Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Tokoh-tokoh Islam

Mengenal Para Ulama Besar Syiah (1)

Mengenal Para Ulama Besar Syiah (1)

Para ulama perlu menguasai sumber-sumber agama secara penuh untuk dapat melakukan ijtihad dan mengeluarkan sebuah hukum fikih. Mereka berjuang siang-malam untuk menjaga agama dan memberikan pencerahan kepada manusia.

Baca Yang lain

Cara Membantu Orang Miskin tanpa Merendahkannya

Cara Membantu Orang Miskin tanpa Merendahkannya "Penjual sayur ini adalah orang miskin. aku ingin membantunya, dengan cara tidak merendahkan kehormatannya, dan juga agar ia tidak terbiasa menerima uang secara cuma-cuma. Sawi-sawi yang mulai rusak, yang tidak laku ini sengaja saya beli, dan kuberikan uangnya kepada si penjual itu sebagai bentuk bantuanku padanya," jawabnya

Baca Yang lain

Mencari Titik Temu Islam Nusantara dengan Islam Persia

Mencari Titik Temu Islam Nusantara dengan Islam Persia Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno dalam pidato bersejarahnya pada 17 Agustus 1966 mengatakan, “Abraham Lincoln berkata: ‘One cannot escape history, orang tak dapat meninggalkan sejarah’, tetapi saya tambah: ‘Never leave history’ (jangan sekali-kali meninggalkan sejarah); inilah sejarah perjuangan, inilah sejarah, history-mu.

Baca Yang lain

Al-Ghazali: Sang Pembaharu Islam

Al-Ghazali: Sang Pembaharu Islam Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali, lahir 19 desember 1111.  Ia adalah guru besar umat Islam dari dahulu hingga sekarang dengan gelar Hujatul Islam karena menulis karya-karya yang berkualitas, mendalam, dan paparan tajam yang bisa dinikmati oleh pelbagai kalangan umat dan mazhab, bahkan para ilmuwan dari Barat.

Baca Yang lain

Syahid Muthahhari: Ilmuwan dan Pemikir Agung

Syahid Muthahhari: Ilmuwan dan Pemikir Agung Salah seorang anak Syahid Murthada Muthahhari yang belajar di Kanada mengisahkan tentang kehidupan intelektual ayahnya. Menurut putranya, sang Ayah  memiliki pemikiran yang khas dan dianggap baru oleh para Profesor di Kanada. Konon, pernah dianggap ‘sombong’ karena tidak menjawab salam dari orang-orang yang menemui beliau di persimpangan jalan.

Baca Yang lain

Mengenal Sosok Ayatullah Hairi (bagian 2)

Mengenal Sosok Ayatullah Hairi (bagian 2) Ayatullah Hairi termasuk sosok pendukung konsep Wilayatul Faqih dan berupaya menjabarkannya dengan serius dalam ranah keilmuan dan teoritis. Menurut beliau ada dua penafsiran tentang Wilayatul Faqih.

Baca Yang lain

Mengenal Sosok Ayatullah Hairi (bagian 1)

Mengenal Sosok Ayatullah Hairi (bagian 1) Ayatullah Sayyid Kadzim Huseini Hairi lahir pada bulan Sya`ban 1357 H di kota Karbala, Irak. Ayahnya bernama Sayyid Ali Huseini Hairi adalah termasuk ulama terkemuka kota Najaf dan merupakan sahabat Ayatullah Sayyid Mahmoud Shahrodi. Ibunya seorang alim dan salehah puteri dari Ayatullah Syeikh Mohammad Reza Fazel.

Baca Yang lain

Mirdamad: Guru yang Ketiga (Mu’alim Tsalis)

Mirdamad: Guru yang Ketiga (Mu’alim Tsalis) Mir Muhamamad Baqir bin Syamsudin Muhammad, asal dari Astarabadi, tinggal di Isfahan dan dikebumikan di Najaf, memiliki kecenderungan kepada Isyraqi dan terkenal dengan Mirdamad. Dan kadang-kadang disebut dengan Damad atau Sayid Damad.

Baca Yang lain

Quthbuddin Syirazi: Pakar Astronom dan Kedokteran Muslim

Quthbuddin Syirazi: Pakar Astronom dan Kedokteran Muslim Quthbuddin Syirazi (634 H/1236 M-710 H/1311 M)  tumbuh di zaman invasi Mongol. Ia hidup di masa yang sulit saat budaya Islam telah mencapai kematangannya namun pada saat yang sama ditimpa kejatuhan manifestasi politik. Quthbuddin pada masa itu suka membaca sejumlah komentar mengenai  prinsip-prinsip umum Ibn Sina. Karena tidak menemukan komentar maupun penjelasan  yang memuaskan dari para gurunya, ia memenuhi keinginan untuk pergi ke tempat lain guna mempelajari lebih jauh tentang teori kedokteran.

Baca Yang lain

Memperingati Syeikh Isyraq, Filsuf Iluminasi

Memperingati Syeikh Isyraq, Filsuf Iluminasi Shihab al-Din Yahya bin Habsy bin Amirak Abu al-Futuh Suhrawardi yang dikenal dengan Syihab al-Din, Syeikh Isyraq, Syeikh Maqtul (yang terbunuh) dan Syeikh Syahid adalah filsuf, hakim dan arif terkenal Iran di abad keenam HQ (abad 12 Masehi) dan penggagas aliran filsafat Iluminasi dalam filsafat Islam.  

