Rasulullah & Ahlulbait
-
Artikel Umum
Artikel: 62 -
Rasulullah saw
Artikel: 412 -
Imam Ali as
Artikel: 221 -
Fathimah az Zahra as
Artikel: 173 -
Imam Hasan as
Artikel: 48 -
Imam Husein as
Artikel: 295 -
Imam Ali bin Husein as
Artikel: 72 -
Imam Baqir as
Artikel: 47 -
Imam Shadiq as
Artikel: 49 -
Imam Kazhim as
Artikel: 50 -
Imam Ridha as
Artikel: 50 -
Imam Jawad as
Artikel: 40 -
Imam Hadi as
Artikel: 28 -
Imam Hasan al Askari as
Artikel: 38 -
Imam Mahdi ajf
Artikel: 229
Perjalanan Sayyidah Zainab Sebelum Wafat
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- M.H Bilgrami
- Sumber:
- Sayyidah Zainab Cucu Baginda Nabi Muhammad saw
Sayyidah Zainab as telah berusia lanjut. Rambut beliau telah memutih dan punggung beliau pun telah bungkuk. Kendati berjumpa kembali dengan sang suami, namun hidup beliau sendiri tak berlangsung lama setelah menanggung cobaan dan perjalanan yang berliku.
Peran dan Manifestasi Sayyidah Zainab
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
Wanita mulia ini menerima tanggung jawab berat dan sulit, namun kesabarannya bak permata yang menghiasi jiwanya. Bagi Sayyidah Zainab as, ketegaran di jalan kebenaran dan pengorbanan di jalan Allah senantiasa indah. Demikianlah setelah peristiwa Asyura, Sayidah Zainab as kepada orang-orang zalim beliau berkata, “Aku tidak menyaksikan sesuatu kecuali keindahan.”
Hubungan Imamah dengan Makna Jahiliyah
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Termasuk masalah lain yang diperhatikan dalam sejumlah hadis terkait hal ini adalah masalah hubungan imamah dengan makna jahiliyah. Dalam sejumlah hadis, seseorang yang tidak mengenal imamnya dianggap sama dengan jahiliyah dan ditegaskan orang semacam ini jika mati, maka mati seperti orang-orang jahiliyah, karena tidak berada di bawah ketaatan imam masanya dan tidak mengikuti perintah kebenaran apapun.
Muhsin bin Ali as
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Muhsin bin Ali as (bahasa Arab: محسن بن علی علیه السلام) adalah anak kelima Imam Ali as dan Sayidah Fatimah sa yang pada usia enam bulan kehamilan, syahid keguguran, ketika para pendukung Khalifah Abu Bakar datang menyerang rumah Ali as untuk mengambil baiatnya. Tanggal kesyahidannya tidak jelas namun sesuai berita para sejarawan yang mencatat bahwa peristiwa itu terjadi setelah Rasulullah saw wafat dengan jarak 40 hari atau lebih.
Ucapan Imam Ali Saat Mengurus Jenazah Rasulullah
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- M. Baqir
- Sumber:
- Mutiara Nahjul Balaghah
Imam Ali as bekata, “Demi ayah dan ibuku, wahai Rasulullah, telah terhenti dengan kematianmu hal-hal yang tidak terhenti dengan kematian siapa pun selain engkau,
Dimanakah pedang Dzulfiqar Imam Ali As sekarang ini?
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- iQuest
Karena itu, sebagaimana yang dapat disimpulkan dari sebagian riwayat, pedang Dzulfiqar merupakan salah satu barang pribadi yang diwariskan dari Rasulullah Saw kepada para Imam Maksum As lainnya – secara berurutan dan kini pedang yang mengandung berkah ini berada di tangan Imam Zaman Ajf.
