Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Imam Husein as

Empat Puluh: Spektrum Sakralitas dan Historisitas Tradisi Ziarah Arbain(2)

Empat Puluh: Spektrum Sakralitas dan Historisitas Tradisi Ziarah Arbain(2)

Angka 40 juga sangat termasyhur sebagai durasi kedukaan atas kesyahidan Imam Husain di Karbala pada 61 H. Disebutkan bahwa Imam Ali Sajjad menangisi ayahandanya selama 40 tahun seraya berpuasa di siang harinya dan bermunajat di malam harinya.

Baca Yang lain

Spektrum Sakralitas dan Historisitas Tradisi Ziarah Arbain(1)

Spektrum Sakralitas dan Historisitas Tradisi Ziarah Arbain(1) Asal usul Brahmana Husaini adalah berasal dari kelompok Datt atau Dutt, sebuah klan prajurit di antara tujuh klan di dalam kelompok etnis Mohyal Brahmana yang berasal dari wilayah Punjab atau Haryana di utara India. Setelah perang Mahabarata, Aswata yang merupakan leluhur Datt mengungsi ke wilayah Arab bersama pengikutnya. Datt sendiri berasal dari bahasa Hindi, daata, yang berarti dermawan.

Baca Yang lain

Pemberontakan Penduduk Madinah Terhadap Pemerintahan Yazid Pasca Tragedi Karbala (1)

Pemberontakan Penduduk Madinah Terhadap Pemerintahan Yazid Pasca Tragedi Karbala (1) Ketika Basyir bin Jadzlam membawa berita tentang kesyahidan Imam Husain a.s. dan pengarakan tawanan, di Madinah terasa seakan sangkakala telah ditiup mengumumkan Hari Kiamat. Kaum wanita Madinah keluar dari rumah-rumah mereka dan berjalan menuju gerbang kota. Kaum lelaki, wanita anak-anak, keluar dari rumah-rumah mereka bertelanjang kaki dan berteriak, “Ya Muhammad! Ya Muhammad! Ya Husain! Ya Husain! Ya Husain!” Sangat mirip dengan hari Nabi Saw wafat. (Maqtal Abi Mikhnaf, hal. 200)

Baca Yang lain

Pemberontakan Penduduk Madinah Terhadap Pemerintahan Yazid Pasca Tragedi Karbala

Pemberontakan Penduduk Madinah Terhadap Pemerintahan Yazid Pasca Tragedi Karbala Sebagian ulama yang bias dan pengikut Bani Umayah, seperti Ibnu Taimiyah, telah berusaha keras untuk membela Yazid bin Muawiyah. Mereka telah melangkah jauh untuk mengenalinya sebagai khalifah Islam yang sah pada zamannya. Namun, pada akhirnya, realitas memaksa sebagian besar ulama untuk mengakui kejahatan Yazid karena dialah penyebab berbagai bencana bagi umat Islam, khususnya selama tiga tahun kekhalifahan hasil rampasannya. Dalam jangka panjang, para pengikut Bani Umayah yang bias tidak bisa terus mengabaikan banyak kekejaman Yazid tersebut. Oleh karena itu, sebagian bersiasat untuk sepenuhnya menyangkal atau membenarkan kejahatan brutal Yazid itu.

Baca Yang lain

Perempuan; Penyampai Kebenaran Tragedi Asyura

Perempuan; Penyampai Kebenaran Tragedi Asyura Di Syam, Sayyidah Zainab menyampaikan khutbahnya yang terkenal, yaitu khutbah Ghara’ yang berisikan peringatan terhadap Yazid bin Muawiyah. Sayyidah Zainab memperkenalkan jati dirinya kepada khalayak umum, memperkenalkan  kedudukan Imam Husain a.s. di sisi Rasulullah SAW, dan mengingatkan siksaan yang akan menimpa orang-orang yang telah berbuat zalim, khususnya para pembunuh hujjah-Nya di muka bumi. Khutbah beliau sedemikian hebat sampai-sampai Yazid bin Muawiyah hanya diam seribu bahasa. Ia tidak mampu berkata ketika mendengar khutbah Sayyidah Zainab.

Baca Yang lain

Keteladanan Para Pejuang Karbala dan Pembentukan Karakter Anak

Keteladanan Para Pejuang Karbala dan Pembentukan Karakter Anak Salah satu metode pendidikan manusia yang telah diajarkan Allah Swt kepada para Nabi adalah keteladanan. Dengan menetapkan sosok-sosok tertentu sebagai teladan, maka manusia dapat belajar dari mereka tentang kehidupan dan menjadi manusia yang lebih baik. Sebagai contoh Allah Swt telah menjadikan Nabi Muhammad Saw sebagai teladan yang menjadi panutan bagi manusia.

