Imam Ali as
Kemutawatiran Hadis Ghadir Khum dalam Kitab-kitab Ahlusunah
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ayatullah Sayyid Muhammad al-Musawi
- Sumber:
- Disarikan dari buku Mazhab Pecinta Keluarga Nabi
Mereka meriwayatkan hadis itu dari jalur yang bermacam-macam, dari lebih seratus sahabat Nabi Saw. Apabila kita kumpulkan hadis-hadis tersebut, pasti membutuhkan berjilid-jilid, sebagaimana yang dilakukan sebagian para ulama terdahulu dalam masalah penting ini, yaitu dengan cara menyusun buku tersendiri tentang hadis kewalian, di antaranya adalah Ibnu Jarir al-Thabari, seorang ahli tafsir, sejarawan terkenal yang termasuk ulama abad ke-3 dan ke 4 Hijriah. Beliau telah meriwayatkan hadis ini dari 75 jalan periwayatan dalam sebuah kitab yang ia beri nama al-Wilayah.
Idul Ghadir, Hari Ujian Ketaatan Hamba
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
Rasulullah Saw bersabda, "Hari Ghadir adalah hari terbaik umatku dan ia adalah hari ketika Allah Swt menyempurnakan agama-Nya dan melengkapi nikmat-Nya kepada umatku." Perlu dicatat bahwa sejarah Ghadir Khum bukan hanya sebuah peristiwa sejarah semata, tapi mengandung pesan-pesan penting yaitu, pendidikan dan tugas memberi petunjuk kepada umat manusia harus diteruskan oleh orang-orang suci. Keberadaan para pemimpin shaleh di tengah masyarakat merupakan jaminan terbaik untuk memelihara keselamatan dan kemajuan mereka.
Hubungan Kesabaran Khalifah Ali bin Abi Thalib dengan Kemenangan Islam
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ust. sutiawan
Begitu perih dan pahitnya beliau melihat haqnya di ambil oleh yang lain, namun beliau tetap bersabar demi kemenangan yaitu menjaga islam tetap ada. Sedangkan seandainya beliau tidak bersabar, maka dengan memperhatikan keadaan umat di zaman dahulu yang mana mereka baru saja mengenal islam, bisa saja mereka kembali kepada kemusyrikan dan hasilnya adalah perjuangan nabi saw untuk menyebarkan islam semasa hidup beliau pun akan sia-sia saja. Dengan kesabaran, beliau telah mengalahkan musuh-musuh islam yang ingin memecah belah pada waktu itu.
Kemerosotan Mental Pengikut Imam Ali di Medan Juang
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Hamid Alhusaini
- Sumber:
- Imamul Muhtadin Ali bin Abi Thalib
Kata-kata Imam Ali a.s. yang sepedas itu mereka dengarkan, tetapi setelah itu mereka bubar dan tidak berbuat apa-apa hingga Imam Ali tidak dapat mengharapkan sesuatu dari mereka. Hanya sedikit saja yang masih tetap setia kepadanya dan kekuatan mereka sangat tidak memadai untuk kembali diajak berperang melawan pasukan Syam.
Tips dari Sayidina Ali Supaya Kita Selalu Sehat
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ust. sutiawan
Suatu hari Amirul Mukminin, Imam Ali bin Abi Thalib ra berkata, “Wahai Hasan ! Jangan makan sebelum engkau lapar dan berhentilah sebelum kenyang. Kunyahlah makanan dengan baik. Lalu setiap engkau merasakan kantuk maka pergilah ke tempat tidur. Seandainya engkau mengamalkan ini semua maka engkau tidak akan membutuhkan seorang tabib.” (Al-Khishol, jild 1, hal 335 )
Pelajaran Imam Ali As untuk Orang Yang Merendahkannya
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- Sad Pand va Hekayat; Imam Ali as
Diriwayatkan dari Imam Shadiq as bahwa “Imam Ali as mencangkul tanah dan mengeluarkan nikmat-nikmatnya dengan bercocok tanam… dan dari jerih payahnya beliau membeli seribu budak dan membebaskannya.”
