Pelajaran 45
MERAMPAS, BERSUMPAH, BERBOHONGDANMENGUMPAT
MERAMPAS (GHASAB)
Merampas (gashab) yaitu perbuatan seseorang menguasai milik atau hak orang lain dengan cara
yang tidak benar dan zalim.
Merampas termasuk sebagai dosa besar, dan perampas akan mendapatkan azab yang pedih di
Hari Kiamat nanti.
a. Barang milik pribadi seperti; mengambil pena dan buku orang lain, atau memecahkan
kaca rumah orang lain.
b. Barang milik umum seperti; mengambil barang-barang sekolah, memecahkan lampu jalan,
tidak mengeluarkan khumus, atau tidakmengeluarkan zakat.
a. Hak guna pribadi seperti; menduduki bangku du-duk orang lain di kelas, atau salat di
tempat yang sudah dipilih oleh orang lain di masjid.
b. Hak guna umum seperti; mencegah orang lain dari menggunakan masjid, atau jembatan,
atau jalan, atau mencegah orang lain dari melintasinya.[665]
1. Hukum seluruh macam merampas adalah haram dan terhitung sebagai dosa besar.[666]
2. Jika seseorang merampas sesuatu, maka selain telah berbuat haram, dia harus
mengembalikannya kepada pemiliknya, dan jika rampasan itu hilang, dia harus
menggantinya.[667]
3. Jika dia merusakkan barang rampasannya, maka harus mengembalikan kepada pemiliknya
berikut ongkos per-baikan. Jika setelah perbaikan, harganya menjadi lebih murah dari harga
sebelumnya, dia harus membayar selisih harganya.[668]
4. Jika dia mengubah barang rampasannya menjadi lebih bagus—misalnya dia memperbaiki
sepeda rampasan menjadi lebih bagus—lalu pemiliknya menuntutnya agar mengembalikan
barang rampasan dengan keadan yang sudah lebih bagus itu, maka dia harus menyerahkannya
kepada pemiliknya dan tidak boleh meminta ongkos perbaikan, juga tidak berhak
untukmengu-bahnya lagi menjadi seperti semula.[669]
* * *
BERSUMPAH
1. Jika seseorang bersumpah dengan menyebut salah satu nama Allah; bahwa dia akan
mengerjakan sesuatu atau meninggalkannya, misalnya; demi Allah akan berpuasa, atau demi
Allah tidak akan merokok, maka dia wajib mengamalkan sumpahnya.[670]
2. Jika sengaja tidak mengamalkan sumpahnya, dia harus membayar salah satu dari tiga kaffarah
berikut ini:
a. Memerdekakan seorang budak.
b. Memberi makan kepada sepuluh orang fakir.
c. Memberi pakaian kepada sepuluh orang fakir.
3. Jika tidak mampu membayar satu pun dari tiga macam kaffarah ini, dia harus berpuasa tiga
hari.[671] .[672]
4. Jika dia mengatakan sumpah yang benar, hukum sumpahnya makruh. Namun, jika dia
mengatakan sum-pah palsu, maka hukum sumpahnya haram dan ter-masuk dosa besar.[673]
* * *
BERBOHONG
1. Berbohong termasuk perbuatan haram dan dosa besar.[674]
2. Jika berbohong untuk mencegah terjadinya masalah yang betul-betul serius seperti; untuk
mencegah terbu-nuhnya jiwa seseorang, atau hancurnya kehidupan rumah tangga, maka
tidaklah apa-apa.[675]
MENGUMPAT (GHIBAH)
Jika seseorang mempunyai sifat yang tidak terpuji, atau dia telah melakukan suatu perbuatan
yang salah, dan tidak ada orang lain yang mengetahuinya, sedangkan dia sendiri tidak suka bila
sifat dan perbuatan dirinya ini dibicarakan kepada orang lain, maka membicarakan orang tersebut
di depan orang lain adalah perbuatan mengumpat dan menggunjing (ghibah).[676]
Hukum-hukum Mengumpat
1. Mengumpat itu haram; baik bagi pengumpat juga bagi pendengar umpatannya.[677]
2. Jika seseorang mengumpat kejelekan orang lain, dia harus bertaubat dan tidak harus
menceritakan umpa-tannya kepada orang yang diumpatnya.[678]
3. Jika seseorang tidak mendirikan salat namun dia tidak menampakkan kebiasaan buruknya ini
kepada orang lain, maka mengumpat orang seperti ini tetap tidak dibolehkan, walaupun
wajib beramar makruf dan nahimunkar kepadanya.[679]
* * *
MENCUKUR JANGGUT
Berdasarkan ihtiyath wajib, hukum mencukur janggut—baik dengan silet maupun dengan mesin
cukur—adalah haram.[680]
Bolehkah seorang lelaki yang berusia sekitar 18 sampai 19 tahun mencukur wajahnya sampai
dua atau tiga kali dengan maksud supaya bulu tumbuh di wajahnya atau supaya tumbuhnya
lebih bagus, ataukah tidak boleh?
Jawab:
Berdasarkan ihtiyath wajib, tidak boleh mencukur janggut. Namun, selama janggut belum
tumbuh, mencukur wajah dengan silet tidaklah apa-apa.[681]
1. Merampas merupakan dosa besar, dan perampas akan mendapatkan azab yang pedih di Hari
Kiamat.
2. Merampas barangmilik dan hak guna pribadi dan umum adalah haram.
3. Seseorang yangmerampas sesuatu harus mengemba-likan kepada pemiliknya.
4. Seseorang yang merusakkan barang rampasannya harus mengembalikan kepada pemiliknya
beserta ongkos per-baikan.
5. Jika seseorang bersumpah dengan menyebut salah satu nama Allah; bahwa ia akan
mengerjakan sesuatu atau akan meninggalkannya, dia wajib mengamalkannya.
6. Jika tidak mengamalkan sumpahnya, dia harus memer-dekakan seorang budak, atau memberi
makan sepuluh orang fakir, atau memberi pakaian sepuluh orang fakir. Jika dia tidak bisa
mengerjakan satu pun dari tiga hal ini, dia harus berpuasa tiga hari.
7. Bersumpah jujur adalah makruh, dan bersumpah palsu adalah adalah haram.
8. Berbohong itu haram dan termasuk dosa besar.
9. Mengumpat (ghibah) adalah dosa; baik bagi pengumpat juga bagi pendengar umpatannya.
10. Mengumpat seorang pendosa yangmelakukan dosanya secara rahasia tetap tidak dibolehkan.
11. Berdasarkan ihtiyath wajib, haram mencukur janggut.
1. Jelaskan pengertian dari merampas (ghasab) dan berikan dua contoh dari merampas hak guna!
2. Apa hukum mengambil barang orang lain untuk digu-nakan secara pribadi, misalnya;
mengambil pena teman untuk menulis nomor telepon?
3. Menggunakan kapur dan papan tulis sekolah untuk latihan menulis, atau menulis yang tidak
pada tempat-nya; termasuk yangmana darimacam-macam meram-pas (ghasab)?
4. Apakah pengertian darimengumpat (ghibah)?
5. Apakah membicarakan nilai ujian seseorang kepada orang lain termasuk mengumpat?
6. Apa tugas orang yang telah mengumpat?
7. Seorang remaja yang telah tumbuh sedikit bulu di wajahnya dan dia malu jika
membiarkannya demikian; apakah dia boleh mencukur bulu tersebut?