Semilir Angin sejuk Sya'ban, Pendahuluan Memasuki Bulan Ramadhan
Semilir angin sejuk Sya’ban telah berhembus, dan ini
merupakan bulan akhir untuk langkah persiapan spriritual
dalam memasuki bulan suci Ramadhan.
Semilir angin Sya’ban telah mendayu dan memberikan
semangat untuk lebih menikmati hangatnya bulan suci
Ramadhan. Sya’ban adalah bulan terakhir yang mengantarkan
langkah untuk memasuki bulan perjamuan besar, bulan suci
Ramadhan.
Bulan kelahiran empat bintang nabawi, Imam Husain As, Abu
Fadhl Abbas,Imam Sajjad, dan Imam Mahdi As.
Bulan Sya’ban adalah bulan yang sangat mulia, bulan yang
dinisbatkan kepada Rasulullah saw, dimana beliau
bersabda, Sya’ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah
bulan umatku. Di tempat lain beliau bersabda, Allah akan
mengampuni mereka yang memasuki bulanku dengan
menegakkan kebenaran.
Bulan Sya’ban merupakan salah satu bulan yang penuh
fadhilah dan keutamaan, bulan doa dan munajat kepada-Nya.
Bulan pembersihan diri untuk mempersiapkan langkah
memasuki bulan terindah. Banyak terdapat amalan dan doa
di bulan ini, dimana terbaiknya adalah istighfar. Barang
siapa beristighfar sebanyak 70 kali setiap hari di bulan
ini, seakan ia beristighfar sebanyak 70 ribu kali di
bulan-bulan lain.
Bulan Sya’ban, Kesempatan untuk Sucikan Ruh dan Jiwa dari
Dosa dan Lalai
Hujjatul Islam Ismail Shadiqi mengatakan, bulan Sya’ban
merupakan mukadimah untuk memasuki bulan suci Ramadhan
dan hamba-hamba Allah harus bisa memanfaatkan bulan ini
dengan sebaik-baiknya supaya memiliki persiapan yang
sempurna untuk memasuki Ramadhan.
Ia menambahkan, tiga bulan Rajab, Sya’ban, dan Ramadhan
merupakan bulan-bulan penghambaan, dan hamba Mukmin harus
bisa memperoleh manfaat dari bulan-bulan ini untuk
bertaqarrub kepada Allah.
Sembari menyinggung bahwa berpuasa satu hari di bulan ini
sama dengan beribadah selama 70 tahun, mengatakan, para
Syiah harus memanfaatkan setiap saat dari bulan ini dan
memperbanyak doa untuk kemunculan Imam Mahdi As.