Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Akhlak

Ghibthah dan Hasad: Antara Pendorong Kesempurnaan dan Penyakit Jiwa(2)

Ghibthah dan Hasad: Antara Pendorong Kesempurnaan dan Penyakit Jiwa(2)

Sebaliknya, hasad adalah kondisi batin ketika seseorang tidak tahan melihat kesempurnaan orang lain, lalu berusaha menjatuhkannya agar menjadi setara dengannya atau bahkan lebih rendah. Hasad tidak berorientasi pada peningkatan diri, melainkan pada penghancuran orang lain.   

Baca Yang lain

Ghibthah dan Hasad: Antara Pendorong Kesempurnaan dan Penyakit Jiwa (1)

Ghibthah dan Hasad: Antara Pendorong Kesempurnaan dan Penyakit Jiwa (1) Dalam dinamika kehidupan sosial, manusia tidak pernah lepas dari perjumpaan dengan keberhasilan, prestasi, dan kesempurnaan orang lain. Reaksi batin terhadap fenomena ini dapat membawa arah yang sangat berbeda: ada yang menjadikannya sebagai energi untuk berkembang, ada pula yang menjadikannya sumber kebencian dan kehancuran diri. Dua bentuk respon ini dikenal dalam literatur Islam dengan istilah ghibthah dan hasad. 

Baca Yang lain

Makna Istighfar Sejati Menurut Imam Ali as: Enam Tahapan Tobat yang Menyucikan Jiwa (2)

Makna Istighfar Sejati Menurut Imam Ali as: Enam Tahapan Tobat yang Menyucikan Jiwa (2) Tahapan terakhir, menurut Imam Ali, adalah merasakan penderitaan dalam ketaatan sebagaimana dahulu kita pernah merasakan kenikmatan dalam berbuat dosa. Artinya, tobat sejati tidak berhenti pada penyesalan dan perubahan perilaku, tetapi juga melatih jiwa agar menemukan rasa manis dalam ketaatan sebagaimana dulu ia menikmati maksiat. Seseorang yang pernah larut dalam dosa akan diuji dengan kepedihan ketika berusaha berubah.

Baca Yang lain

Wasiat Imam Ja’far as. Kepada Abdullah bin Jundab Tentang Beberapa Akhlak Mulia

Wasiat Imam Ja’far as. Kepada Abdullah bin Jundab Tentang Beberapa Akhlak Mulia يَا ابْنَ جُنْدَبِ صِلْ مَنْ قَطَعَكَ وَأَعْطِ مَنْ حَرَمَكَ وَأَحْسِنْ إِلَى مَنْ أَسَاءَ إِلَيْكَ وَسَلِّمْ عَلَى مَنْ سَبَّكَ وَأَنْصِفْ مَنْ خَاصَمَكَ وَاعْفُ عَمَّنْ ظَلَمَكَ.  Wahai putra Jundab, sambunglah orang yang memutuskan hubungan denganmu, berikan kepada orang yang menahan pemberian kepadamu, berbuat baiklah kepada orang yang berbuat buruk kepadamu, ucapkan salam kepada orang yang mencacimu, berlaku adillah terhadap orang yang memusuhimu, dan maafkanlah orang yang menzalimimu. 

Baca Yang lain

Hakikat Kezuhudan

Hakikat Kezuhudan Semoga Allah selalu memberikan kita kesabaran dari menerjang dosa dan batasan-batasan larangan-Nya, dan agar selalu bersyukur atas limpahan nikmat-nikmat-Nya yang tak terhingga, dan selalu menyertai dan meliputi sekujur kehidupan kita. Âmîn yâ Rabbal ‘Âlamîn.

Baca Yang lain

TAWAKKAL DAN MENYERAH

TAWAKKAL DAN MENYERAH Tawakal sering disalahpahami sebagai sikap pasif "pasrah tanpa usaha". Padahal, dalam Islam, tawakal adalah seni kombinasi antara ikhtiar maksimal dan kepatuhan kepada kausalitas yang tiada lain adalah kepasrahan total kepada Allah SWT sebagai Kausa Prima dan Pengendali sistem semua proses alam ciptaan.  

Baca Yang lain

Hadis Akhlak Ushul Kafi: Berbohong

Hadis Akhlak Ushul Kafi: Berbohong Imam Sajjad as berkata, "Hindarilah berbohong baik kecil atau besar dan serius atau bercanda. Karena seseorang yang berbohong dalam masalah kecil, maka ia akan berani melakukan kebohongan besar."

Baca Yang lain

PENGARUH AKHLAK MULIA DAN MELAKUKAN IBADAH (2)

PENGARUH AKHLAK MULIA DAN MELAKUKAN IBADAH (2) Imam ali as bersabda: [19] فی سعه الاخلاق کنوز الارزاقHarta karun rezeki tersimpan dalam akhlak yang baik dan keramahan.  Dalam kesempatan lain, beliau juga menyatakan bahwa membayar zakat menyebabkan melimpahnya rezeki

Baca Yang lain

PENGARUH AKHLAK MULIA DAN MELAKUKAN IBADAH (1)

PENGARUH AKHLAK MULIA DAN MELAKUKAN IBADAH (1) Sebagian akhlak mulia memiliki pengaruh langsung dengan keselamatan jasmani dan rohani manusia. [16] الا بذکر الله تطمئن القلوب Dengan mengingat Allah maka hati akan menjadi tenang. [17] صوموا تصحواRasulullah saww bersabda: Berpuasalah agar kalian menjadi sehat. Dan Imam Sajjad as bersabda: Laksanakanlah haji dan umrah agar badan kalian sehat.

