Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Rasulullah saw

Dalail Khairat: Citarasa Prosa Lirik dalam Shalawat

Dalail Khairat: Citarasa Prosa Lirik dalam Shalawat

Mengapa ada anggapan seperti itu? Salah satunya adalah karena cara ekspresi yang dilakukan oleh Al Jazuli ini termasuk ghuluw atau sikap berlebihan, memuji manusia hingga ke derajat yang tak pantas, dan hal itu—menurutnya—tidak pernah diajarkan oleh Nabi sendiri. Tentu saja, semua ekspresi puitis itu cenderung berlebihan dan berlebihan dalam hal metaforis tidaklah sama artinya dengan berlebihan secara literal. Singkatnya, menafsirkan yang metaforis dengan cara literal tidak akan pernah menemukan titik sambung dan persamaan.

Baca Yang lain

Rasulullah: Suri Teladan Sempurna

Rasulullah: Suri Teladan Sempurna Anas bin Malik, hamba sahaya Rasulullah saw berkata tatkala mengingat akhlak mulia Rasulullah saw, “Aku telah membantu Rasulullah selama sepuluh tahun, selama itu beliau tidak pernah berkata ‘uh’ (seolah-olah mengeluh) kepadaku sehubungan dengan memandang apa-apa yang aku kerjakan atau tidak aku kerjakan.” (Fadhail al-Khamsah, jil. 1, hal. 119)

Baca Yang lain

Syair Indah Fatimah Az-Zahra untuk Nabi Muhammad Saw

Syair Indah Fatimah Az-Zahra untuk Nabi Muhammad Saw Setelah mendengar cerita dari Sayyidah Fatimah Az-Zahra, Sayyidina Ali RA sangat gelisah dan tanpa terasa air mata Sayyidina Ali RA bercucuran membanjiri pipinya. Beberapa hari kemudian Sayyidah Fatimah Az-Zahra meninggal dunia, Sayyidina Ali RA sangat bersedih karena ia ditinggal oleh istri tercintanya. Wallahu A’lam Bissawab.

Baca Yang lain

Catatan Fikih Tentang Masa Kecil Nabi

Catatan Fikih Tentang Masa Kecil Nabi Terakhir, ada satu catatan fikih yang logis dari Syekh Said Ramadan al-Buthi tentang peristiwa pembelahan dada. Menurut beliau, peristiwa tersebut bukan sekedar pembersihan organ dalam dari hal-hal negatif. Dalam daripada itu, peristiwa tersebut merupakan sebuah maklumat bahwa Baginda Rasul sudah di-ma’shum, bahkan saat usianya masih belia. Peristiwa metafisik tersebut kemudian menjadi semacam “sirine” bahwa Baginda Rasul sudah disiapkan untuk mengemban risalah kenabian jauh-jauh hari.

Baca Yang lain

Kisah Baluqiya Sang Pencari Jejak Nabi Muhammad Saw

Kisah Baluqiya Sang Pencari Jejak Nabi Muhammad Saw Kejadian yang dialami Baluqiya tentang keajaiban selama berpetualang mengelilingi dunia ia ceritakan kepada ibunya, bahkan dicatat dengan rapi oleh Bani Isra’il. Menurut satu riwayat Baluqiya hidup selama seribu tahun. Wallahu A’lam Bissawab.

Baca Yang lain

Maulid Syaraf al-Anam: Maulid yang Jarang Dibaca Karya Muhaddis Al-Andalus

Maulid Syaraf al-Anam: Maulid yang Jarang Dibaca Karya Muhaddis Al-Andalus Jarangnya majlis yang mempopulerkan kitab Maulid Syaraf al-Anam menyebabkan masyarakat asing dengan isi di dalamnya. Padahal dalam beberapa edisi seperti milik Qatar National Library dan Penerbit Menara Kudus, maulid ini ditaruh di bagian paling depan. Begitu juga banyak yang belum tahu bahwa kasidah assalam ‘alaik zain al-anbiya’, asyraq al-badr ‘alaina, fi hubbi sayyidina Muhammad dan doa Rasul adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Maulid Syaraf al-Anam ini.

Baca Yang lain

Cerita Abu Lahab yang Menyukai Hari Senin

Cerita Abu Lahab yang Menyukai Hari Senin Itulah Abu Lahab, orang yang tidak beriman sampai meninggal, orang yang jahatnya luar biasa itu masih dikasih apresiasi oleh Allah SWT, masih dikasih keringanan oleh Allah mesti hanya di hari Senin saja.