Kisah 12 Dirham Rasulullah Yang Penuh Berkah
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- icc-jakarta
Ali as menerima uang dari beliau dan langsung menuju pasar. Di sana Ali as membelikan pakaian seharga 12 dirham dan kembali menemui Nabi Saw. Menerima pakaian itu, beliau mengucapkan terima kasih dan berkata, “Seandainya engkau membelikan aku baju yang lebih murah harganya dari ini.”
Detik-detik Kesyahidan Imam Ali bin Abi Thalib As
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- icc-jakarta
Beliau lalu memejamkan matanya perlahan-lahan, memanjangkan kedua tangannya, dan meluruskan kedua kakinya. Dan dengan suara syahdu mengucapkan Asyhaduallah ila illallah wahdahu la syarikalah wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa Rasuluh. Demikianlah. Nafasnya terhenti dan ruhnya melesat menembus angkasa menuju tingkat wujud tertinggi, kehadirat Dzat Kudus Ilahi, bersatu dengan Kekasih Mutlak yang Maha Sempurna dalam keadaan syahid, suci, bersih, penuh cahaya.
Tiga Hadis Sahih: Argumen atas Kepemimpinan Imam Ali setelah Nabi
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ayatullah Qazvini
Tidak semua isu klasik itu usang. Ada fakta lama tapi tetap baru dan relevan dibahas. Apalagi manusia selalu haus kebenaran. Kecenderungan mencari kebenaran tidak akan berhenti dan akan tetap segar. Sabda Nabi, “Kebijaksanaan adalah barang hilang orang beriman. Dia akan mengambilnya dari manapun itu berasal.”
Keadilan Menurut Imam Ali bin Abi Thalib as
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday.com
Imam Ali memegang tampuk kekuasaan untuk mewujudkan keadilan di tengah masyarakat dan memenuhi hak mereka. Di mata Imam Ali, kinerja terpenting pemerintahan adalah menciptakan keadilan. Poros upaya hal tersebut adalah terpenuhinya hak orang-orang yang terzalimi. Dalam pemerintahan Imam Ali, keadilan bukan hanya slogan belaka, tapi sebuah program praktis yang membumi. Sebab, keadilan adalah inti politik Imam Ali. Selama masa singkat lima tahun pemerintahannya, Imam Ali As berhasil mempraktekkan sebuah konsep keadilan yang saat ini menjadi harapan dan dambaan ummat manusia. Para penulis kontemporer sampai mengatakan bahwa adalah keliru jika mengatakan bahwa Ali dan keadilan adalah dua kata yang berbeda, karena fakta sosial saat Imam Ali As memerintah menunjukkan bahwa keduanya tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Mengenal dan mengagumi orang-orang besar semacam Imam Ali, bukan kultus individu, melainkan sebagai luapan kecintaan pada nilai-nilai yang beliau bawa dan peragakan.
Ini Alasan Sayidina Ali Ra Dapat Kedudukan Khusus Di Sisi Rasulullah Saw
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- sutiawan
Begitu juga dengan Sayidina Ali bin Abi Thalib ra. Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa beliau mendapatkan kedudukan yang khusus di sisi Nabi karena sifat amanahnya sayidina Ali. Imam Jafar ra berkata; “Lihatlah! Bagaimana Ali mendapatkan kedudukan khusus di sisi Rasulullah saw. Ikutilah caranya! Sesungguhnya Ali ra mendapatkan kedudukan tersebut di sisi Nabi karena kejujuran dan amanahnya.”
Pengaruh dan Ketinggian Sastra Nahjul Balaghah
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- Dikutip dari buku Tema-tema Pokok Nahjul Balaghah karya Ayatullah Murtadha Muthahhari
Ibn Abi al-Hadid mengutip dari Abdul Hamid al-Khatib, tokoh besar prosa Arab yang hidup pada paruh pertama abad ke-2 Hijriah mengatakan: “Saya mempelajari sungguh-sungguh tujuh puluh khutbah Ali, dan sejak itu pikiran saya senantiasa terlimpahi [dengan inspirasi].” AIi al-Jundi juga meriwayatkan bahwa ketika Abdul Hamid ditanya tentang apakah yang paling membantunya dalam mencapai kefasihan sastra, ia menjawab: “Mengingat khutbah-khutbah orang botak (kata ini keluar dengan celaan lantaran keterikatan Abdul Hamid dengan pengadilan Umayyah).
