orang lain yang memusuhi para imam dan mahdiyin tanpa seizin mereka. Sebelum kita menutup bacaan ini, mari kita akhiri dengan sebuah pertanyaan lagi, apakah ketika ada orang yang memusuhi kita, lantas kita boleh seenaknya memakai hartanya tanpa izin? Benarkah ajaran semacam ini?

Baca Yang lain

Sekte Al-Yamani Pilih Hadits Sesuai Selera

Sekte Al-Yamani Pilih Hadits Sesuai Selera Ketiga: Pengikut dengan penjelasan karakteristiknya yang sangat gamblang. Yang salah satunya, slogan mereka adalah “Ya Latsaratil Husain” Oleh karena itu akan sangat tidak tepat, jika kemudian menggunakan satu hadits yang memiliki masalah sebagai dalil klaim yang diajukan, dan pada saat yang sama mengabaikan hadits yang lebih baik dan jelas karena tidak sesuai dengan keinginan.   

Baca Yang lain

Kelompok Al-Yamani Gunakan Dalil Lain yang Tidak Ada Kaitannya

Kelompok Al-Yamani Gunakan Dalil Lain yang Tidak Ada Kaitannya Ketiga, jika yang dimaksud Ahmad dalam riwayat adalah Ahmad Hasan Bashri, mengapa urutannya disebutkan setelah kisah mengenai para khalifah dari bani Abbas (Al-Multaji dan Al-Mustakfi). Dan Imam kemudian menjelaskan kondisi akhir zaman lalu menutup perkataannya diakhir dengan kemunculan Al-Qaim (Imam Mahdi Afs). Sementara itu yang didakwakan adalah Ahmad sebagai pelanjut Imam Mahdi, hal ini sedikit pun tidak disinggung atau disebutkan di dalam riwayat tersebut. Sehingga riwayat tersebut sama sekali tidak ada hubungannya dengan penerus imam Mahdi, yang ada malah menyinggung kemunculan beliau Afs.

Baca Yang lain

Lagi, Kelompok Al-Yamani Memaksakan Dalil

Lagi, Kelompok Al-Yamani Memaksakan Dalil Anehnya, sifat-sifat yang disebutkan di awal riwayat merupakan karakter-karakter serta sifat-sifat yang dimilik oleh Imam Mahdi As dan bahwa imam Ali pada dasarnya sedang dalam posisi memaparkan ciri-ciri fisik Imam Mahdi As, tapi kemudian oleh pengikut al-Yamani, tanpa alasan yang dapat diterima, kelanjutan hadits tersebut dianggap merujuk pada dua orang yang berbeda.

Baca Yang lain