Baca Yang lain

Mustafa, Menyatukan Umat dengan Cinta

Mustafa, Menyatukan Umat dengan Cinta Sungguh indah Rumi melukiskan salah satu berkah kehadiran Rasulullah SAW sebagai pemersatu umat. Konteks puisi yang ditulis Rumi dalam kitab Matsnawi ini kembali pada salah satu fase sejarah menjelang hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke kota Madinah. Sejarah mencatat, di Madinah pra Islam, ada dua kabilah terkemuka, yaitu Aus dan Khazraj yang meskipun berasal dari satu rumpun tetapi mereka selalu bertikai dan berperang. Berbagai upaya pernah dilakukan untuk meredakan pertikaian tersebut, tapi tak pernah berhasil. Sampai akhirnya datanglah sosok Rasul mempersaudarakan kembali mereka yang kemudian melebur menjadi kaum Anshar.

Baca Yang lain

Kepergian Sang Mentari Penerang Alam Semesta(2)

Kepergian Sang Mentari Penerang Alam Semesta(2) Mencermati sejarah sebelum Islam menunjukkan kinerja masyarakat di era jahiliyah dalam membantai dan merampok, tenggelam dalam hawa nafsu, kekerasan, fanatisme dan penyembahan berhala hingga mengubur hidup-hidup anak perempuan serta mengikuti pemikiran khurafat. Imam Ali as ketika menyebut karakteristik Arab Baduwi mengatakan, “Masyarakat hidup dalam kebingungan dan tersesat. Fitnah, kebodohan dan kemunkaran, serta hawa nafsu telah menyesatkan mereka dari jalan kebenaran. Kebodohan membuat otak mereka kosong dan cemas serta bingung dan mereka terinfeksi olehnya.”

Baca Yang lain

Kepergian Sang Mentari Penerang Alam Semesta (1)

Kepergian Sang Mentari Penerang Alam Semesta (1) 28 Safar hari wafatnya Sayidul Anbiya, Muhammad Saw. Keberadaan manusia suci ini sebab penciptaan alam semesta. Seorang nabi yang berulang kali dipuji Allah Swt di al-Quran. Banyak ucapan mengenai keutamaan dan keagungan Rasul Saw.

Baca Yang lain

Karakteristik Nabi Menciptakan Perubahan

Karakteristik Nabi Menciptakan Perubahan Inilah maksud kata-kata Amirul Mukminin, “لِیَستَأدوهُم میثاقَ فِطرَتِه وَ یُذَکِّروهُم مَنسیَّ نِعمَتِه ... وَ یُثیروا لَهُم دَفائِنَ العُقول”.

Baca Yang lain

Urgensi Mempelajari Sejarah Baginda Nabi Muhammad Saw

Urgensi Mempelajari Sejarah Baginda Nabi Muhammad Saw Sejarah Baginda Nabi Muhammad saw adalah salah satu hal yang sangat penting untuk dipelajari oleh umat Muslim. Sebagai seorang Nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk membawa ajaran Islam kepada umat manusia, kehidupan dan perjuangan Baginda Nabi Muhammad saw memiliki banyak pelajaran dan hikmah yang dapat diambil sebagai pedoman hidup bagi umat Muslim.

Baca Yang lain

Wasiat Qurani Rasulullah Saw untuk Abdullah bin Mas’ud (4)

Wasiat Qurani Rasulullah Saw untuk Abdullah bin Mas’ud (4) Rasulullah Saw berkata lagi; “Hai Ibnu Mas’ud, ingatlah pada hari ketika setiap jiwa mendapatkan [balasan] atas kebajikan yang telah dikerjakan dan dihadapkan [begitu juga] kepadanya atas kejahatan yang telah dia kerjakan, ‘Dia berharap sekiranya ada jarak yang jauh antara dia dengan hari itu.’”

Baca Yang lain

Wasiat Qurani Rasulullah Saw untuk Abdullah bin Mas’ud (3)

Wasiat Qurani Rasulullah Saw untuk Abdullah bin Mas’ud (3) Orang-orang yang berdosa tidak mampu melihat perhiasan hakiki. Mereka tidak memahami keindahan yang sebenarnya. Mereka malah terbisu dengan keindahan-keindahan palsu. Yang ada di muka bumi adalah keindahan-keindahan bumi. Manusia-manusia yang memiliki hati yang buta tidak memiliki kemampuan untuk melakukan identifikasi yang baik. Mereka tidak bisa memandang kebenaran.

