Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Imam Husein as

Al-Husein Bangkit dan Menuju Karbala

Al-Husein Bangkit dan Menuju Karbala

Di bagian kisah sebelumnya saya menceritakan gejolak politik kekuasaan yang menjadi sebab awal kebangkitan Al-Husein. Sebuah pengkhianatan dinasti Umayyah terhadap Keluarga Nabi, dimana ayahnya Ali ibn Abi Thalib dibunuh dan kakaknya Al-Hasan diracun, semakin kuat alasan Al-Husein untuk bangkit melawan Yazid. Al-Husein mengetahui betul sifat arogan Yazid, sebagai manusia yang amoral dan penguasa yang lalim. Bagi Al-Husein tidak ada pilihan lain selain bangkit melawan untuk menampik keinginan Yazid mendapatkan baiat darinya.

Baca Yang lain

Mengapa Al-Husein Harus Bangkit?

Mengapa Al-Husein Harus Bangkit? Pada kisah sebelumnya saya menceritakan bagaimana kehidupan Al-Husein dari sejak lahir yang dibesarkan dalam rumah tangga Nabi Muhammad Saw. Kehidupannya bersama Nabi yang membentuk dirinya sebagai manusia pilihan dan dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya. Perilaku kasih sayang Nabi dan orangtuanya membuat dirinya murah hati, tulus dan bijaksana. Dengan gejolak politik yang semakin terpuruk dengan saling memperebutkan kekuasaan setelah wafatnya Nabi dan saat orangtuanya dianiaya membuatnya semakin tanggung dalam menghadapi setiap masalah yang akan dihadapinya.  

Baca Yang lain

Kehidupan Awal dan Keluarga Al-Husein as

Kehidupan Awal dan Keluarga Al-Husein as Husein ibn Ali lahir pada tahun 626 M dalam rumah tangga Nabi Muhammad Saw. Ia adalah putra Fatimah sa putri Nabi Muhammad Saw dari hasil pernikahannya dengan Ali ibn Abu Thalib. Husein tumbuh besar dalam era kekacauan gejolak politik. Namun tumbuh berkembangnya Husein selalu diperhatikan oleh kakeknya Muhammad Saw. Ia dibesarkan sendiri oleh kakeknya dengan kasih sayang dan merupakan cucu kesayangan Nabi Saw.

Baca Yang lain

MEMPERINGATI ASYURA TANPA KHURAFAT

MEMPERINGATI ASYURA TANPA KHURAFAT Asyura menjadi sumber spirit perlawanan terhadap kezaliman karena proses naturalnya. Al-Husain menjadi ikon perjuangan keadilan karena humanitasnya. Ia bangkit dengan spektrum deritanya, tanpa backup langit.

Baca Yang lain

Hitam-Putih Asyura: Mengapa Kita Baca Kisah Karbala dari Halaman Hitamnya Saja? (Bagian Kedua)

Hitam-Putih Asyura: Mengapa Kita Baca Kisah Karbala dari Halaman Hitamnya Saja? (Bagian Kedua) Kata hamasah bermakna kekuatan dan ketegaran, juga berarti keberanian dan keteguhan pendirian. Dan Imam Husain adalah pria hamasi (penuh spirit dan berpendirian kokoh). Dan menurut Murtadha Muthahari, hamasah adalah kunci kepribadian Imam Husain. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan dan syair-syair yang dinukil dari Sayidina Husain bersumber dari hamasah dan spirit Ilahi serta insani.

Baca Yang lain

Hitam-Putih Asyura: Mengapa Kita Baca Kisah Karbala dari Halaman Hitamnya Saja? (Bagian Pertama)

Hitam-Putih Asyura: Mengapa Kita Baca Kisah Karbala dari Halaman Hitamnya Saja? (Bagian Pertama) Allamah Murtadha Muthahari adalah sedikit di antara ulama yang tanpa tedeng aling-aling berani mengkritisi penyimpangan ma’nawi (makna/pemahaman) dan lafzhi (teks/lafal) terhadap peristiwa Karbala. Muthahari memberikan perhatian khusus terhadap tragedi Karbala dan menyorotinya secara kritis dan ilmiah.

Baca Yang lain

Menangis, Berduka dan Memukul Dada Sunnah Siapa? (Bagian 3)

Menangis, Berduka dan Memukul Dada Sunnah Siapa? (Bagian 3) Setelah kita bahas sebelumnya menangis dan berduka dari kacamata Al-Quran, mari kita lihat dari dimensi sunnah Nabi. Apakah klaim Ibn Taimiyah bahwa menangis, berduka dan memukul dada adalah Bid’ah itu benar?

Baca Yang lain

Menangis, Berduka dan Memukul Dada Sunnah Siapa? (Bagian 2)

Menangis, Berduka dan Memukul Dada Sunnah Siapa? (Bagian 2) Ibn Taimiyah meyakini menangis, membuat Majelis duka dan memukul dada adalah hal tolol dan Bidah yang diada-adakan. Untuk itu perlu kiranya kita melihat menangis dan meratap dalam kacamata syariat Islam.

