Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Tauhid

Pembuktian Ke-Esaan Tuhan dari Pergantian Siang Malam (Part 4)

Pembuktian Ke-Esaan Tuhan dari Pergantian Siang Malam (Part 4)

Pergantian dan perputaran siang dan malam mempuyai manfaat-manfaat yang penting bagi manusia. Dan manfaat-manfaat ini tidak akan pernah didapatkan dan dirasakan oleh manusia ketika tidak adanya keteraturan. Keteraturan yang terjadi dari pergantian siang dan malam adalah keteraturan yang ajaib dan luar biasa. Adanya keteraturan yang ajaib dan luar biasa menunjukan adanya Pengatur Yang Mempunyai Ilmu Luas dan Kuasa.

Baca Yang lain

Pembuktian Ke-Esaan Tuhan dari Pergantian Siang Malam (Part 3)

Pembuktian Ke-Esaan Tuhan dari Pergantian Siang Malam (Part 3) Pergantiang siang dan malam serta perputaran dari gelap menuju terang benderang dengan keteraturan khusus dan selalu terjadi secara perlahan yang mana darinya terjadi empat musim, pepohonan dan tetumbuhan serta mahluk hidup dengan adanya pergantian siang dan malam secara perlahan sampai pada tahap kesempurnaan, ini semua merupakan sebuah tanda dari  Dzat satu dan Kemaha Besaran-Nya.

Baca Yang lain

Pembuktian Ke-Esaan Tuhan dari Pergantian Siang Malam (Part 2)

Pembuktian Ke-Esaan Tuhan dari Pergantian Siang Malam (Part 2) Sekarang kita mengetahui bahwa urgensi mengenal Tuhan adalah jika kita tidak mengenal Tuhan dan meyakini keberadaan Tuhan maka kita akan medapatkan bahaya dan akal mengatakan bahwasanya kita harus menghindari bahaya tersebut. Maka mengenal Tuhan adalah sesuatu yang penting. hal inilah yang melatar belakangi penulisan artikel ini.

Baca Yang lain

Pembuktian Ke-Esaan Tuhan dari Pergantian Siang Malam (Part 1)

Pembuktian Ke-Esaan Tuhan dari Pergantian Siang Malam (Part 1) Sekarang kita mengetahui bahwa urgensi mengenal Tuhan adalah jika kita tidak mengenal Tuhan dan meyakini keberadaan Tuhan maka kita akan medapatkan bahaya dan akal mengatakan bahwasanya kita harus menghindari bahaya tersebut. Maka mengenal Tuhan adalah sesuatu yang penting. hal inilah yang melatar belakangi penulisan artikel ini.

Baca Yang lain

Tuhan dan Dunia

Tuhan dan Dunia Kaum sufi meyakini, jiwa lebih dari sekedar rasio-instrumental, logika atau filsafat. Karena nalar ilmiah, logika dan filsafat memberi artikulasi rasional akan kenyataan di luar kesadaran, tapi belum menghadirkan hakikat kenyataan tersebut dalam diri. Kita tak sekedar ingin memahami Tuhan yang ada di luar kesadaran, Tuhan yang ontologis. Karena bagaimanapun hal demikian akan tetap berhenti sebagai pengetahuan. Sufisme menghendaki lebih, yakni Tuhan yang hadir dalam jiwa, dirasakan, dihayati, dan menjadi kekuatan bagi jiwa untuk memancarkannya ke alam melalui cinta dan kasih sayang.

Baca Yang lain

Apa Yang Dimaksud dengan Ridha atas Qadha dan Qadar Ilahi?

Apa Yang Dimaksud dengan Ridha atas Qadha dan Qadar Ilahi? “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (Surah Al-Baqarah, ayat 216) Karena manusia yang lemah dan tidak mengetahui hikmah apa yang ada di balik setiap yang terjadi dan hanya Allah lah Yang Maha Mengetahui yang terbaik untuk setiap hamba-Nya maka ikhlas dan ridha adalah solusinya.