Baca Yang lain

Wasiat Qurani Rasulullah Saw untuk Abdullah bin Mas’ud (2)

Wasiat Qurani Rasulullah Saw untuk Abdullah bin Mas’ud (2) Kemudian Rasulullah Saw mengatakan kepada Ibnu Mas’ud: “Balasan untuk si ahli ilmu yang tidak mengamalkan ilmunya dan fakih yang tidak bertakwa adalah neraka jahanam, ‘Setiap kali ia ingin menyelamatkan diri dari neraka dan setiap kali mereka hendak keluar darinya [neraka] karena tersiksa, mereka dikembalikan [lagi] di dalamnya dan [kepada mereka dikatakan], rasakanlah azab yang membakar ini!’” (QS. al-Hajj: 22)

Baca Yang lain

Wasiat Qurani Rasulullah Saw untuk Abdullah bin Mas’ud (1)

Wasiat Qurani Rasulullah Saw untuk Abdullah bin Mas’ud (1) Rasulullah Saw mengatakan kepada Ibnu Mas’ud: “Hai Ibnu Mas’ud, hati-hatilah dengan mabuk dalam kesalahan. Karena dosa itu seperti minuman keras. Seseorang yang mabuk akan kehilangan daya pencerapannya dan tidak akan bisa melihat sesuatu dengan benar. Ia tidak akan bisa mendengar dan tidak akan bisa berpikir. Inilah perbuatan orang-orang yang melakukan maksiat.”

Baca Yang lain

Poin-poin Penting Pidato Rasulullah Saw Mengenai Keistimewaan Bulan Ramadan

Poin-poin Penting Pidato Rasulullah Saw Mengenai Keistimewaan Bulan Ramadan Di dalam kitab Madinah Balaghah karya Syeikh Musa Zanjani meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw berpidato di hadapan para sahabatnya ketika datang Ramadan mengenai keistimewaan beramal di bulan ini. Berikut kami ringkaskan pidato panjang tersebut dalam beberapa poin:

Baca Yang lain

Ketika Nabi Muhammad SAW Menunjuk Pemimpin Belia

Ketika Nabi Muhammad SAW Menunjuk Pemimpin Belia Alkisah, di hari-hari terakhir kehidupannya, Rasulullah mempersiapkan sebuah pasukan untuk menghadapi ancaman serangan Kekaisaran Romawi. Beliau menunjuk seorang komandan yang masih belia, berusia sekitar 18 tahun, bernama Usamah bin Zaid. Dalam barisan pasukan tersebut, hadir para prajurit dan komandan senior dari kalangan Muhajirin. Penunjukan ini sempat menimbulkan protes sebagian kaum muslimin, mereka berharap Nabi dapat menunjuk seorang komandan yang lebih berpengalaman. Rasul SAW kemudian meluruskan pandangan mereka, betapa banyak anak-anak muda yang memiliki kebijaksanaan dan  kematangan berpikir, bahkan melampaui mereka yang secara usia lebih tua. Usia bukanlah ukuran kematangan seseorang, namun yang terpenting adalah pola pikir dan kemampuan.

Baca Yang lain

Nabi Muhammad Saw Menyayangi Umat Manusia

Nabi Muhammad Saw Menyayangi Umat Manusia Hari ini, umat manusia adalah objek dari kalimat ini, artinya kalimat ini sangat sesuai dengan keadaan umat manusia saat ini. Benar-benar dapat dikatakan bahwa saat ini umat manusia lebih menderita daripada sebelumnya.

Baca Yang lain

Alquran, Mukjizat Rasulullah Saw yang Abadi (1)

Alquran, Mukjizat Rasulullah Saw yang Abadi (1) Alquran adalah hidayah, rahmat, dan obat yang dianugerahkan Allah kepada manusia. Alquran merupakan sumber pengetahuan yang terus memancar tiada henti dan menjadi cahaya petunjuk yang tak pernah redup bagi hamba-hamba Allah. Di sepanjang perkembangan budaya dan peradaban manusia tidak ada kitab samawi sekelas Alquran dalam hal ishmah (keterjagaan dari penyelewengan), kesahihan, kesolidan, keteraturan, validitas historis dan kebenarannya.

Baca Yang lain