Baca Yang lain

Menangis, Berduka dan Menepuk Dada Sunnah Siapa? (Bagian 1)

Menangis, Berduka dan Menepuk Dada Sunnah Siapa? (Bagian 1) Kaum Wahabi menganggap ritual-ritual yang dilakukan oleh Syiah adalah Bid’ah dan diada-adakan kedalam agama. Menangis dan menepuk dada bahkan dikalangan Mustabshir (Orang yang masuk kedalam Syiah) menganggap itu adalah kebudayaan Arab atau Persia.

Baca Yang lain

PERCAKAPAN DUA SAUDARA; HASAN DAN HUSEIN

PERCAKAPAN DUA SAUDARA; HASAN DAN HUSEIN Suatu hari Imam Husein as bertamu ke rumah Imam Hasan as. Di saat mereka berdua asyik bercakap-cakap, tiba-tiba Imam Husein as tercengang dan meneteskan air mata melihat mata saudaranya Imam Hasan as. Kepadanya Imam Hasan as berkata, “Saudaraku, mengapa engkau menangis?”

Baca Yang lain

TREND ASYURA

TREND ASYURA Banyak orang enggan mengenang Asyura dan Karbala bukan karena kebencian atau terinfeksi takfirisme, tapi karena menolak konsekuensi spiritual, mental, sosial dan individualnya.

Baca Yang lain

MA’TAM, MAQTAL DAN KONTEKSTUALITAS ASYURA

MA’TAM, MAQTAL DAN KONTEKSTUALITAS ASYURA Al-Husain telah gugur. Husainisme tak pernah gugur. Karbala adalah peristiwa dulu dan di sana, tapi spiritnya adalah kini dan di sini. Menghayati spirit anti kezaliman Al-Husain tak kalah penting dari menangis sebagai ekspresi duka dalam setiap acara Asyura.

Baca Yang lain

Nasehat Imam Husein Bin Ali ra

Nasehat Imam Husein Bin Ali ra “Kebutuhan orang-orang kepada kalian adalah merupakan nikmat-nikmat Allah swt untuk kalian; maka janganlah bosan terhadap nikmat-nikmat Allah swt itu sehingga ia akan pergi menjauhkan diri.” “Orang yang berkeperluan tidaklah berarti memuliakan dirinya dengan tidak meminta kepadamu, maka dari itu muliakanlah dirimu dengan tidak menolak permintaannya.”

Baca Yang lain

pendeta cinta kebenaran

pendeta cinta kebenaran Sungguh terperangah lelaki tua itu tatkala melihat kepala dilingkari cahaya yang tertancap di ujung tombak. Sepanjang malam rasa kantuk tak menghinggapinya. Ia sangat terkesan oleh peristiwa itu.​

Baca Yang lain

Arbain, Pembaruan Baiat kepada Imam Husein as

Arbain, Pembaruan Baiat kepada Imam Husein as Arbain pada hakikatnya menjadi musim semi dan matannya logika Imam Husein as berdasarkan kehidupan penuh kemuliaan. Dalam jangka waktu 40 hari pencerahan Sayidah Zainab al-Kubra as dan Imam Sajjad as selama ditawan mampu membalikkan keadaan.

Baca Yang lain

Peringatan Hari Arbain Imam Husein as

Peringatan Hari Arbain Imam Husein as Arbain Imam Husain As (Bahasa Arab: الأربعين الحسيني) adalah peringatan 40 hari pasca syahidnya Imam Husain As di Karbala beserta para sahabat-sahabatnya tahun 61 H/680 M. Peristiwa penting ini diperingati setiap tanggal 20 bulan Shafar menurut perhitungan kalender tahun Hijriah.

Baca Yang lain

MENJADI ‘TANGAN TUHAN”

MENJADI ‘TANGAN TUHAN” Suatu hari seorang Badui Arab datang kepada  Husain bin Ali, cucu Nabi Saw, “Aku memiliki hutang yang aku tidak dapat bayar. Aku datang kepada Anda untuk meminta bantuan karena aku telah mendengar kemuliaan dan kepemurahan Anda,” katanya sesaat setelah mengucapkan salam.

Baca Yang lain

Bagaimana Ibnu Ziyad Provokasi Umar bin Saad Perangi Imam Husein as?

Bagaimana Ibnu Ziyad Provokasi Umar bin Saad Perangi Imam Husein as? ketika Bulan Muharam Tiba dan umat Islam semakin antusias memeringati hari-hari berkabung untuk Imam Husein as dan sahabatnya. Di hari kedua bulan Muharam 61 Hijriah terjadi sejumlah peristiwa terhadap Imam Husein as dan para sahabatnya. Berikut ini kita akan mengetahui satu kejadian lain yang terjadi di hari itu secara ringkas.

Baca Yang lain

ASYURA DAN TOLERANSI

ASYURA DAN TOLERANSI Di sekitar rumah kita speaker masjid dan majelis taklim juga acara walimah kerap memperdengarkan pujian-pujian yang menyebut nama Al-Husain seperti “Ya Jaddal Husain” juga Al-Hasan dan sebagian dengan sebutan “Wabnahuma” dalam untaian shalawat “Shalallah ala Thaha” juga Li khomsatun dan seterusnya.

Baca Yang lain

Motivasi Kebangkitan Imam Husain as di Karbala

Motivasi Kebangkitan Imam Husain as di Karbala “Perjuangan Manusia Suci Bukan Politis Tapi Agamis”

Baca Yang lain