Baca Yang lain

Quthbuddin Syirazi: Pakar Astronom dan Kedokteran Muslim

Quthbuddin Syirazi: Pakar Astronom dan Kedokteran Muslim Quthbuddin Syirazi (634 H/1236 M-710 H/1311 M)  tumbuh di zaman invasi Mongol. Ia hidup di masa yang sulit saat budaya Islam telah mencapai kematangannya namun pada saat yang sama ditimpa kejatuhan manifestasi politik. Quthbuddin pada masa itu suka membaca sejumlah komentar mengenai  prinsip-prinsip umum Ibn Sina.

Baca Yang lain

Fakhruddin Ar-Razi: Teolog, Filsuf dan Ahli Tafsir

Fakhruddin Ar-Razi: Teolog, Filsuf dan Ahli Tafsir Konon pada zaman Fakhruddin ar-Razi, muncul kelompok ekstrim yang ingin menyebarkan faham Tajsim dan mengkafirkan yang menolak faham antropFakhruddin ar-raziomorfisme Tuhan, tidak hanya mengkafirkan malah menganggap halal darahnya. Fakhruddin Razi adalah lawan sengit mereka yang tidak berhenti untuk  menyadarkan bahwa Allah Swt itu tidak ber-jisim.

Baca Yang lain

Mengenal Kembali Buya Hamka

Mengenal Kembali Buya Hamka Buya Hamka, begitulah nama pena seorang yang masyhur berdarah Sumatra Barat. Nama lengkapnya Haji Abdul Malik Karim Amrullah, lahir pada 17 Februari 1908 di Maninjau, Sumatra Barat. “Buya” gelar yang disematkan pada pangkal namanya itu merupakan panggilan khas untuk menyebut kiai di Minangkabau.

Baca Yang lain

Fakhruddin Ar-Razi: Teolog, Filsuf dan Ahli Tafsir

Fakhruddin Ar-Razi: Teolog, Filsuf dan Ahli Tafsir Konon pada zaman Fakhruddin ar-Razi, muncul kelompok ekstrim yang ingin menyebarkan faham Tajsim dan mengkafirkan yang menolak faham antropFakhruddin ar-raziomorfisme Tuhan, tidak hanya mengkafirkan malah menganggap halal darahnya. Fakhruddin Razi adalah lawan sengit mereka yang tidak berhenti untuk  menyadarkan bahwa Allah Swt itu tidak ber-jisim.

Baca Yang lain

Keimanan Aminah binti Wahab, Ibunda Nabi Muhammad Saw

Keimanan Aminah binti Wahab, Ibunda Nabi Muhammad Saw Aminah binti Wahab bin Abdu Manaf  bin Zahra bin Kilab lahir dari seorang ibu yang bernama Barah putri Abdul Uza bin Usman bin Abdud-Dar bin Qasha dimana ibu Barah juga adalah putri dari Ummu Habib binti Asad bin Abdul Uza bin Qasha.

Baca Yang lain

Kisah Hamzah bin Abdul Muthallib

Kisah Hamzah bin Abdul Muthallib Hamzah bin Abdul Muththalib yang memiliki gelar Asadullah, Asadur-Rasulullah dan Sayyidu Syuhada adalah paman Nabi dan merupakan salah seorang pejuang yang syahid pada perang Uhud. Hamzah adalah pendukung utama dakwah Nabi, bahkan diriwayatkan meskipun ia belum masuk Islam, ia selalu menjaga Nabi Saw dari gangguan kaum Musyrikin.

Baca Yang lain

(1) Prof Hamka: “Al-Hasan dan Al-Husain Dua Putra Nabi saw”

(1) Prof Hamka: “Al-Hasan dan Al-Husain Dua Putra Nabi saw” Sebagian besar tulisan ini adalah pengantar dari Prof.DR.Hamka (Ketua MUI di masanya) bagi buku yang berjudul, al-Husain bin Ali Pahlawan Besar dan Kehidupan Islam pada Zamannya karya Sayid Muhammad Husin al-Hamid al-Husaini. Sisanya hanya beberapa kalimat di dalam kurung dan di luarnya, yang (saya) penulis sandingkan di sela-sela pengantar beliau.

Baca Yang lain

Kumayl bin Ziyad

Kumayl bin Ziyad Kumail adalah putra Ziyad bin Nahik dari suku Nakha’. Rasulullah Saw berkenaan dengan suku Nakha’ bersabda: “Ya Allah berkahilah suku Nakha'”

Baca Yang lain

ibnu sina

ibnu sina Ibnu Sina merupakan doktor Islam yang terulung. Sumbangannya dalam bidang pengobatan bukan saja diakui oleh dunia Islam, tetapi juga oleh para sarjana Barat. Nama lengkap Ibnu Sina ialah Abu Ali al-Hussain Ibnu Abdullah. Tetapi di Barat lebih dikenal sebagai Avicenna.  

Baca Yang lain

Imam Al-Ghazali

Imam Al-Ghazali Sesungguhnya, kerusakan rakyat disebabkan oleh kerusakan para penguasanya, dan kerusakan penguasa disebabkan oleh kerusakan ulama, kerusakan ulama disebabkan oleh cinta harta dan kedudukan; dan barang siapa dikuasai oleh ambisi duniawi ia tidak akan mampu mengurus rakyat kecil, apalagi penguasanya. Allah-lah tempat meminta segala persoalan (ihya' Ulumuddin jild2 hal 381)

Baca Yang lain