Fathimah az Zahra as
Muhaddatsah, Ahli dalam bertutur kata
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinahonline
Fatimah Zahra as dikenal sebagai Muhaddatsah, wanita yang berbicara dengan malaikat. Dalam masa-masa sulit setelah wafatnya Rasulullah SAW, para malaikat datang untuk menghiburnya dan memberitakan kejadian-kejadian yang akan datang. Dialog suci ini kemudian dicatat oleh Imam Ali dalam sebuah kitab yang dikenal sebagai Mushaf Fatimah.
Kesederhanaan dalam Keagungan Kautsar, Putri Rasul
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- safinah online
Melalui Fatimah Zahra, keturunan Rasulullah SAW diteruskan. Dalam tafsir Surah Al-Kautsar, ia disebut sebagai manifestasi dari “kebaikan yang melimpah.” Fatimah adalah ibu dari para imam, penerus cahaya kenabian, yang menjaga agama dan membimbing umat manusia dari kegelapan menuju terang. Keturunan ini tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga tanggung jawab besar yang diwariskan kepada umat untuk dijaga dan dihormati.
FATIMAH ZAHRA DAN PEWAHYUAN (3)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- ikmalonline
Wahyu yang disampaikan oleh Jibril as adalah wahyu yang berjeda (perantara), berdasarkan peristiwa-peristiwa (berkonteks dengan asbabun nuzul).
Parenting dalam Konteks Sayidah Fatimah Zahra as (9)
- Dipublikasi pada
Sayidah Fatimah sangat dikenal dengan kesabarannya dalam menghadapi segala ujian hidup, baik berupa kekurangan ekonomi, kehilangan, maupun tantangan lainnya. Meskipun hidupnya penuh dengan cobaan, beliau selalu menunjukkan keteguhan hati dan tidak pernah mengeluh. Ini adalah nilai yang sangat penting dalam mendidik anak-anak untuk menghadapi kehidupan dengan sabar.
Warisan Abadi Fatimah Zahra
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinah online
Di setiap doa dan zikir, nama Sayidah Fatimah menjadi pengingat akan kasih Ilahi yang tak bertepi. Dalam keheningan malam atau di tengah riuhnya dunia, ia tetap menjadi pelita yang menunjukkan jalan menuju Allah. Fatimah Zahra as bukan hanya seorang wanita, tetapi sebuah simbol dari cinta yang suci, sebuah legenda yang hidup dalam hati umat Islam sepanjang zaman.
Sayidah Fatimah Zahra: Simbol Keagungan dan Kesucian
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinahonline
Kehadirannya dalam peristiwa Mubahalah menjadi bukti keunggulannya. Dalam peristiwa ini, ketika Rasulullah SAW menghadapi delegasi Kristen Najran, Fatimah as adalah satu-satunya wanita yang dipilih untuk mendampingi Nabi SAW bersama Imam Ali dan kedua putranya. Ayat Mubahalah menjadi saksi keagungan Ahlulbait, dan Fatimah Zahra adalah poros utama dari kemuliaan itu.
Parenting dalam Konteks Sayidah Fatimah Zahra as (8)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Euis Daryati, MA
Dikisahkan bahwa suatu hari Imam Hasan dan Imam Husain memperlihatkan tulisan kepada Kakeknya, Rasulullah saw untuk menilainya mana yang lebih bagus. Namun kemudian Rasulullah saw menyuruh mereka memperlihatkan kepada Ibunda mereka, Sayidah Fathimah as. Pada saat itu, Sayidah Fathimah as tidak langsung memberikan penilain terhadap tulisan mereka.
FATIMAH ZAHRA DAN PEWAHYUAN (2)
- Dipublikasi pada
Wahyu Allah Swt kepada para Nabi as merupakan pengetahuan tertinggi. Sesungguhnya Kami mewahyukan kepadamu (Muhammad) sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya, dan Kami telah mewahyukan (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya; Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami telah memberikan Kitab Zabur kepada Dawud. (QS. An-Nisa’ [4]: 163)
Parenting dalam Konteks Sayidah Fatimah Zahra as (7)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Euis Daryati, MA
Sayidah Fatimah dikenal dengan sifatnya yang sangat sederhana, meski beliau berasal dari keluarga yang sangat terhormat dan mulia. Beliau hidup dengan penuh kesederhanaan dan mendidik anak-anaknya untuk tidak tergantung pada kemewahan duniawi, melainkan pada kekuatan iman dan kerja keras.
FATIMAH ZAHRA DAN PEWAHYUAN (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhsin labib
Kata wahyu bukanlah sesuatu yang asing bagi setiap Muslim. Tapi boleh jadi tak banyak yang memahaminya secara utuh sehingga sebagian orang menganggap pemahamannya yang sempit sebagai pemahaman final dan berlaku umum tanpa perbedaan. Karena itu, diperlukan sebuah deskripsi yang cukup tentang kata dan pengertian wahyu serta macam-macamnya agar wawasan keagamaan kita terus meluas.