4 Waktu Yang Baik untuk Berdoa Menurut Sayidina Ali bin Abi Thalib Ra
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- sutiawan
“Ketahuilah 4 waktu yang sangat mulia untuk berdoa 1. Ketika mengaji al-Quran 2. Ketika adzan sedang berkumandang 3. Ketika hujan turun 4. Ketika pasukan muslim sedang berhadapan dengan pasukan kafir di medan perang untuk mendapatkan kesyahidan.” (Makarimul Akhlak, jild 2, hal 11)
Shalawat Imam Ali As untuk Nabi Muhammad Saw
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinahonline.com
Ya Allah, kumpulkanlah kami dengannya dalam kehidupan penuh rahmat, nikmat yang menenangkan, keinginan yang diidam-idamkan, kesenangan hidup yang penuh kenikmatan, kelapangan yang menenangkan, puncak ketenangan dan hadiah kemuliaan
Respon Ali bin Abi Thalib Atas Kaum Wahabi di Jamannya
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- ikmalonline.com
Imam Ali as berkata, “Jangan menasihati orang bodoh karena nanti dia akan membencimu, nasihatilah orang yang berakal karena dia akan mencintaimu”
Sayyidina Ali ‘Dilaknat’ di Era Dinasti Umayyah (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- damar perdana
- Sumber:
- muslimmenjawab.com
Adapun dengan sejarah. Selama kejadian masa lalu tercatat dengan rapi, tidak ada sedikit pun distorsi, maka sewaktu-waktu ia akan menjadi bukti otentik tentang kejadian kala itu. Dan pelaknatan juga pencacimakian terhadap Sayyidina Ali oleh Dinasti Umayyah adalah bukti sejarah yang tak lagi dapat kita ingkari.
Imam Ali As Melaknat Orang-orang Ini
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- yosep
- Sumber:
- muslimmenjawab.com
Sedikit catatan sejarah diatas menunjukkan sebuah fakta bahwa Imam Ali As telah melaknat beberapa orang dalam shalatnya. Dan perlu kita fahami bahwa pengungkapan sejarah seperti ini bukanlah untuk menyudutkan atau mencacaci maki sosok tertentu, namun menjadi pelajaran bagi kita untuk terus menggali kebenaran dan menjadi lebih bijak dalam menilai sesuatu.
Muawiyah dan Perintah Mencaci serta Melaknat Ali
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ben Aunullah
- Sumber:
- muslimmenjawab.com
Salah satu peristiwa yang tak dapat dipungkiri lagi terjadinya di dalam sejarah Islam adalah propaganda yang dilancarkan oleh Bani Umayah terhadap sosok Ali bin Abi Thalib as. Khususnya kala itu adalah Muawiyah yang berada pada puncak pemerintahannya.
Dua Hal Yang Membuat Ali bin Abi Thalib Tak Mampu Bersabar
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- sutiawan
Lebih jelasnya bahwa ketika kita mempunyai akal dan agama maka pada saat itu kita masih bisa menahan atau mengontrol hawa nafsu. Namun pada saat akal dan agama sudah tidak lagi Nampak dalam diri kita maka hawa nafsu lah yang akan mengontrol kita dan menjadikan kita sebagai penyembahnya.
Sayyidina Ali ‘Dilaknat’ di Era Dinasti Umayyah
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Damar perdana
- Sumber:
- muslimmenjawab.com
Kalau kita membaca tulisan sebelumnya, korban dari pelaknatan adalah mereka yang bertentangan dengan perilaku manusia normal, sementara Sayyidna Ali adalah pribadi yang mulia dan sempurna, yang jauh dari kata buruk, maka pelaknatan terhadapnya adalah perbuatan yang semestinya dihindari.