Baca Yang lain

Belajar Hakikat Tauhid dari Nabi Ibrahim AS

Belajar Hakikat Tauhid dari Nabi Ibrahim AS Namrud berkata, “Aku berulang kali ingin menghukummu. Namun lawanku bukanlah kamu. Aku hanya ingin berperang dengan Tuhanmu. Kalau seandainya kau mengatakan bahwa Tuhanmu adalah Pemilik langit, maka aku adalah pemilik bumi dan pemilik bumi lebih kuat dibanding Pemilik langit.”

Baca Yang lain

Wajibul Wujud Melazimkan Sifat-Nya itu Ainu Dzatihihi

Wajibul Wujud Melazimkan Sifat-Nya itu Ainu Dzatihihi Dari ketiga dalil yang sudah dikemukakan maka kita simpulkan bahwa, Sifat Tuhan itu ada dan sifat-Nya ini bukan diluar-Nya, bukan juga bagian dari-Nya, bukan juga makhluk-Nya. Kemungkinan yang dikemukakan ini bertentangan dengan kaidah Wajibul Wujud, Ilatul ilal, dan Kemutlakan Tuhan. Tertolaknya kemungkinan ini menguatkan bahwa Sifat Tuhan itu bukan selain-Nya, bukan bagian dari-Nya tapi Sifat Tuhan adalah ainu dzatihi, Sifat-Nya itu Ainu Dzat-Nya.

Baca Yang lain

Sifat Allah itu Ketentuan dari-Nya atau Manusia Bisa Mensifati-Nya

Sifat Allah itu Ketentuan dari-Nya atau Manusia Bisa Mensifati-Nya Jadi mensifati hanya seperti sifat-sifat ini: Ahad, Shamad, Penyayang, Pengasih, Pemberi petunjuk, Penguasa Semesta Alam, Maha Penolong, Maha Pembantu, Maha Kuasa, Abadi, Maha Suci, Maha Kuat, Maha Mampu, Maha Pemberi Petunjuk dll, merupakan nama dan contoh sifat-sifat Allah Swt.

Baca Yang lain

Ketuhanan Yang Maha Esa Dalam Pandangan Syuhrawardi (Syeikh Isyraq)

Ketuhanan Yang Maha Esa Dalam Pandangan Syuhrawardi (Syeikh Isyraq) Menurut Filsafat cahaya Syeikh Isyraq, entitas cahaya adalah satu bergradasi dari Nur Al-Anwar hingga entitas terendah cahaya yaitu nur Al-Aridh sebagai asal mula alam materi. Keseluruhan tingkatan cahaya bersumberkan dari cahaya tunggal yang dipancarkan oleh Nur Al-Anwar sampai kepada titik terendah cahaya di alam materi yang disebut pula nur Al-Ghasaq.

Baca Yang lain

Ketuhanan Yang Maha Esa Dalam Pandangan Ibnu Sina

Ketuhanan Yang Maha Esa Dalam Pandangan Ibnu Sina Ibnu Sina mengatakan, ” Ketika wajibul wujud dwitunggal, meniscayakan perbedaan dan persamaan antara keduanya dan itu melazimkan kebergantungan kepada rangkapannya atau selainnya.”

Baca Yang lain

Ketuhanan Yang Maha Esa Dalam Pandangan Al-Farabi

Ketuhanan Yang Maha Esa Dalam Pandangan Al-Farabi Ketika Tuhan nirbatas dan maha sempurna, maka keniscayaannya adalah realitas tunggal. Karena jika dwitunggal atau trinitas, maka tidak bisa disebut sebagai realitas nirbatas karena satu sama lain akan saling membatasi sehingga menjadi terbatas. Batasan dalam Wajibul wujud menurut Al-Farabi adalah kekurangan dan cacat dan ketika cacat, maka bukanlah wajibul wujud.

Baca Yang lain

Untuk Apa Manusia Diciptakan?