Pendidikan Anak Sayyidah Fathimah
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Sad Pand Va Hekayat, Sayyidah Fathimah Zahra as
Sayyidah Fathimah as sangat antusias dalam beribadah. Sebagian besar usianya digunakan untuk beribadah. Dikatakan bahwa terkadang beliau mengerjakan salat sejak malam hingga pagi hari dan bermunajat kepada Tuhannya. Rasulullah saw mengatakan, “Setiap kali putriku berdiri salat di mihrabnya, para malaikat berkata, ‘Lihatlah! Ini adalah cahaya wajah Zahra yang bersinar dari bumi.”
Parenting dalam Konteks Sayidah Fatimah Zahra as (5)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Euis Daryati, MA
Sayidah Fatimah juga mengajarkan anak-anaknya tentang keadilan, kebenaran, dan pentingnya berjuang untuk membela hak atau kebenaran. Disebutkan dalam sejarah bahwa selama 40 hari Sayidah Fathimah as dengan membawa kedua putranya mendatangi rumah kaum Muhajirin dan Anshar untuk mengingatkan tentang kepemimpinan yang hak pasca Rasulullah saw.
Parenting dalam Konteks Sayidah Fatimah Zahra as (4)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Euis Daryati, MA
Sebagai seorang ibu yang sangat religius, Sayidah Fatimah menanamkan nilai-nilai keimanan yang kuat dalam hati anak-anaknya. Beliau mengajarkan mereka tentang pentingnya beribadah kepada Allah, menjalankan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya. Hal ini terlihat dari cara beliau mendidik Imam Hasan dan Husain.
Parenting dalam Konteks Sayidah Fatimah Zahra as (3)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Euis Daryati, MA
Sayidah Fatimah sangat menyayangi anak-anaknya. Beliau memberikan perhatian penuh kepada kebutuhan emosional dan spiritual anak-anaknya.
Parenting dalam Konteks Sayidah Fatimah Zahra as (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Euis Daryati, MA
Sayidah Fatimah as adalah contoh terbaik bagi anak-anaknya. Sebagai seorang ibu, beliau tidak hanya mengajarkan melalui kata-kata, tetapi juga melalui perbuatannya. Beliau mengajarkan anak-anaknya untuk memiliki akhlak yang mulia, seperti kesabaran, keteguhan, dan kebaikan hati melalui tindakan sehari-hari.
Parenting dalam Konteks Sayidah Fatimah Zahra as (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Euis Daryati, MA
Pendidikan anak menurut Sayidah Fatimah as adalah pendidikan yang berlandaskan pada kasih sayang, akhlak yang mulia, dan nilai-nilai keimanan yang kokoh. Beliau mengajarkan kepada kita bahwa pendidikan bukan hanya tentang ilmu duniawi, tetapi juga mencakup pembentukan karakter dan kedekatan dengan Allah.
Perempuan Dan Politik dalam Konteks Sayyidah Fathimah as (Part: 2B)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- eis daryati
Dan Allah swt telah melarang syirik, sehingga yang patut disembah hanyalah diri-Nya (“Maka bertakwalah dengan sebenar-benarnya takwa dan janganlah mati melainkan dalam keadaan muslim”), dan ta’atilah Allah dalam hal-hal yang telah diperintahkan dan dilarang-Nya, karena sesungguhnya ; “Sesungguhnya di antara hamba-hamba-Nya yang takut terhadap Allah ialah para ulama…
Perempuan Dan Politik dalam Konteks Sayyidah Fathimah as (Part: 2A)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Eis Daryati
Dalam aktivitas politiknya Sayyidah Fathimah as telah menyampaikan beberapa khutbah yang disampaikan dalamm kesempatan yang berbeda-beda. Beliau bukan hanya dengan sikap berusaha untuk membela dan memerjuangkan kepemimpinan pasca Rasulullah, namun beliau pun getol melakukan pidato politik untuk menyadarkan masyarakat.
Iman Melebur Dalam Jiwa Sayyidah Fathimah
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
Suatu hari Rasulullah saw bertanya kepada putrinya, “Fathimah, apa permintaanmu? Saat ini Jibril di sampingku dan membawa pesan dari Tuhan, apapun yang kamu inginkan akan dikabulkan.”
Ucapan Imam Ali di Makam Rasulullah Setelah Memakamkan Sayyidah Fathimah
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- M. Baqir
“Assalamualaika ya Rasulullah, semoga Allah melimpahkan kedamaian atas dirimu. Terimalah salam dari diriku dan atas nama puterimu yang kini menghampirimu, bersemayam di sampingmu dan begitu cepatnya bergabung denganmu.”