Baca Yang lain

Peristiwa Asyura dalam Perspektif Fiqh: Pemikiran Soroush Mahalati (bagian 2)

Peristiwa Asyura dalam Perspektif Fiqh: Pemikiran Soroush Mahalati (bagian 2) Kitab fikih tentang Asyura ditulis oleh Mohammad Soroush Mahalati, yang diterbitkan pada Juli 2017. Soroush Mahalati dalam buku Fikih Asyura mengacu pada kematian Muawiyah, naiknya Yazid ke bangku kekuasaan dan Yazid menginginkan imam Husein membai’at dirinya. Ia juga menjadikan gerakan imam Husein sebagai topik penelitian yaitu, bagaimana pandangan fikih terhadap bai’at imam kepada penguasa yang tidak adil? Apakah diperbolehkan atau tidak diperbolehkan?

Baca Yang lain

Arbain, Mukadimah Tegaknya Pemerintahan Imam Mahdi

Arbain, Mukadimah Tegaknya Pemerintahan Imam Mahdi 40 hari berlalu sejak peristiwa Asyura. Asyura adalah darah dan kebangkitan, Asyura adalah kepala-kepala terpenggal yang ditancapkan di ujung tombak, dan anak-anak yang ditampar. Sebuah Arbain tiba mengisahkan tenda-tenda terbakar, dan nyawa-nyawa belahan jiwa Ahlul Bait yang pergi karena besarnya sifat pengecut musuh. 40 hari putra-putra Rasulullah Saw yang berduka, dengan wajah pucat, dan luka-luka yang mereka terima tanpa belas kasihan, digiring di gurun-gurun, jalan-jalan dan reruntuhan, sehingga sebagaimana dibayangkan para Yazid, agar semua menyaksikan bagaimana keluarga Nabi Muhammad Saw terhina di mata semua orang. Akan tetapi…..  

Baca Yang lain

Perempuan-Permpuan Karbala: Peran Tampak dan Tersembunyi Perempuan di Karbala Bagian 2

Perempuan-Permpuan Karbala: Peran Tampak dan Tersembunyi Perempuan di Karbala Bagian 2 Disebutkan dalam kitab-kitab sejarah bahwa Abdullah Bin Umair Kalbi dan istrinya keluar dari Kufah pada malam kedelapan Muharram dan bergabung dengan kafilah Imam Husein.  Setelah Abdullah syahid, pada hari Asyura, istrinya yang setia datang ke sisi tempat tidurnya dan menyeka kotoran dari wajahnya.  Pada saat ini, atas perintah Shammar, salah satu budak menjatuhkan gada ke kepala perempuan yang berduka ini dan membunuhnya.

Baca Yang lain

Pentingnya Memperingati Tragedi Asyura

Pentingnya Memperingati Tragedi Asyura Tangisan atas Imam Husain bukanlah tangisan kehinaan dan kekalahan, namun bentuk protes keras atas segala bentuk kebatilan dan sponsornya di sepanjang masa. Orang-orang mukmin merasakan gelora dalam jiwanya ketika mengenang terbunuhnya Imam Husain dan itulah yang membuat nyala perjuangan sang Imam tetap membara dihati-hati pecintanya. Kullu Yaumin As-Syura, Kullu ardin Karbala, semua hari adalah As-Syura, semua tempat adalah Karbala.

Baca Yang lain

Strong Woman, Zainab

Strong Woman, Zainab Belajar dari kehidupan Zainab yang tak mudah, perempuan sudah sepatutnya memiliki mental tahan banting. Karena segala bentuk pelecehan dan kekejian di masyarakat sudah barang tentu harus dilawan bersama. Keadilan harus dibangun oleh laki-laki dan perempuan. Keshalehan masyarakat pun harus diusahakan oleh keduanya. Keduanya harus bersatu padu, tak mengecilkan peran satu sama lain di tengah masyarakat. Kisah abang-adik, Husain-Zainab adalah contoh bagaimana hak dan kewajiban dipikul bersama-sama dalam kerjasama yang supportif. Equal Rights Equal Responsibilities. Justice!

Baca Yang lain

Perempuan-Perempuan Karbala (1): Peran Tampak dan Tersembunyi Perempuan di Karbala

Perempuan-Perempuan Karbala (1): Peran Tampak dan Tersembunyi Perempuan di Karbala Wanita yang saleh dan betakwa ini berkata di saat-saat terakhirnya: “Suamiku!  Saya punya satu permintaan darimu dan itu ialah, agar engkau mengingat saya pada Hari Pembalasan di hadapan Nabi Allah saw, kakek imam Husain.[4] Zuhair menerima dan berpisah darinya dan bergabung dengan banyak orang abadi dalam sejarah dan martir Karbala.  Pengaruh dan visi wanita hebat ini dapat dilihat dari kata-kata dan perilakunya;  Ketika dia meminta syafaat Nabi SAW di hari kebangkitannya.  

Baca Yang lain

Proksemik Metafisik (Jauh di Mata Dekat di Hati)

Proksemik Metafisik (Jauh di Mata Dekat di Hati) Jadi, apa itu proksemik metafisik? Proksemik metafisik dapat diringkas dengan jelas dalam satu proposisi puitis, “jauh di mata dekat di hati”. Atau kata Rumi, “terpisah ruang dan waktu hanya berlaku, jika engkau mencintai dengan mata”.