Untuk Apa Manusia Diciptakan? Melalui empat poin yang penulis beberkan di atas, kita jadi tahu tentang tujuan penciptaan manusia. Berbekal empat poin itu pula manusia dapat menjadi pribadi yang sempurna di hadapan-Nya.

Baca Yang lain

Apakah Ilmu Allah SWT Butuh Proses?

Apakah Ilmu Allah SWT Butuh Proses? “Ungkapan (supaya kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul)  dan ungkapan-ungkapan sejenisnya pada dasarnya bukan ingin menyatakan bahwa sebelumnya Allah SWT tidak mengetahui, kemudian setelah itu Allah SWT menjadi tahu. Tapi maksud dari ungkapan di atas adalah terealisasinya ilmu Allah SWT.

Baca Yang lain

Membuktikan Keberadaan Tuhan Lewat Kejadian Sederhana

Membuktikan Keberadaan Tuhan Lewat Kejadian Sederhana Analogi barusan, sejatinya juga hendak membuktikan bahwa manusia memiliki fitrah untuk mengenal dan mencari Tuhannya. Melalaui contoh-contoh sederhana di atas pula, kita diingatkan bahwa kita tak pernah bisa menghindar dari keberadaan-Nya.

Baca Yang lain

Menyerupa Tuhan, Klaim Sesat Menyesatkan(2)

Menyerupa Tuhan, Klaim Sesat Menyesatkan(2) Sekarang ketika ada orang yang secara serampangan menuding kelompok ini dan itu sesat, menjualnya secara masive ke media sosial, memviralkannya sekuat tenaga, berusaha mempengaruhi masyarakat yang rentan dengan info-info hoaks, tidak mampu memfilter informasi yang sampai kepada mereka.

Baca Yang lain

Menyerupa Tuhan, Klaim Sesat Menyesatkan(1)

Menyerupa Tuhan, Klaim Sesat Menyesatkan(1) Jelas pensyiahhan tidaklah diperlukan. Ajaran ahlul bait itu wangi dan berharga, siapa saja yang mengetahui dan sampai pada titik paham siapa sebenarnya Ahlul Bait maka mereka akan bersama Ahlul Bait. Penjelasan seputar Ahlul Bait sudah cukup banyak tersebar, bahkan di dalam Al-Quran pun banyak ayat yang menjelaskan keberadaan dan kemuliaan mereka. Jadi cukup dengan kejelian dan kedewasaan berpikir orang bisa dengan mudah sampai pada informasi seputar Ahlul Bait.

Baca Yang lain

Kembali kepada Konsep Tauhid Mempraktikkan Gradasi Ketaatan

Kembali kepada Konsep Tauhid Mempraktikkan Gradasi Ketaatan Orang dengan bekal pemahaman ini tidak akan meremehkan syahadah dari Imam Husain as beserta keluarga, menerjemahkan apa yang terjadi pada 10 Muharam itu pada kejadian-kejadian masa sekarang.  Bagaimana merespon orang-orang dzalim, bagaimana mensikapi orang-orang yang tertindas.

Baca Yang lain

Apa maksud Tuhan memiliki kehendak untuk memberi rahmat dan menyiksa manusia?

Apa maksud Tuhan memiliki kehendak untuk memberi rahmat dan menyiksa manusia? Dengan penjelasan di atas, mari kita kembali tengok ayat di atas. Allah Swt berfirman: “Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya”

Baca Yang lain

Apakah Alkitab Menetapkan Konsep Tritunggal?

Apakah Alkitab Menetapkan Konsep Tritunggal? Meski berdasarkan keputusan Konsili Nicea yang merumuskan resolusi berupa Kredo Nicea yaitu keyakinan terhadap Tritunggal sebagai prinsip seorang Krisitian, namun tetap saja terdapat orang-orang yang senantiasa menolak keyakinan terhadap Tritunggal ini.  

Baca Yang lain