Mengaburkan Makna Hadits Al-Ghadir
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Salim Muhsin BSA
Dengan demikian bahwa kepemimpinan sepeninggal Rasulullah dilanjutkan oleh Ali bin Abitalib dan otomatis bahwa yang tidak mengakui kepemimpinan Ali berarti tidak mengakui kepemimpinan Rasulullah SAW. Mudah mudahan Allah SWT menggolongkan kita termasuk orang orang yang berpegang teguh dengan sabda Nabi SAW dengan berwilaya kepada Amirul Mu’minin Ali bin Abitalib.
Pandangan Ulama Mazhab Ahlulbait terhadap Aisyah(2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Tim Penulis Ahlulbait Indonesia
- Sumber:
- Dikutip dari Buku “Syiah Menurut Syiah”
Buku “Syiah Menurut Syiah”Buku “Syiah Menurut Syiah”Bukankah ini tuduhan dan penghinaan terhadap ‘Aisyah dan Rasulullah? Kalau memang mereka mengklaim bahwa dirinya adalah pembela kehormatan istri-istri Nabi Saw, mengapa tidak menyanggah pernyataan yang terdapat dalam kitab Minhâj Al-Sunnah itu? Ataukah memang mungkin mereka sudah menganggap Ibnu Taimiyah lebih adil daripada sahabat Nabi Saw yang semua ucapannya harus selalu didengar dan diikuti?
Pandangan Ulama Mazhab Ahlulbait terhadap Aisyah (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Tim Penulis Ahlulbait Indonesia
- Sumber:
- Buku “Syiah Menurut Syiah”
Sekali pun terdapat riwayat yang menjurus kepada ucapan tidak senonoh yang ditujukan kepada istri Nabi yang dikarang oleh beberapa individu dari mazhab Ahlul Bait, namun bukanlah berarti bahwa pendapat dan pandangan tersebut merupakan pandangan dan keyakinan resmi dari mazhab Ahlul Bait, sebagaimana telah dijelaskan oleh ulama-ulama besar lainnya dari mazhab ini. Sebagai contoh adalah apa yang ditegaskan oleh ulama besar Syiah abad ini Sayyid Imam Ali Khamenei, yang mengatakan dengan tegas bahwa haram hukumnya mencela simbol-simbol Ahlusunah wal Jamaah, terutama sahabat dan istri-istri Nabi.
Keunggulan Pribadi Sayyidah Zainab
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ummu Aliyan
Melalui Ilmu Psikologi, kita mengetahui bahwa ada tiga dimensi yang akan berpengaruh dalam membentuk kepribadian seseorang: keturunan, pendidikan, dan lingkungan. Sayyidah Zainab as mempunyai kepribadian yang utuh karena beliau adalah buah dari keluarga nubuwah dan imamah. Kakeknya adalah nabi pamungkas zaman, Imam Ali As adalah ayahnya dan Ibunya adalah penghulu para wanita di segala zaman.
Pemikiran Tinggi Sayyidah Zainab
- Dipublikasi pada
Sayyidah Zainab as juga mewarisi ketinggian ilmu dan kemuliaan akhlak ayahnya, Imam Ali as. Di usia dewasa, beliau dikenal dengan julukan Aqilah Bani Hasyim karena kecerdasannya. Beliau adalah seorang wanita pintar dan memiliki pemahaman bak samudera.
Sayidah Zainab, Manifestasi Utuh Perjuangan(2)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
Wanita mulia ini menerima tanggung jawab berat dan sulit, namun kesabarannya seperti permata yang menghiasi jiwanya. Bagi Sayidah Zainab as, ketegaran di jalan kebenaran dan pengorbanan di jalan Allah senantiasa indah. Demikianlah setelah peristiwa Asyura, Sayidah Zainab as kepada orang-orang zalim beliau berkata, "Saya tidak menyaksikan sesuatu kecuali keindahan."
