8%

Pelajaran 45

MERAMPAS, BERSUMPAH, BERBOHONGDANMENGUMPAT

MERAMPAS (GHASAB)

Definisi Merampas (Ghasab)

Merampas (gashab) yaitu perbuatan seseorang menguasai milik atau hak orang lain dengan cara

yang tidak benar dan zalim.

Merampas termasuk sebagai dosa besar, dan perampas akan mendapatkan azab yang pedih di

Hari Kiamat nanti.

Macam-macam Merampas

1. Merampas barang milik:

a. Barang milik pribadi seperti; mengambil pena dan buku orang lain, atau memecahkan

kaca rumah orang lain.

b. Barang milik umum seperti; mengambil barang-barang sekolah, memecahkan lampu jalan,

tidak mengeluarkan khumus, atau tidakmengeluarkan zakat.

2. Merampas hak guna:

a. Hak guna pribadi seperti; menduduki bangku du-duk orang lain di kelas, atau salat di

tempat yang sudah dipilih oleh orang lain di masjid.

b. Hak guna umum seperti; mencegah orang lain dari menggunakan masjid, atau jembatan,

atau jalan, atau mencegah orang lain dari melintasinya.[665]

Hukum-hukum Merampas

1. Hukum seluruh macam merampas adalah haram dan terhitung sebagai dosa besar.[666]

2. Jika seseorang merampas sesuatu, maka selain telah berbuat haram, dia harus

mengembalikannya kepada pemiliknya, dan jika rampasan itu hilang, dia harus

menggantinya.[667]

3. Jika dia merusakkan barang rampasannya, maka harus mengembalikan kepada pemiliknya

berikut ongkos per-baikan. Jika setelah perbaikan, harganya menjadi lebih murah dari harga

sebelumnya, dia harus membayar selisih harganya.[668]

4. Jika dia mengubah barang rampasannya menjadi lebih bagus—misalnya dia memperbaiki

sepeda rampasan menjadi lebih bagus—lalu pemiliknya menuntutnya agar mengembalikan

barang rampasan dengan keadan yang sudah lebih bagus itu, maka dia harus menyerahkannya

kepada pemiliknya dan tidak boleh meminta ongkos perbaikan, juga tidak berhak

untukmengu-bahnya lagi menjadi seperti semula.[669]

* * *

BERSUMPAH

1. Jika seseorang bersumpah dengan menyebut salah satu nama Allah; bahwa dia akan

mengerjakan sesuatu atau meninggalkannya, misalnya; demi Allah akan berpuasa, atau demi

Allah tidak akan merokok, maka dia wajib mengamalkan sumpahnya.[670]

2. Jika sengaja tidak mengamalkan sumpahnya, dia harus membayar salah satu dari tiga kaffarah

berikut ini:

a. Memerdekakan seorang budak.

b. Memberi makan kepada sepuluh orang fakir.

c. Memberi pakaian kepada sepuluh orang fakir.

3. Jika tidak mampu membayar satu pun dari tiga macam kaffarah ini, dia harus berpuasa tiga

hari.[671] .[672]

4. Jika dia mengatakan sumpah yang benar, hukum sumpahnya makruh. Namun, jika dia

mengatakan sum-pah palsu, maka hukum sumpahnya haram dan ter-masuk dosa besar.[673]

* * *

BERBOHONG

1. Berbohong termasuk perbuatan haram dan dosa besar.[674]

2. Jika berbohong untuk mencegah terjadinya masalah yang betul-betul serius seperti; untuk

mencegah terbu-nuhnya jiwa seseorang, atau hancurnya kehidupan rumah tangga, maka

tidaklah apa-apa.[675]

MENGUMPAT (GHIBAH)