Baca Yang lain

Peristiwa Asyura dalam Perspektif Fiqh: Pemikiran Soroush Mahalati (bagian 1)

Peristiwa Asyura dalam Perspektif Fiqh: Pemikiran Soroush Mahalati (bagian 1) Pertanyaan: Pada dasarnya, apakah imam diperbolehkan bersumpah setia (bai’at) kepada penguasa yang tidak adil dan juga telah mengambil alih kekuasaan khilafah, atau  imam tidak boleh bersumpah setia (tidak boleh membai’at)? Terdapat tiga tahapan dalam membai’at penguasa yang zalim.  Pada tahapan pertama, hukum pertamanya ialah, membai’at penguasa zalim adalah haram baik bagi Imam maupun bukan imam.  Tahapan kedua, hukum kedua ialah

Baca Yang lain

Keteraniayaan Para Tawanan Ahlulbait Diarak ke Kufah

Keteraniayaan Para Tawanan Ahlulbait Diarak ke Kufah Husain a.s. Di samping Ibnu Ziyad, duduk Zaid bin Arqam salah seorang sahabat Nabi saw. Dia sudah tua renta. Ketika melihat pemandangan ini, Zaid bin Arqam berkata: “Angkat tongkat kayumu dari kedua bibir itu. Karena, demi Allah Zat Yang tidak ada tuhan selain Dia, aku sering melihat Rasulullah Saw menciumi kedua bibir ini.” Kemudian Zaid menangis.

Baca Yang lain

40 Sahabat Imam Husain yang Gugur di Karbala(4)

40 Sahabat Imam Husain yang Gugur di Karbala(4) Ibn Syahr Asyub menyebutkan dalam riwayatnya bahwa jumlah sahabat Imam a.s. yang menjadi syuhada pada penyerangan pertama oleh musuh adalah 40 orang. Dari 40 orang tersebut, yang namanya teridentifikasi hanya berjumlah 28 orang. Lebih jauh dia meriwayatkan: “10 orang dari sahabat tersebut merupakan budak Imam a.s., dua di antaranya merupakan budak Imam Ali a.s.” (Manaqib, 4/113)

Baca Yang lain

40 Sahabat Imam Husain yang Gugur di Karbala (3)

40 Sahabat Imam Husain yang Gugur di Karbala (3) Ibn Syahr Asyub menyebutkan dalam riwayatnya bahwa jumlah sahabat Imam a.s. yang menjadi syuhada pada penyerangan pertama oleh musuh adalah 40 orang. Dari 40 orang tersebut, yang namanya teridentifikasi hanya berjumlah 28 orang. Lebih jauh dia meriwayatkan: “10 orang dari sahabat tersebut merupakan budak Imam a.s., dua di antaranya merupakan budak Imam Ali a.s.” (Manaqib, 4/113) mereka adalah:

Baca Yang lain

40 Sahabat Imam Husain yang Gugur di Karbala (2)

40 Sahabat Imam Husain yang Gugur di Karbala (2) Ibn Syahr Asyub menyebutkan dalam riwayatnya bahwa jumlah sahabat Imam a.s. yang menjadi syuhada pada penyerangan pertama oleh musuh adalah 40 orang. Dari 40 orang tersebut, yang namanya teridentifikasi hanya berjumlah 28 orang. Lebih jauh dia meriwayatkan: “10 orang dari sahabat tersebut merupakan budak Imam a.s., dua di antaranya merupakan budak Imam Ali a.s.” (Manaqib, 4/113) mereka adalah:

Baca Yang lain

40 Sahabat Imam Husain yang Gugur di Karbala

40 Sahabat Imam Husain yang Gugur di Karbala Ibn Syahr Asyub menyebutkan dalam riwayatnya bahwa jumlah sahabat Imam a.s. yang menjadi syuhada pada penyerangan pertama oleh musuh adalah 40 orang. Dari 40 orang tersebut, yang namanya teridentifikasi hanya berjumlah 28 orang. Lebih jauh dia meriwayatkan: “10 orang dari sahabat tersebut merupakan budak Imam a.s., dua di antaranya merupakan budak Imam Ali a.s.” (Manaqib, 4/113) mereka adalah:

Baca Yang lain

Pamitan Imam Husain a.s. kepada Keluarga Sebelum Maju Medan Pembantaian

Pamitan Imam Husain a.s. kepada Keluarga Sebelum Maju Medan Pembantaian Anak hasil zina itu marah, ia mencabut pedangnya. Dengan dua belas sabetan, ia memisahkan kepala Imam a.s. dari lehernya. Lalu menancapkan leher yang mulia ke atas ujung tombak. Melihat itu, pasukan musuh mengucapkan takbir sebanyak tiga kali. Tiba-tiba bumi bergetar. Timur dan Barat diselimuti kegelapan. Dan tubuh mereka gemetar. Inna lillahi wa ina ilahi rajiun…..

Baca Yang lain