Sayidah Zainab, Manifestasi Utuh Perjuangan(1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
Wanita mulia ini menerima tanggung jawab berat dan sulit, namun kesabarannya seperti permata yang menghiasi jiwanya. Bagi Sayidah Zainab as, ketegaran di jalan kebenaran dan pengorbanan di jalan Allah senantiasa indah. Demikianlah setelah peristiwa Asyura, Sayidah Zainab as kepada orang-orang zalim beliau berkata, "Saya tidak menyaksikan sesuatu kecuali keindahan."
Mengenal Karakter dan Heroisme Sayidah Zainab(2)
- Dipublikasi pada
Sayidah Zainab memang telah dipersiapkan untuk menghadapi peristiwa (tragis) yang akan menimpanya dan kakaknya. Setelah peristiwa Karbala beliaulah yang meneruskan perjuangan kakaknya. Beliau menyadarkan umat Islam dengan khotbah-khotbahnya untuk membuka kedok Bani Umayah dan menyampaikan apa yang menjadi tujuan Imam Husain bangkit.
Mengenal Karakter dan Heroisme Sayidah Zainab(1)
- Dipublikasi pada
Sayidah Zainab tumbuh menjadi wanita muda yang berperawakan tinggi. Namun mengenai karakter fisik beliau, sedikit yang diketahui. Pada peristiwa Karbala, dimana saat itu beliau telah berumur sekitar 50 tahun, beliau terpaksa harus keluar tanpa memakai cadar. Saat itulah beberapa orang yang melihat beliau mengatakan bahwa beliau bagaikan matahari yang bersinar.
Kisah Hidup Sayidah Zainab yang Tidak Pernah Padam(2)
- Dipublikasi pada
Wanita mulia ini memikul tanggung jawab berat dan sulit, namun kesabarannya bagai permata yang menghiasi jiwanya. Bagi Sayidah Zainab as, ketegaran di jalan kebenaran dan pengorbanan di jalan Allah senantiasa dihiasi dengan keindahan. Demikianlah, pasca peristiwa Asyura, Sayidah Zainab as berkata kepada para zalim, “Saya tidak menyaksikan sesuatu kecuali keindahan.” Keindahan ketegaran dan kesetiaan yang tak berkesudahan.
Kisah Hidup Sayidah Zainab yang Tidak Pernah Padam(1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinahonline
Wanita mulia ini memikul tanggung jawab berat dan sulit, namun kesabarannya bagai permata yang menghiasi jiwanya. Bagi Sayidah Zainab as, ketegaran di jalan kebenaran dan pengorbanan di jalan Allah senantiasa dihiasi dengan keindahan. Demikianlah, pasca peristiwa Asyura, Sayidah Zainab as berkata kepada para zalim, “Saya tidak menyaksikan sesuatu kecuali keindahan.” Keindahan ketegaran dan kesetiaan yang tak berkesudahan.
Pemikiran Tinggi Sayyidah Zainab
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ahlulbaitindonesia
Sayyidah Zainab as juga mewarisi ketinggian ilmu dan kemuliaan akhlak ayahnya, Imam Ali as. Di usia dewasa, beliau dikenal dengan julukan Aqilah Bani Hasyim karena kecerdasannya. Beliau adalah seorang wanita pintar dan memiliki pemahaman bak samudera.
Sayyidah Zainab, Kualitas Manusia Sempurna
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Euis Daryati, MA
Sayyidah Zainab Kubra as merupakan manusia sempurna yang memiliki berbagai keutamaan yang telah dijelaskan dalam berbagai riwayat. Berbagai gelar yang disematkan kepada beliau juga telah menunjukkan keagungan dan kesempurnaanya.
Rasulullah dan Ahlulbaitnya Mencapai Keagungan Iman dan Akhlak
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- ahlulbaitindonesia
Rasulullah saw bersabda, “Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.” Rasulullah saw dan para Imam Ahlulbait as telah mencapai keagungan di bidang iman dan akhlak, sehingga tingkah laku beliau menjadi model dan suri teladan bagi umat manusia.