Definisi Mengumpat

Jika seseorang mempunyai sifat yang tidak terpuji, atau dia telah melakukan suatu perbuatan

yang salah, dan tidak ada orang lain yang mengetahuinya, sedangkan dia sendiri tidak suka bila

sifat dan perbuatan dirinya ini dibicarakan kepada orang lain, maka membicarakan orang tersebut

di depan orang lain adalah perbuatan mengumpat dan menggunjing (ghibah).[676]

Hukum-hukum Mengumpat

1. Mengumpat itu haram; baik bagi pengumpat juga bagi pendengar umpatannya.[677]

2. Jika seseorang mengumpat kejelekan orang lain, dia harus bertaubat dan tidak harus

menceritakan umpa-tannya kepada orang yang diumpatnya.[678]

3. Jika seseorang tidak mendirikan salat namun dia tidak menampakkan kebiasaan buruknya ini

kepada orang lain, maka mengumpat orang seperti ini tetap tidak dibolehkan, walaupun

wajib beramar makruf dan nahimunkar kepadanya.[679]

* * *

MENCUKUR JANGGUT

Berdasarkan ihtiyath wajib, hukum mencukur janggut—baik dengan silet maupun dengan mesin

cukur—adalah haram.[680]

Pertanyaan:

Bolehkah seorang lelaki yang berusia sekitar 18 sampai 19 tahun mencukur wajahnya sampai

dua atau tiga kali dengan maksud supaya bulu tumbuh di wajahnya atau supaya tumbuhnya

lebih bagus, ataukah tidak boleh?

Jawab:

Berdasarkan ihtiyath wajib, tidak boleh mencukur janggut. Namun, selama janggut belum

tumbuh, mencukur wajah dengan silet tidaklah apa-apa.[681]

Kesimpulan Pelajaran

1. Merampas merupakan dosa besar, dan perampas akan mendapatkan azab yang pedih di Hari

Kiamat.

2. Merampas barangmilik dan hak guna pribadi dan umum adalah haram.

3. Seseorang yangmerampas sesuatu harus mengemba-likan kepada pemiliknya.

4. Seseorang yang merusakkan barang rampasannya harus mengembalikan kepada pemiliknya

beserta ongkos per-baikan.

5. Jika seseorang bersumpah dengan menyebut salah satu nama Allah; bahwa ia akan

mengerjakan sesuatu atau akan meninggalkannya, dia wajib mengamalkannya.

6. Jika tidak mengamalkan sumpahnya, dia harus memer-dekakan seorang budak, atau memberi

makan sepuluh orang fakir, atau memberi pakaian sepuluh orang fakir. Jika dia tidak bisa

mengerjakan satu pun dari tiga hal ini, dia harus berpuasa tiga hari.

7. Bersumpah jujur adalah makruh, dan bersumpah palsu adalah adalah haram.

8. Berbohong itu haram dan termasuk dosa besar.

9. Mengumpat (ghibah) adalah dosa; baik bagi pengumpat juga bagi pendengar umpatannya.

10. Mengumpat seorang pendosa yangmelakukan dosanya secara rahasia tetap tidak dibolehkan.

11. Berdasarkan ihtiyath wajib, haram mencukur janggut.

Pertanyaan:

1. Jelaskan pengertian dari merampas (ghasab) dan berikan dua contoh dari merampas hak guna!

2. Apa hukum mengambil barang orang lain untuk digu-nakan secara pribadi, misalnya;

mengambil pena teman untuk menulis nomor telepon?

3. Menggunakan kapur dan papan tulis sekolah untuk latihan menulis, atau menulis yang tidak

pada tempat-nya; termasuk yangmana darimacam-macam meram-pas (ghasab)?

4. Apakah pengertian darimengumpat (ghibah)?

5. Apakah membicarakan nilai ujian seseorang kepada orang lain termasuk mengumpat?

6. Apa tugas orang yang telah mengumpat?

7. Seorang remaja yang telah tumbuh sedikit bulu di wajahnya dan dia malu jika

membiarkannya demikian; apakah dia boleh mencukur bulu tersebut?