Baca Yang lain

Mengungkap Ancaman Riya: Dosa Besar yang Sering Diabaikan

Mengungkap Ancaman Riya: Dosa Besar yang Sering Diabaikan Riya, atau pamer, merupakan salah satu dosa besar dalam Islam yang sering kali diabaikan atau dianggap remeh. Rasulullah Muhammad Saw dengan tegas menyatakan bahwa riya adalah ancaman nyata bagi umatnya, bahkan menyamakannya dengan dosa menyekutukan Allah.

Baca Yang lain

Mengapa Islam Melarang Menggunjing?

Mengapa Islam Melarang Menggunjing? Mengunjing atau Ghibah adalah membicarakan atau menyampaikan perkataan seseorang kepada orang lain dengan tujuan mengganggu hubungan persahabatan mereka.  

Baca Yang lain

Kezuhudan Berarti Tidak Adanya Ketergantungan

Kezuhudan Berarti Tidak Adanya Ketergantungan Kezuhudan dalam Islam artinya tidak ada ketergantungan. Seseorang boleh memiliki harta, tetapi harta itu tidak boleh menjadi belenggu baginya. Seseorang boleh memiliki kedudukan dan jabatan, tetapi jabatan itu tidak boleh menguasainya. Ia tidak menjadikan jabatan itu seperti yang dinyatakan dalam Al-Qur’an, “Tetapi dia cenderung pada dunia.” (QS. al-A’raf: 176).

Baca Yang lain

Tawakal Dalam Pandangan Agama

Tawakal Dalam Pandangan Agama Jadi menurut al-Quran, tawakal sudah seharusnya mendasari segala aktivitas orang-orang yang beriman. Tawakal juga menjadi landasan bagi manusia untuk senantiasa berserah diri pada Allah SWT. Inilah salah satu ajakan Rasulullah kepada umatnya untuk bertawakal hanya kepada Sang Pencipta kehidupan ini.[]

Baca Yang lain

Berkah Istiqamah Dalam Berbuat Kebajikan

Berkah Istiqamah Dalam Berbuat Kebajikan Kesimpulannya ibadah harus dilakukan secara seimbang dan tidak boleh sampai pada tingkatan ekstrim baik dari sisi kuantitas maupun kualitas sehingga justru akan menimbulkan kejemuan dan ditinggalkan secara keseluruhan. Sebaliknya alangkah lebih baik ibadah dikerjakan secara proporsional dan berterusan meski secara kuantitatif lebih sedikit.

Baca Yang lain

Makna Kezuhudan dalam Islam (2)

Makna Kezuhudan dalam Islam (2) Kezuhudan dalam Islam artinya tidak ada ketergantungan. Seseorang boleh memiliki harta, tetapi harta itu tidak boleh menjadi belenggu baginya. Seseorang boleh memiliki kedudukan dan jabatan, tetapi jabatan itu tidak boleh menguasainya. Ia tidak menjadikan jabatan itu seperti yang dinyatakan dalam Al-Qur’an, “Tetapi dia cenderung pada dunia.” (QS. al-A’raf: 176).  

Baca Yang lain

Makna Kezuhudan dalam Islam (1)

Makna Kezuhudan dalam Islam (1) Kezuhudan bukanlah seperti yang kita pahami selama ini. Kezuhudan dalam Islam tidak berarti seseorang harus mengasingkan diri dari masyarakat serta meninggalkan makan, minum, hubungan dengan masyarakat, istri, dan anak, dan hanya sibuk dengan dirinya sendiri. Hal ini bukan kezuhudan.

Baca Yang lain

Menghilangkan Sifat Rakus dan Sombong

Menghilangkan Sifat Rakus dan Sombong Jika ingin mengetahui apakah seseorang benar-benar takut kepada Allah SWT dan hatinya senantiasa berdebar karena rasa takut kepada-Nya, perhatikanlah tingkah laku serta amal perbuatannya. Seseorang yang memiliki rasa takut kepada Allah SWT tidak akan pernah menyombongkan diri atas kedudukannya sebagai insan yang mulia.

Baca Yang lain

Metode Perbaikan Akhlak

Metode Perbaikan Akhlak Rasulullah saw pernah bersabda, “Perbaikilah akhlak kalian.” Ini menandakan bahwa akhlak manusia dapat berubah. Bahkan tak hanya manusia, hewan pun dapat berubah akhlaknya. Misalnya kuda dari hewan liar menjadi hewan yang jinak dan patuh. Hal ini jelas menandakan adanya perubahan akhlak (perilaku).  

Baca Yang lain

Larangan Bergunjing

Larangan Bergunjing Sudah sepatutnya, bagi mereka yang memperoleh nikmat Allah Swt berupa penjagaan dari kesalahan dan keselamatan dari perbuatan keji, untuk mengasihi orang-orang yang terjerumus ke dalam dosa-dosa dan pelanggaran. Lalu menjadikan syukur kepada Allah Swt sebagai sesuatu yang lebih diutamakannya dan mencegah dari melontarkan celaan kepada orang-orang itu.  

Baca Yang lain

Kazhm al-Ghaizh

Kazhm al-Ghaizh Kazhm al-Ghaizh (bahasa Arab:کظم الغیظ) artinya mengendalikan amarah yang merupakan salah satu dari keutamaan akhlak. Dalam ayat 134 surah Ali Imran, mengendalikan amarah adalah salah satu karakteristik dari orang-orang baik demikian pula dalam riwayat disebutkan mengendalikan amarah mampu menjauhkan diri seseorang dari azab Ilahi dan dapat menghadirkan keridhaan Allah swt.

Baca Yang lain